Teks ini didahului oleh hikmat ilahi (3: 17-18) bd. 1: 5; Ayub 28: 28
Orang yang memiliki
iman sejati (2: 14-26: faith and works) tidak akan digoyahkan oleh cara
hidup duniawi (4: 1-6)
Ayat 1-6 dirajut
dalam satu kata ‘hawa nafsu’ – passion/desire
Cara hidup duniawi
(ay 1-6):
- Hidup menurut hawa nafsu (hedone)
adalah sumber sengketa dan pertengkaran (ay 1)
Filsuf Greco-Romawi
termasuk Plato dan Philo dalam tulisannya menolak segala keinginan hawa nafsu
daging (hedonisme), Filsuf/ilmuan: Know yourself (gnothi seauton),Psikolog:
Be yourself
Artist: Show
yourself.
Implikasi iman dari Yakobus yang dinyatakan dlm tindakan, ayat ini
menekankan tentang motivasi dan ketulusan
dalam hidup sehari-hari. Karena itu dikatakan dalam ayat 1 “darimanakah
datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari
hawa nafsumu yang sedang berjuang dalam tubuhmu?” Alasan sumber sengketa dan
pertengkaran menurut Yakobus datangnya dari hawa nafsu. Kata yang dipakai dalam
bahasa Inggris dipakai kata “hedone” hawa nafsu artinya keinginan daging yang
sekaligus dipengaruhi oleh ketamakan, materilistis. Karena itu dikatakan sumber
pertengkaran dan sengketa dikuasai olehawa nafsu yang sedang berjuang di dalam
tubuh. Ada banyak orang yang memiliki pemahaman, jika ada yang gagal atau salah
yang dilakukan selalu menyalahkan iblis, padahal belum tentu karena itu.
Sebagai orang percaya ada dua yang
berjuang dalam diri kita yaitu hawa nafsu kedagingan dan pekerjaan setan. Jadi
tidak semua karena peran setan, misalnya malas belajar itu karena kedagingan,
bukan setan. Dua sisi ini yang dibicarakan Yakobus, tetapi yang ditekankan
adalah bagaimana kita sebagai orang
beriman dapat mengalahkan hawa nafsu daging. Sekalipun kita telah lahir baru,
hawa nafsu kita tidak serta merta akan mati. Jika kita beriman, hal pertama
yang terjadi adalah pembenaran, yang disebut positional sanctification tetapi juga kita berjuang untuk yang
kedua yaitu progressif sanctification
yaitu penyucian yang berkembang. Memang dosa dan akibat dosa telah mati ketika
seseorang beriman kepada Kristus, atau lebih tepat dimatikan dalam Kristus
dalam diri orang yang percaya tetapi bukan otomatis kita akan menjadi suci
dalam progresif tetapi kitapun akan berjuang bersinergi bersama dengan Allah.
Karena itu jika kita perhatikan apa yang dikatakan Paulus dalam Filipi 2
:12 “..karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu
aku tidak hadir” perhatikan Fil 2:13 “Allahlah yang mengerjakan didalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaanNya”, karena itulah pembenaran bersifat monergis, dan penyucian
bersifat sinergis. Karena itu kita bersinergi dengan Allah, melawan hawa nafsu
daging yang berjuang didalam tubuh kita. Yak 4: 1 mengatakan “saling berjuang”
berarti sikap berjuang menundukkan diri dalam kuasa Roh Kudus, band Gal 5:24-25
“barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup
kita juga dipimpin oleh Roh”. Paulus menekankan bahwa kita yang telah dilahirkan kembali menjadi
milik Kristus, dimatikan dari segala keinginan dan hawa nafsu tetapi juga harus
hidup dipimpin oleh Roh tetap taat kepada tuntunan Roh. Kita diminta melatih
diri kita untuk menawan kedagingan tapi juga sekaligus kita dilatih untuk
tunduk pada pimpinan Roh. Kita tidak boleh pasif, ada komit untuk berjuang
tetap taat.
- Hedone yang tidak
terpenuhi membuat orang membunuh, iri hati, bertengkar dan berkelahi (ay 2)
Kecaman yang tajam (diatribe) biasanya berisi figuratif-hiperbola
sebagai ganti dari ‘kebencian dan kemarahan.
Yakobus mengalamatkan bagian ini kepada orang-orang miskin dan tertindas
yang mencoba mau berbuat jahat kepada para penindasnya dan hendak merampas
harta mereka (bd. 5: 1-6). Karena itu dikatakan “kamu mengingini sesuatu,
tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh, kamu iri hati”. Di ayat 1
dipakai kata hedon karena berbicara soal materi, untuk memperolehnya mereka
membunuh artinya merampas, mereka iri hati karena tidak memiliki materi.
Yang ditegur oleh Yakobus ialah supaya mereka seharusnya bekerja keras,
dan tidak perlu iri melihat orang yang lebih kaya dari mereka dan tidak perlu
menginginkan harta orang lain. Hawa nafsu daginglah yang bisa membuat orang
mencuri, korupsi, menginginkan banyak hal. Ketika orang dikuasai hedon, bisa
bertengkar, membunuh, iri hati. Ini adalah bagian dari hal-hal yang duniawi. 1
Yoh2 :15-16”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada didalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia maka kasih akan Bapa tidak ada dalam orang itu. Sebab
semua yang ada di dalam dunia yaitu keinginan daging, keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia”. Ketiga hal
inilah hal-hal yang duniawi. “Kamu tidak
memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa” Yakobus menekankan mereka tidak
perlu iri melihat orang yang memiliki lebih dari mereka, dan mereka juga tidak
memperolehnya karena mereka tidak berdoa,
- Salah berdoa, karena untuk hedone (ay
3)
Doa Yahudi Kristen biasanya untuk kebutuhan yang murni sehari-hari (Mt 6:
11), tetapi permohonan yang didasarkan pada kecemburuan akan kekayaan dan
status orang lain berarti sebuah pemuasan hawa nafsu (4: 1). Teguran Yakobus
adalah, kalaupun mereka berdoa, doanya salah (ayat 3), karena yang mereka minta
hendak dihabiskan untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tuhan itu menjawab
kebutuhan manusia bukan keinginan. Mari kita cek hidup kita, apakah yang kita
minta itu kebutuhan atau hawa nafsu? Berdoa harus Theosentris buka egosentris. Allah
menjawab doa untuk kebutuhan bukan pemuasan keinginan (bd. Yoh 15: 7)
- Ketidaksetiaan karena persahabatan
dengan dunia (lih. 1 Yoh 2: 15-16) adalah permusuhan dengan Allah (ay 4)
Ketidaksetiaan terjadi ketika manusia lebih mencintai dunia atau materi
daripada Allah – ‘adulterous people’. Hal ini sangat kontras dengan
Abraham sebagai sahabat Allah (2: 23) - iman yang dipancarkan melalui tindakan.
God is the jealous lover (ay 5) terhadap orang yang padanya diberikan
Roh-Nya - ‘the spirit he caused to live in us’. Ayat 4, kita tidak bisa
memlih keduanya harus pilih salah satu, band. Mat 6:24 “Tak seorangpun dapat
mengabdi kepada dua tuan, karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang
dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon”, hal ini juga yang ditekankan dalam Yak 4:4, kita harus memilih salah
satu. Yesus sendiri tidak pernah membandingkan Allah dengan apapun kecuali
dengan mammon, ternyata kekuatan uang itu begitu luar biasa. 1 Tim 6:9-10
“cinta uang adalah akar kejahatan” karena itu hawa nafsu dunia bermusuhan
dengan Allah, tidak bisa berdampingan.
- Tidak ada orang yang mau diduakan. Allah
adalah Allah yang cemburu, tidak mau diduakan.
- “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya
kepada kita, lebih besar daripada itu. Karena itu Ia katakan “Allah
menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati”.
Bukankah anugerah telah diberi kepada kita dan kita diselamatkan karena
iman, tetapi sekarang anugerah itu kurang dihargai karena pola hidup
hedon, ini adalah sebuah keangkuhan, karena orang yang tidak bersyukur
pada Allah dan hidupnya dikuasai oleh hedon dan mammon.
Cara hidup ayat 1-4
adalah sebuah kecongkakan dihadapan Allah (ay 6) ‘rendah hati’ – Sikap
tunduk pada kehendak dan kedaulatan Allah atas kehidupan seseorang (4: 7,10)
Dari ayat 7-10 ada
beberapa perintah yang dalam bahasa Yunani kata-kata tersebut diartikan sebagai
sesuatu yang harus segera dilakukan
untuk mencabut akar dosa keangkuhan (4: 1-6)
Ayat 7. Dikaitkan dengan iblis. Kedagingan kita juga bisa diperalat oleh
iblis.jangan sampai hawa nafsu kita dipakai iblis karena itu tunduklah
pada Allah dan lawanlah iblis. Kita sering membiarkan, tidak melawan
kedagingan, tidak melawan iblis.
Cara untuk Menang dari nafsu duniawi (ay
7-10)
- Tunduk (submit) kepada Allah (ay
7)
- Lawan Iblis (ay 7) Ef 6: 11-18; 1 Ptr 5: 8-9
- Mendekat kepada Allah sumber kekuatan
(ay 8), dengan doa, firman dan pujian penyembahan.
- Tahirkan tangan (ay 8). Tidak merampas,
mencuri, menumpahkan darah. Para imam biasa membasuh tangan sebagai simbol
penyucian rohani (Kel 30: 17-21) bd.Mzm 24: 3-4
- Sucikan hati (ay 8) – dalam hal
moralitas (bd.Yer 4: 14; Mt 15: 19-20) ‘mendua hati’ – Allah dan
Mamon (Mt 6: 24). Tidak bisa memilih keduanya. Jikapun kita pada akhirnya
memiliki kemampuan secara materi, jangan kita bersikap hedon. Yakobus
menekankan bukan soal ritual tapi spiritual(batiniah)
- Sadari kemalangan (ay 9) – ‘sadar’
merupakan titik awal pertobatan. Orang yang sudah mengenal Tuhan tetapi
nilai hidup dan paradigmanya masih tetap duniawi itu dikatakan Yakobus
sebagai sebuah kemalangan, tidak hanya mengandalkan mereka sudah
diselamatkan karena anugerah.
- Berdukacita dan meratap (ay 9) – repent
(Im 23: 29). Dukacita artinya penyesalan akan dosa dan kesalahan.
- Gantikan tertawa dengan ratap; sukacita
dengan dukacita (ay 9 bd. Mt 5: 4). Jika kita bangga dengan materi dan
hedon, sekarang gantilah dengan ratapan, artinya merubah nilai dan
paradigma kita. Jika kita tidak menyesali dan berduka dengan dosa, kita
tidak akan menang atas dosa.
- Rendahkan diri di hadapan Tuhan (ay 10 bd. ay 6). Jangan bangga dengan
hal-hal yang materi, kehormatan. Mari kita bangun harga diri dan
kehormatan didalam Tuhan
Dosa menghakimi orang lain (ay 11-12)
Jangan memfitnah dan menghakimi (ay 11).Meskipun miskin dan tertindas,
tetapi tidak boleh memfitnah dan menghakimi orang yang kaya (5: 1-6). Hal ini
tidak berarti kita tidak bekerja keras, bekerja keras penting tapi jangan
melakukannya untuk memperoleh materi. Penghakiman terhadap sesama berarti
menentang hukum Taurat (ay 11). Penghakiman adalah milik Allah (ay 12).
Keterlibatan Allah dalam Hidup (ay 13-17)
Hidup & perencanaan. Adalah baik berencana dan memiliki target hidup
(ay 13) – ’besok berangkat ke kota anu, tinggal, berdagang dan mendapat
untung’. Mendapat untung tidak
salah. He who fails to plan, plans to fail. Ketika kita bekerja, izinkan Allah terlibat dalam hidup dan rencana
kita, Ia bekerja, berdaulat dalam seluruh hidup kita. Perencanaan yang
antisipasif. Hidup yang terencana harus disertai dengan antisipasi dengan
hikmat Allah (ay 14). “apakah arti hidupmu?(ayat 14) karena :
- Tidak seorangpun tahu apa yang akan
terjadi besok (ay 14) bd. Lk 12: 16-21, orang kaya yang bodoh
- Hidup hanya sekali, setelah itu mati -
Hidup ini singkat, seperti uap (ay 14b) bd. Mzm 90: 10-12 – butuh hikmat
Allah agar hidup maksimal dalam konteks kronos dan khairos: +
- : x. Karena itu hidup harus berarti bukan
soal jabatan dan kedudukan, tetapi apa karya dan nilai hidup yang kita
hasilkan. Hiduplah dengan keterlibatan Allah sepenuhnya.Hadirkan dan
libatkan Tuhan dalam hidup dan perencanaanmu (ay 15) –’Jika Tuhan
menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu’
Ingatlah
- Di luar Yesus kita tidak dapat berbuat
apa-apa (Yoh 15: 5b)
- Segala sesuatu lakukan dalam nama Tuhan
dan untuk Tuhan (Kol 3: 17, 23)
Mengapa Allah
Penting Terlibat?
- Hidup yang tidak melibatkan Tuhan serta
tidak bergantung penuh kepada-Nya adalah memegahkan diri dalam kecongkakan
dan hal itu juga sekaligus sebuah kemegahan yang salah (ay 16) – ’all
such boasting is evil’ bd. Yer 17: 5-8
- Alasannya adalah jika tahu bagaimana
seharusnya berbuat baik((ayat 1-16)jangan dikuasai oleh hawa nafsu daging,
jangan tempatkan diri sebagai musuh Allah karena keinginan dunia, sebuah
keangkuhan jika kita mencari penghargaan dan kehormatan diri di dalam hal
materi , jangan menhakimi orang yang lebih kaya, izinkan Allah berdaulat
dalam semua rencana kita, jika kita melakukannya bukan dengan nilai hidup
Allah), tetapi tidak melakukannya, ia berbuat dosa (ay 17)
SOLIEDO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar