Oleh : St. Darman F.Saragih, Dipl.MT
Proklamasi : memaklumkan, mengumumkan, mberitahukan, menceritakan,
menyaksikan (bersaksi).Jadi proklamasi intinya adalah bersaksi. Mari kita
membaca Mazmur 78: 1-7. Ada beberapa jenis mazmur, ada pazmur puji-pujian,
mazmur penyembahan, dan mazmur 78 ini adalah mazmur pengajaran, intinya adalah
supaya dalam keluarga orang percaya/kumpulan orang percaya saling menceritakan
perbuatan Allah yang besar, supaya orang yang belum percaya menjadi percaya dan
yang sudah percaya semakin teguh. Kita bisa mengingat perbuatan-perbuatan Allah
dalam hidup kita. Pastilah Tuhan pernah menolong kita ketika kecelakaan, atau
menolong dari ancaman kecelakaan, hal itu dapat kita ceritakan kepada banyak
orang sehingga ketika orang lain
mendengar proklamasi kita dapat percaya dan menerima Yesus dalam hatinya
dan bagi yang sudah percaya membuatnya diteguhkan.Kasih Tuhan itulah yang
menjadi kesaksian, kebaikan kasih Allah lah yang kta ceritakan.
Tujuan
Kesaksian: supaya setiap generasi mengetahuinya, supaya setiap generasi
juga menceritakannya, supaya orang yang mendengar kesaksian kita percaya kepada
Allah,supaya orang percaya itu setia (memegang teguh perintah Allah). Jika kita
ingin mengerjakan keselamatan kita, memberitakan Injil seharusnya menjadi hal
yang penting dalam hidup kita semangat melayani ditentukan oleh giatnya kita
bersaksi.
Mengapa kita
harus bersaksi? 1 Ptr.2:9: “Tetapi kamulah bangsa
yang terpilih, Imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah
sendiri, suaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang
telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”
.Kita adalah orang yang sudah dipilih, dipilih untuk menjadi imamat rajani,
kita tidak perlu lagi memberi
persembahan melalui imam, kita sudah dapat langsung berkomunikasi dengan Allah,
kebangkitan Kristus telah memulihkan hubungan antara Allah dan manusia yang
selama ini terpisah karena dosa. Sebagai umat yang kudus artinya kita
dipisahkan (secara status) dari dunia sekalipun kita tetap berada dalam dunia,
kita dikuduskan, berani tampil beda.Umat kepunyaan Allah, kita adlah milik
Tuhan anak-anak Tuhan, domba-dombaNya. Kita dipilih untuk menceritakan
perbuatan Allah yang terbesar yaitu penyelamatan Yesus melalui kematian dan
kebangkitanNya. Kita bersaksi menyampaikan apa yang telah terjadi ketika kita
beralih dari kegelapan kepada hidup, dari gelap kepada terangNya yang ajaib.
Karena itu kita bersaksi : karena diamanatkan Tuhan Yesus (Mat.28:19-20 ), karena hanya anak Allah yang punya mandat (hanya orang yang sudah diselamatkan yang
dapat melakukan mandat Allah),karena aku
punya peluang dan waktu (masalahnya apakah segala kesibukan kita membuat
kita tidak punya waktu lagi untuk memberitakan Injil, kesibukan dengan media
komunikasi seringkali menghilangkan kesempatan kita untuk berbicara firman
Tuhan di meja makan, dalam kebersamaan dengan keluarga, kesempatan menyampaikan
firman dalam keluarga harus kembali diaktifkan), karena aku mengasihi Yesus maka aku mengasihi orang-orang yang dikasihi
Yesus (bukti kita mengasihi Yesus adalah dengan melaksanakan amanatNya), (Yoh.21:
15-17 “…Simon anak Yohanes apakah engkau
mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya :”Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepadaNya “Tuhan Engkau
tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus
kepadanya “Gembalakanlah domba-dombaKu” .Petrus yang sudah menyangkal Yesus
3x dan saat ini merasa lesu, tetapi Yesus memanggil dia kembali untuk
bersaksi karena Yesus sendiri sudah
berjanji “Engkau adalah Kefas dan diatas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan
menguasainya’ Mat.16:17-19), semua orang dikasihi Yesus (2 Ptr.3:9-10 “..Ia menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat..”) .Karenaitu
kita harus bersaksi pada semua orang.
Mari kita mengingat kapan
kita bertobat/lahir baru?Berapa usia hidup baru kita? Pasti kita mengingat
peristiwa kelahiran baru kita, kelahiran kita secara biologis pasti tidak kita
ingat, orang lain yang justru mengingatnya dan kesaksian tentang peristiwa
lahir baru kita lah yang dapat kita
jadikan kesaksian bagi orang lain, tidak perlu ragu-ragu menceritakannya pada
anak-anak, mereka pun dapat menerima berita keselamatan ini, dan akan semakin
panjang waktunya untuk bersaksi jika
orang bertobat di usia yang masi h sangat
muda.Apakah kita sudah pernah PI? Atau kita sudah pernah PI tetapi
sekarang berdiam diri. Kita dapat memulai kembali PI kita kepada orangtua kita,
mereka yang sudah bersusah payah mengurus dan membesarkan kita, masakan kita
tidak ingin mereka juga menikmati keselamatan? Pakailah setiap waktu yang ada
untuk memberitakan firman pada orangtua kita, abang/adek/kakak kita. Kita juga
harus memberitakan Injil kepada orang-orang disekitar kita.
Menceritakan Perbuatan Allah yang terbesar dalam
hidupku dapat dilakukan pertama dengan :
PI menggunakan kesaksian pribadi
yaitu dengan menceritakan keadaan kita sebelum mengenal Yesus (dalam kegelapan,
kehidupan sebelum bertobat , bagaimana kita bisa mengenal Yesus (keluar dari
kegelapan, apa yang menjadi penyebab saudara mengenal Yesus? Dimana? Kapan?),Perubahan
hidup setelah bertobat (dalam terangNya yang ajaib,perubahan yang Yesus lakukan
dalam kehidupan saudara.Kedua :PI dengan
menggunakan firman Tuhan, kita mengambil inisiatif untuk memulai percakapan
dan melakukan presentasi Injil :
- Rm.3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah”: semua ingin ke sorga, tapi
kebanyakan tidak yakin bisa ke sorga, karna dosanya belum diampuni
- Rm.6:23a ‘Sebab upah dosa ialah maut, tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita”:
dosa menghalangi manusia ke sorga
- Rm.5:8 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya
kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih
berdosa”: Kematian Yesus di kayu salib menjadi cara yang dipakai Allah
untuk mengampuni manusia dari dosa-dosanya
- Rm.10:9-10 “Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan…”: siapa
yang percaya pada Yesus Kristus- ia akan memiliki sorga
Lalu kita menantang mereka untuk terima Yesus dan
mendoakannya.
Motto Kongsi Laita (Sondy Raya 1931)
Misi pekabaran Injil sangat diutamakan oleh komunitas
ini sehingga terciptalah aturan kongsiyang berbunyiKalau anda berbicara dengan
seseorang di mana saja, haruslah anda selipkan firman Tuhan pada kalimat
kelima. Minimal kalau pada sesama orang Kristen menanyakan apakah dia mengikuti
kebaktian minggu. Kalau dengan orang yang tidak dikenal hendaknya ditanyakan
apakah ia sudah beragama Kristen.Hari ini kita diingatkan dari Mazmur 78 bahwa
kewajiban kita sebagai orang percaya adalah memberitakan Injil dari tiap
generasi ke generasi berikutnya,kita dipilih Allah dari bermiliar penduduk
dunia untuk menyampaikan berita Injil supaya orang bertobat. Kita yang sudah
dilahirkan kembali melalui pengorbanan Yesus wajarlah sebagai respons kita bagi
Yesus yang sudah memberi nyawaNya bagi kita untuk memproklamirkan keselamatan
dari Yesus, beritakanlah Injil bahwa Yesus telah mati bagi dosa, kita tidak
dapat menyelamatkan diri sendiri dari dosa, Allah telah berinisiatif menebus
kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus dan melaluinya kita percaya dan
menerima Yesus sebagai juruslamat pribadi.
Solideo Gloria