Jumat, 22 Februari 2019

FORGIVENESS AND HEALING

Oleh : Dra. Kasihani Sinulingga



Mari kita membaca Matius 18:21-35 Nats ini dibagi atas beberapa hal :

A.        Pertaanyaan Petrus (21)
→tentang  batas  pengampunan
       Yesus sudah mengajarkan tentang pengampunan pada kesempatan sebelumnya Mat 6:12, 14-15. Petrus bertanya “Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa kepadaku. sampai 7x?” Pengajaran tentang pengampunan telah diajarkan Yessus pada murid-muridNya di Mat 6:12, 14-15. Petrus berinisiatif bertanya kepada Yesus secara spesifik tentang pengampunan kepada saudaraku. Petrus kemungkinan besar menunjuk kepada dirinya sendiri dan murid- muridNya
       Pertanyaan Petrus dapat dilihat sebagai kesinambungan terhadap apa yang dijelaskan Yesus di Mat 18: 15, Petrus secara eksplisit  menyebut batas pengampunan berjumlah tujuh. Dalam konteks pengajaran Yahudi pada saat itu ada pandangan Rabi/Guru bahwa pengampunan yang diberikan sebanyak tiga kali adalah cukup jika seseorang melakukan pelanggaran, ia diampuni pada pelanggaran pertama , kedua, ketiga dan ia tidak diampuni pada pelanggaran ke empat artinya Petrus sedang menaikkan standard dari pengampunan


B.        Respon Yesus      (22)
Yesus menjawab “Bukan, tapi 70x7x” Ay 22→ respon Yesus, terjemahan LAI 70 x 7 kali =490
Jika kita melihat di Kej 4:24 “Sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat”. Kej 4:24 →77 kali intinya bukan kepada jumlah. Pengampunan bukan persoalan menghitung dalam batasan hingga lewat pembalasan diijinkan (Ibr 10:30). Yesus menolak pernyataan Petrus: artinya tidak ada batas tentang pengampunan. Ay 21, Matius tidak menerangan dosa seperti apa yang dimaksudkan dalam pertanyaan Petrus. Ini menyiratkan  dosa dalam cakupan tanpa batas, disisi lain, tanpa batas dalam pengampunan artinya standar yang diberikan Yesus adalah pengampunan tanpa batas terhadap segala macam dosa yang mungkin dilakukan seseorang. setelah itu Yesus membuat perumpamaan
C.        Perumpamaan (ay 23-37)

Ay 23-35, Yesus memberikan perumpamaan


a.         Seorang raja dan hamba-hambanya (23-27)
      i.  Keputusan seorang raja untuk mengadakan perhitungan(23)
    ii.  Seorang hamba yang tak mampu melunaskan  hutangnya (24) yang 10.000 talenta
   iii.  Keputusan raja untuk memberikan hukuman (25)
 iv.   Permohonan belas kasihan hamba kepada raja (26), ia bersujud meminta pengampunan.
    v.  Hutang dihapuskan (27)
b.        Seorang hamba (yang telah dihapus hutangnya dan rekannya (28-31)
      i.     Hamba yang menuntut pelunasan hutang (28) dari rekannya
     ii.     Permohonan belas kasihan rekannya kepada hamba tersebut (29) dengan jumlah 100 dinar
   iii.     Penolakan penghapusan hutang  (30) padahal hamba itu telah dihapuskan hutangnya yang 10000 talenta, 1 talenta =6000 dinar, dan upah sehari = 1 dinar, sehingga untuk membayar 1 talenta saja harus membayar dari upah 6000 hari.
   iv.     Hamba tersebut dilaporkan kepada raja (31)
c.         Respon raja (32-34)
      i.  Kemarahan raja (32-33)
    ii.  Pembatalan penghapusan hutang (34)
inti dari perumpamaan itu ada pada ayat 32 “seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku mengasihani engkau?” sebagaimmana hamba yang sudah dihapuskan hutang 10000 talenta, ia pun harus menghapuskan hutang temannya yang 100 dinar.
1.    Aplikasi perumpamaan (35)
Ay 32-33  menunjukkan inti dari seluruh perumpamaan ini, bukankah  engkau pun harus menunjukkan belas kasihan kepada rekanmu sebagaimana aku telah berbelas kasihan kepadamu. Kesimpulan dari perumpamaan ini, kita sudah mendapatkan belas kasihan Alah, hutang- hutang dosa kita sudah dibayar lunas oleh Kritus di kayu salib, maka suatu keniscayaan bagi kita untuk memberi pengampunan kepada setiap orang yang menyakiti dan melukai kita. Kesadaran orang yang sudah diampuni untuk melakukan apa yang sudah dilakukan kepadanya dengan melakukan pengampunan tanpa batas. Hal ini harus terus menerus dipraktekkan, selalu mengampuni orang lain. dan belas kasihan yang dilakukan oleh raja kepada hamba yang berhutang 10000 talenta menggambarkan belas kasihan Allah kepada kita yang berdosa, kemurahan hati Allah. Allah berulang kali mengatakan bermuarah hatilah/berbelas kasihan. Mungkin kita akan merasa lebih mudah bermurah hati kepada orang yang berbuat baik kepada kita, dan bagaimana ketika kita harus bermurah hati pada orang yang sudah menyakiti hati kita? mengampuni bukan soal 70 x7x tapi seharusnya kita mengampuni tanpa batas. dan hal ini bukan sesuatu yang mudah.  Contoh dari PL: Yusuf dengan saudara-saudaranya (Kej 45:1-15; 50: 15-21)
Yusuf bisa saja membalas dendam atau memberikan pengampunan tanpa makna. Tapi dia menguji penyesalan mereka, dia menyandera Benyamin. Saudara-saudaranya telah mengorbankan Yusuf apakah mereka akan mengorbankan Benyamin juga ? Tidak! Yehuda maju ke depan dan memohon agar adiknya dilepaskan, bahkan menawarkan diri menjadi budak menggantikan adiknya. Saudara-saudaranya sudah berubah, mereka sungguh sudah bertobat. Yusuf puas lalu dia memperkenalkan diri dan mengampuni saudara-sauaranya dengan tindakan dengan memeluk mereka.

E.            Pengampunan dan Pemulihan

Kepala salah satu rumah sakit  jiwa di Inggris mengatakan: ”saya dapat  memulangkan separuh dari pasien  saya besok jika mereka dapat  dipastikan memperoleh pengampunan.. Kita bisa melihat penyakit secara fisik, tetapi sakit dalam jiwa akan sulit diketahui, dan ada saatnya ada pemicu yang membuat kita tidak sanggup menanggungnya
1.    Pengampunan adalah satu kebutuhan mendasar kita. Setiap orang pernah mengalami luka batin, kemarahan dalam keluarga dan teman-teman.  Sebab setiap orang mempunyai satu dosa aib terpendam, ingatan tentang apa yang pernah kita pikirkan, atau  lakukan  yang kita  sesali   kemudian  dan  membuat  kita  diliputi  rasa malu. Kita bisa melihat penyakit secara fisik, tetapi sakit dalam jiwa akan sulit diketahui, dan ada saatnya ada pemicu yang membuat kita tidak sanggup menanggungnya. Nurani mengomeli, menyalahkan bahkan menyiksa kita. Mat 26:28→Yesus menyebut  cawan perjamuan sebagai darahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa. Ia mengaitkan pengampunan kita dengan kematianNya. Setiap kali kita merenungkan kematian Kristus dan kebangkitanNya adalah awal proses bagi kita untuk bisa mengampuni. Luka batin di katakan di Amsal 27 : 9 sebagai  “robek hati”, Yes 61:1 “remuk hati”, Maz 147:3 ‘luka hati”. Firman Tuhan mengatakan betapa luka batin itu sangat sakit walaupun tidak kelihatan. seringkali kita mencoba tampil seolah-olah tidak ada masalah, padahal luka batin itu harus diselesaikan.
2.    Pengampunan berkaitan erat dengan usaha mematikan natur dosa. Fokus bukan kepada pribadinya tetapi kepada apa yang dia perbuat (tingkah lakunya). Setiap kali kita sakit hati, pasti kita juga berkontribusi didalamnya, kecil atau besar. Kita boleh marah atas dosa yang dilakukan, kita benci dosanya bukan  orangnya. Amsal 10:12  “kebencian menimbulkan pertengkaran, tapi kasih menutupi segala pelanggaran”, dalam kitab Petrus dikatakan kasih menutupi banyak dosa.
3.    Pengampunan berkaitan erat dengan membangun kembali relasi, ada usaha
yang nyata untuk memperbaiki relasi yang rusak. Untuk menyelesaikan  masalah secara  dewasa  dan  berani  membuka  diri  dan  menerima masukan/kritikan mespipun sakit, pengampunan tidak selalu berakhir dengan kembalinya relasi seperti dulu. Rekonsialisasi membutuhkan kesiapan diri ke dua belah pihak, yang memberi dan menerima pengampunan
4.    Pengampunan memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan tetapi setiap kita bertangggung jawab kepada Tuhan atas hidup kita masing-masing. Adalah omong kosong jika kita menyatakan diri sebagai orang Kristen tapi tetap menyimpan sejumlah kebencian di dalam diri kita. Pengampunan membuka kemungkinan bagi kita untuk hidup tidak dendam/menyimpan kebencian , tetapi damai dan ketenangan hati. Roh Kudus akan menggelisahkan hati kita ketika masih menyimpan kebencian/dendam.
5.    Cabut akar kepahitan. Dalam dunia tidak ada keluarga yang sempurna. Ini berarti akan muncul luka hati dalam keluarga. Henry Nowen: pengampunan membebaskan bukan hanya orang lain tetapi diri kita sendiri. Pengampunan adalah jalan menuju kebebasan anak-anak Allah. Bersedia minta maaf terlebih dahulu→obat untuk mengurangi rasa pedih di  hati. Didalam keluarga harus dilakukan dengan  saling mengampuni. Berupayalah lebih dulu meminta maaf kepada keluarga, orangtua, abang, kakak, adik. Ketika kita memaafkan, kita juga akan dibebaskan dari rasa pedih.
6.    Luka hati yang belum dibebaskan akan membuat trauma yang begitu mengikat orang tersebut sehingga orang tersebut menjadi pasif, tawar hati, unjuk gigi maupun menjadi pemberontak. Bisa kita baca Hakim-hakim 11:1 dstnya, sebagai anak yang lahir dari seorang perempuan sundal dan diusir saudara-saudaranya dan ia menjadi pemberontak.
7.    Kepahitan hidup seringkali muncul dalam berbagai ekspresi, orang-orang terdekat lah yang menjadi korbannya. Misalnya, masa kecil mengalami kekerasan, tidak mendapat perhatian dari orangtua, over protektif  kepada anaknya, ayahnya pernah berselingkuh dan meninggalkan  keluarganya
Mari kita baca Efesus 4:31-32 “Segala kepahitan kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan”, semua hal ini harus dibuang, karena menyimpan kemarahan/kepahitan akan sangat mengganggu. Mari kita berperan merekonsiliasi keluarga yang belum berdamai, mencabut kepahitan, kegeraman yang terjadi di tengah-tengah keluarga kita.

F.          Penutup

Ketika memberi pengampunan kita harus sungguh-sungguh berdoa untuk diri kita, mengucapkan doa pengampunan karena kita harus bersedia menghitung hutang: yaitu sakit, luka yang dibuat orang yang menyakiti atau melukai. Kristus ketika mati di salib Dia sudah menghitung hutang dosa kita yang harus Dia tanggung, Dia rela menanggungnya (1 Kor 6:20; Roma 5: 6-11). Karena itu kita harus berulang kali merenungkan pengampunan yan kita terima oleh karena belas kasihan Allah sehingga kitapun mampu megampuni orang yang menyakiti kita. Menyadari bahwa  Yesus  sudahmengampuni kita, tidak dengan mudah juga bagi kita untuk mengampuni, semua butuh proses. Mengampuni adalah sesuatu yang bersifat Ilahi, karena itu kita tidak akan mampu melakukannnya sendiri  kecuali dengan pertolongan Allah. Ketika kita mencoba mengampuni, kita harus terlebih dulu berdoa meminta pengampunan bagi orang yang sudah menyakiti kita. mengampuni tidak langsung bisa melupakan, hal itu butuh waktu, tapi setiap kali kita mengingat perbuatan dia, kita sudah tidak terganggu, artinya kita sudah mengampuninya, dan lama kelamaan hal itu akan dilupakan.
Sesuatu yang harus terus kita renungkan setiap kali kita akan mengampuni seseorang, ingatlah bagaimana Yesus sudah menebus kita (1 Kor 6:20), kita sudah dibayar lunas oleh penebusan Yesus, kita sudah mendapat belas kasihan Tuhan, dilunasi hutang-hutang kita, hal ini lah yang membuat kita mampu mengampuni sebagaimana Kristus sudah mengampuni kita. Mari kita Baca Roma 5:6-11. Kita sudah diperdamaikan Kristus oleh karena kasihNya, itu yang membuat kita mengampuni setiap orang tanpa batas, tanpa menghitung berapa kali kesalahannya.


SOLIDEO GLORIA


Jumat, 15 Februari 2019

LET’S TALK ABOUT LOVE

Oleh : Ir. Ruly Simanjuntak, M.Eng & Ir. Maria     



I.                    PENDAHULUAN
Banyak orang yang senang di dunia berbicara tentang cinta termasuk melalui melaui syair lagu-lagu., film. tapi masalahnya cinta yang dibicarakan adalah jatuh cinta, sakit cinta, derita karena cinta. sehingga lagu itu semakin menyayat semakin digemari. padahal alkitab mengatakan bahwa cinta/kasih adalah yang terutama “kasihilah Tuhan Allahmu…..seperti dirimu sendiri”. Ada 3 hal utama iman, pengharapan dan kasih dan yang akan kekal itu hanya kasih. Bahkan dalam Yoh 3:16 Allah mengorbankan Yesus kepada manusia karena kasihNya. Kasih adalah prinsip utama dalam kekkristenan. Itu sebabnya penyesat-penyesat di dunia ingin menyesatkan  kasih yang mulia kepada Yesus, kasih Kristus yang mulia itu diselewengkan  menjadi perasaan nafsu (infituation), perasaan senang, ingin memiliki orang lain dikatakan sebagai cinta. perkataan cinta itu diselewengkan.
Tetapi tidak sedikit orang yang gagal dalam bercinta atau frustrasi karena cinta. Hal itu bisa tercermin dari lagu-lagu yang top di dunia adalah lagu tentang patah hati dan sakit hati karena cinta. Apa prinsip dalam Alkitab tentang cinta?  Dan bagaimana hidup dengan cinta terutama bagi pria dan wanita yang menuju pernikahan atau berkeluarga?

II.                  DASAR ALKITAB TENTANG CINTA
a.                  Allah membentuk Keluarga (relasi dari Pasangan  Suami-Istri) didasarkan atas cinta/kasih antara pria dan wanita.
Relasi tersebut merupakan gambaran relasi antara Yesus Kristus dan Umat (Gereja) Nya. (Kejadian 2:24, Matius 10:5, Efesus 5:31). Ada 3 ayat yang sama dalam  alkitab  (Kej 2:24, Mat 10:5, Ef 5:31à ayat yang sentral dalam kehidupan manusia, ada seorang pria yang diciptakan dalam dunia, yang tidak baik jika ia seorang diri, harus memiliki penolong dan ia bersatu dengan istrinya, dan hubungan mereka didorong oleh cinta. Dalam Ef 5:31, gambaran antara pria dan wanita sebagai penolongnya sebagaimana Yesus dengan jemaatNya. Seperti Yesus mau mati buat umatNya karena cintaNya, demikian juga pria akan meninggalkan keluarganya dan mencinta istrinya bahkan mau berkorban. Inilah cinta yang diselewengkan oleh dunia. Banyak pria dan wanita sudah tidak mau lagi menikah karena sama-sama memiliki pendidikan tinggi dan memperoleh pekerjaan yang baik. Ada kecenderungan dalam 50 tahun ini  di Asia, kebangkitan wanita-wanita, sehingga mereka lebih senang menjadi jomblo, jika menikah tidak mau punya anak, jika punya anak tidak mau lebih dari dua orang. Banyak wanita-wanita ingin menjadi wanita karir daripada menjadi istri penolong bagi suaminya. Ada ancaman besar terhadap prinsip berkeluarga di Asia. Dikuatirkan dalam 20 tahun kedepan, akan banyak orang-orang di Asia yang tidak ingin berkeluarga lagi. Orang-orang Asia mengikuti hidup orang-orang Eropa dan Amerika yang hidup individualis, tidak mementingkan keluarga. Bahkan yang lebih parah adalah tingkat perceraian di Eropa dan Amerika mencapai 50 persen. Pria-pria pada masa mahasiswa senang bermain game, kuliah kurang serius, sementara para wanita lebih serius belajar, sehingga ketika memasuki dunia kerja kalah bersaing dengan wanita, di pelayanan banyak wanita yang bisa menjadi panitia di bidang yang seharusnya ditangani pria, sehingga membuat para pria semakin mundur. Ini adalah ancaman sehingga banyak pria-pria Kristen tidak menikah. Jika ini dibiarkan terus, maka akan ada keterlambatan keluarga kristen yang tangguh, terlambat menikah dan tidak memiliki anak. Sejak awal Allah menciptakan alam semesta “beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu”, tidak baik jika manusia itu seorang diri, sehingga Allah menciptakan manusia pria dan wanita yang panggilan utamanya adalah supaya manusia itu menikah. Secara umum Allah menciptakan manusia dengan panggilan  umum adalah untuk menikah, kecuali panggilan khusus untuk melajang. Bisa saja seorang tidak menikah karena ego, merasa bisa hidup sendiri tanpa pasangan. Menikah itu adalah komitmen jangka panjang sampai maut memisahkan. Dalam kekristenan tidak ada perceraian, jika mereka bercerai, mereka tidak bisa menikah lagi karena itu adalah zinah.  Ajaran cinta yang begitu kuat dalam kekeristenan dan pernikahan yang adalah lambang Yesus dan jemaat seperti suami dan istri ini diselewengkan, iblis ingin menghancurkannya dengan menghancurkan prinsip pernikahan.
b.                  Melalui Pasangan Suami-Istri inilah Allah menghendaki adanya generasi penerus bagi Keluarga, Gereja, Bangsa dan Dunia.(Kejadian 1:28).
c.                   Allah menilai tidak baik bila pria hidup seorang diri. Dan Dia menyediakan seorang penolong (wanita) baginya untuk menjadi teman hidupnya di dunia.(Kejadian 2:18).

III.                PENERAPAN HIDUP PRIA DAN WANITA DALAM CINTA
a.                  Para pria harus menyadari akan kehendak Allah baginya untuk membentuk Keluarga dalam hidupnya, dan menggumulinya dengan serius tentang teman hidupnya selama di dunia. Catatan: Nanti tidak ada relasi suami-istri di sorga.
b.                  Para wanita perlu membuka diri dengan membangun relasi yang luas dalam lingkungan Kristen. Catatan: Jangan pasif dan pesimistik.
c.                   Pria Kristen dan wanita Kristen harus terbuka akan latar belakang yang berbeda selain seiman Kristen untuk menjadi teman hidupnya.  Misalnya beda suku/ras. Jika ada faktor keluarga yang tidak kondusif, dan bisa menghalangi untuk menikah, pasangan ini harus sama-sama berjuang membayar harga untuk melangkah terus.
d.                  Kriteria pilihan untuk teman hidup perlu dibuat tetapi hanya yang esensial. Misal: lain jenis kelamin, seiman Kristen, sepadan dalam   karakter.
Tidak ada kriteria lain yang ditambah-tambahkan misalnya harus satu suku, cantik/ganteng, langsing dll. Buatlah kriteria yang esensinya saja. Sepadan itu dalam hal karakter , karena kita memiliki 4 sifat yang berbeda (sanguin, plegma, melankolis, kolerik), tidak ada satupun dari kita yang sempurna, karena itu kita memerlukan pacar yang memiliki kelebihan yang tidak kita miliki. Misalnya sifat kita selalu melihat hal yang global, pacar kita harus melihat yang dekat, jika kita orang yang tidak rapi, kita akan memerlukan pasangan yang lebih rapi. Ada banyak orang yang “terjebak” dengan memilih orang yang sifatnya sama. Penolong haruslah orang yang melengkapi kita, kekurangan kita ditutupi oleh kelebihan pasangan. Sepadan itu artinya mengkompensasi apa yang ia miliki. Ada orang yang panggilan hidupnya menjadi misionaris, tapi pasangan hidupnya belum tentu harus menjadi misionaris, mungkin saja menjadi orang mengurusi logistik supaya pasangannya maju sebagai misionaris. Tuhan memanggil kita untuk pekerjaan kita tapi juga memiliki panggilan untuk mengurus keluarga dan anak-anak. Kita harus rela merevisi visi pribadi ketika menikah, karena Allah mengirimkan penolong yang sepadan untuk membuat kita maksimal. Visi pribadi harus didoakan dan didiskusikan bersama dan jika perlu direvisi.
e.                  Diperlukan pacaran untuk pengenalan lebih dalam dari sekedar pertemanan biasa diantara pria dan wanita berdasarkan cinta/kasih; bukan kasihan atau paksaan. Misal: pengenalan kepribadian, keluarga, pekerjaan, dlsb. Tetapi tidak perlu pacaran dalam waktu yang berkepanjangan.
f.                   Bila perlu ada tunangan untuk persiapan pernikahan yang lebih mantap.
Jika kita mau berjuang untuk karir, kenapa kita tidak mau berjuang untuk sebuah pernikahan yang baik? Bukankah kita juga harus berjuang membayar harga. Jika kita ingin mendapatkan yang terbaik, kita juga harus menjadi yang terbaik. 1 Raj 11:38 “Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mataKu dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintahKu seperti yang telah dilakukan oleh hambaKu Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan memnbangunkan bagimu suatu keluarga  yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu”.  Karena itu penting bagi kita untuk membaca Alkitab dengan taat dan memiliki iman dalam setiap firmanNya. Jika kita memang meyakini Allah memimpin kita, seorang wanita pun dapat menyatakan cinta lebih dulu kepada seorang pria.
Sebelum menikah, Allah membentuk karakter-karakter kita melalui banyak pengalaman, wanita adalah seorang penolong yang artinya wanita lebih kuat secara psikologis dan rohani. wanita mempersiapkan diri untuk menjadi penolong suami, sehingga wanita harus banyak membaca alkitab karena pria lebih mudah jatuh, sehingga wanita harus menjadi penolongnya. Bersedialah membayar harga untuk sebuah hubungan yang berhasil. Kita disiapkan Allah untuk membangun pernikahan yang berkenan bagiNya.
                                       Tuhan Yesus
 


                        Wanita         Pria
Ada prinsip the golden triangle of love (cinta segitiga). Bila pria menyadari kasih Yesus dalam dirinya dan bertumbuh kasihnya terhadap Yesus dan wanita juga semakin menyadari kasih Yesus dan bertumbuh, maka pria dan wanita ini akan semakin dekat. Ketika hanya salah satu pihak saja yang bertumbuh ke arah Kristus, maka akan sulit menjalin relasi dengan orang yang tidak bertumbuh secara rohani. Pertumbuhan iman yang makin tinggi akan membuat kita makin naik mendekati Kristus dan relasi dengan pasangan juga akan semakin dekat. Bila kita menginginkan calon pasangan hanya secara fisik, itu semakin menjauh dari Kristus, sebaliknya semakin kita bertumbuh ke arah Kristus, kita akan semakin menemukan cinta dengan pasangan.
                Kita bisa sulit menemukan pimpinan Tuhan tentang siapa teman hidup kita karena masalah egois, memikirkan kepentingannya sendiri, hanya melihat penampilan saja. Jangan terjebak pada pilihan-pilihan soal fisik dan sexy yang tidak akan bertahan lama, ujilah cintanya yang kuat. Jangan masukkan kriteriamu soal fisik dan penampilan. Wanita jangan tertarik karena karirnya hebat, ingat golden triangle, ketika kita semakin mengasihi Tuhan maka kita akan melihat orang yang juga dekat dengan Tuhan.
                Secara psikologis usia sebaya  itu plus minus 5 tahun, artinya jika menikah dengan usia 5 tahun lebih muda atau lebih tua 5 tahun, maka itu dianggap menikah dengan teman sebaya. Sehingga kadang-kadang usia lebih tua akan menghalangi orang untuk mendekati seseorang. Semua penghalang-penghalang itu harus dihilangkan.
Tips-tips praktis mencari teman hidup
·         Mari kita menyadari bahwa menikah dan berkeluarga adalah panggilan Allah secara umum dan harus disikapi dengan serius
·         Perluaslah jaringan persahabatan dengan orang lain seluas-luasnya, di gereja, di lingkungan, termasuk mengenal berbagai suku dan ras, bisa dengan media sosial (facebook, instagram), jangan hanya menginginkan satu suku, satu bangsa saja. kita bisa berkenalan dengan banyak orang bahkan dari berbagai Negara. Jangan merasa sungkan dikenalkan dengan orang lain, kita membutuhkan orang lain untuk berjejaring dengan banyak orang dan Tuhan bisa memimpin kita kepada orang yang Tuhan inginkan.
IV.      PENUTUP
a.                  Cinta/kasih mutlak dibutuhkan dalam membangun relasi yang khusus antara pria dan wanita sebagai teman hidup di dunia untuk membentuk Keluarga Kristen.
b.                  Relasi yang khusus tersebut perlu dimulai dengan pergaulan yang sehat diantara pria Kristen dan wanita Kristen dalam Persekutuan, Gereja, dan Masyarakat.

SOLIEDO GLORIA 



Jumat, 08 Februari 2019

SELF AFFIRMATION

Oleh : Lenny Sitorus, S.Si, MK

Affirmasi adalah : sebuah Penegasan positif atau negatif mengenai diri saya. setiap orang pasti memiliki kalimat yang mengafirmasi tentang dirinya sendiri. affirmasi ini bisa bersifat negatif dan positif. Affirmasi negatif ini bisa berasal dari :
·       Orangtua kita. Misalnya orangtua mengatakan pada anaknya “kamu bodoh”, “kamu pendek”, “kamu  botak” sehingga anak itu percaya bahwa ia bodoh, pendek, botak. Sehingga kalimat affirmasi itu kita terima sejak masih sangat kecil.
·  Pengalaman. Ada orang yang menganggap diirnya selalu merasa gagal, sehingga ia percaya bahwa ia adalah orang yang gagal, seolah-olah memang mengalami kesialan dalam hidup. sehingga hal itu menjadi affirmasi negatif.
·  Orang-orang sekeliling kita misalnya pernah dibully, mendapat perlakuan tidak baik dari lingkungan kita sehingga membuat kita mudah galau, stress.
Tapi ada orang-orang yang memiliki affirmasi positif karena memiliki pengalaman-pengalaman positif, misalnya memiliki prestasi “saya pasti bisa jika saya berusaha” apalagi jika ada orangtua yang terus mendampingi dan mendukung. Jika sejak kecil kita dianggap tidak berharga (secara psikologis) akan membentuk affirmasi kita. Kita dapat memikirkan apa affirmasi kita, apakah lebih banyak affirmasi positip dari affirmasi negatif. Jika lebih banyak yang negatif, ia akan mudah menyerah ketika ada tantangan atau ketidaknyamanan dan mencari lingkungan yang baru. Akan ada lebih banyak masalah jika affirmasi negatif kita lebih banyak dan hal itu akan mengganggu relasi dan pekerjaan. Relasi dan pekerjaan itu akan melekat dalam hidup kita sehari-hari sebagai alumni. Self affirmasi harus benar-benar kita kembangkan dari sisi positifnya. self affirmasi yang negative akan membuat tidak nyaman dari segi perasaan, mudah stress, sedih, meningkatkan kartisol, gula darah dan menurunkan pertahanan tubuh sehingga mudah sakit. Tapi jika kita senang, kita akan lebih semangat dan sehat.

Pikiranmu Akan Mempengaruhi Duniamu……..
Affirmasi itu adalah pikiran kita yang mempengaruhi hidup kita masing-masing. kita tidak akan mudah stress jika diabaikan/tidak diperhatikan.

5 KARAKTERISTIK Positive SELF AFFIRMATION :
1.  BERSIFAT PERSONAL . Affirmasi itu adalah tentang saya, “Saya mampu” “saya hebat” “saya pasti bisa menyelesaikannya”. Kita dapat melatih  mengucapkan hal yang positif, bukan hal negatif seperti “bos saya pasti marah”
2.  BERSIFAT POSITIF. Kita harus mulai dengan berpikir yang positif, sikap negatif thinking akan merusak affirmasi. pikirkan sesuatu yang baik
3.  BERSIFAT PRESENT TENSE. Berpikir yang sekarang, saat ini bukan nanti.  Hal itu akan benar-benar terjadi sekarang,  bukan nanti.
4.  BERSIFAT VISUAL . Nyata, bisa diukur, bisa dibayangkan, betul-betul bisa terjadi, bukan diluar kemampuan.
5.  BERSIFAT EMOSIONAL karena mempengaruhi perasaan kita, ada semangat melakukannya,

Contoh :
Norman Cousins dalam buku Primary Greatness milik Covey diceritakan adalah seorang penulis buku “Anatomy of an Ilness and Human Options” . Ia mengalami kecelakaan dan ia hampir mati saat itu. Saat itu dokter memvonis hanya ada kesempatan hidup 1 orang dari 500. Cousins mengakui kehebatan dari Positive Self-Affirmation yang membuatnya berhasil bangkit dan kembali normal pasca kecelakaan yang dialaminya ketika liburan ke luar negeri yang hampir merenggut nyawanya. Bagaimana jika saya adalah yang satu orang itu, yang bisa hidup.  Dan ia akhirnya menulis buku ini. Ia tinggal di hotel selama berminggu-minggu banyak menonoton acara televisi yang lucu dan banyak tertawa dan ia menjadi semangat. Ternyata hormon kesenangan lebih banyak jumlahnya dalam tubuh kita (5) dari hormon kesedihan (2). Ketika kita memunculkan sikap positif maka kesenangan dan semangat akan sering muncul.
Hati yang gembira adalah obat (Amsal 17:22). Alkitab juga sudah mencatat bahwa hati yang gembira adalah obat, unsur yang menyembuhkan. Lebih sering tertawa akan membuat hidup lebih menyenangkan. Karena itu positif self affirmasi sangat penting.

TEKNIK / CARA MELATIHNYA :
1.  TENTUKAN TUJUAN . Apa yang mau kita capai,misalnya  apa yang harus kita lakukan untuk mencapai prestasi? Bagaimana meningkatkan potensi diri? Apakah yang harus dilakukan dalam keluarga supaya lebih membangun?
2.  TULISKAN PIKIRAN NEGATIF YG INGIN DIHILANGKAN. Apa yang selama ini kita pikirkan sebagai affirmasi negatif itu daftarkan, misalnya “saya miskin” “saya sering gagal” “saya bodoh” dll,
3.  PRIORITASKAN HAL-HAL NEGATIF YG INGIN DIUBAH. Jika kita selalu merasa takut menghadapi atasan, hal itu harus diubah
4.  TULISKAN ARGUMEN KONTER  Tuliskan kalimat yang positif, tapi jangan yang diluar kemampuan kita. Kalimat positifnya adalah yang “saya bisa menghadapi atasan saya asal…” dengan mempersiapkan hal-hal yang perlu secara spesifik.
5.  BUATLAH AFFIRMASI MENGGUNAKAN ARGUMEN KONTER
6.  UCAPKAN AFFIRMASI SETIAP HARI . Latihlah kalimat affirmasi ini minimal 5 menit dalam sehari. Karena kita sudah mempercayai affirmasi yang sejak kecil sudah kita terima, Hal itu tidak mudah mengubahnya, sehingga perlu dilatih setiap hari. Teknik self affirmasi ini sudah terbukti dapat menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok, walaupun kadang harus ada orang yang harus mendampingi untuk sesuatu hal yang sudah jadi kebiasaan bertahun-tahun.
Kita perlu melakukannya dalam beberapa minggu mengucapkan argument konter untuk sesuatu yang kita percayai selama ini. Misalnya “saya bisa masuk ke lingkungan yang baru”.

EVALUASI

1.  GUNAKAN TEKNIK RELAKSASI
Evaluasi dapat dilakukan dengan relaksasi, ketika semua syaraf itu rileks, mereka siap melakukan perubahan apapun. Bayangkan sesuatu yang menyenangkan, tanpa beban, tempat yang saudara ingin berada disana, apa yang saudara lakukan disana, buat diri kita menjadi sangat rileks dan siap melakukan perubahan hidup.
2.  GUNAKAN PENGULANGAN . Bagaimana kita mengulangi, apakah kita belum berhasil, dapat diulang dengan memikirkan pengulangan yang lebih baik dari yang sebelumnya. misalnya menggunakan kalimat yang lebih spesifik, yang lebih mampu kita lakukan.
3.  GUNAKAN IMAJINASI DAN VISUALISASI . Kita membayangkan apa yang terjadi ketika kita mengucapkan kalimat-kalimat affirmasi kita.

TIPS
·   Libatkan emosi positif saat mengucapkan afirmasi. Bayangkan apa yang Anda rasakan jika impian Anda terwujud atau betapa senangnya setelah Anda menyelesaikan tugas.
·   Jika Anda tidak percaya bahwa afirmasi akan menghasilkan materi, tambahkan "Aku mampu" di depan afirmasi. Contohnya, "Aku mampu mencapai berat badan ideal.
·   Supaya orang lain tidak mengetahui apa yang Anda afirmasikan, letakkan catatan di tempat terkunci yang sering dibuka, misalnya di dalam laci meja atau brankas.
·   Rekamlah afirmasi. Saat mendengarkan rekaman, Anda bisa menguji apakah Anda benar-benar mempercayainya dan melakukan modifikasi yang diperlukan
Filipi 4:8 “Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”. Alkitab sudah mengajarkan kita untuk berpikir positif. ketika kita menghadapi rekan kerja yang tidak kita sukai, kita tetap harus berpikir positif, mengapa ia seperti itu, dan akan menolong kita untuk dapat bekerja sama dengan dia. Think positive.


SOLIDEO GLORIA

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...