Jumat, 20 Oktober 2017

Integral Misssion

Oleh : Ferdinandus Saragih, ST M. Div



Yer. 29:7 “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”

Misi seringkali dibeda-bedakan antara misi sosial dan penginjilan, sedangkan Yesus sendiri tidak pernah memisah-misahkan misi ini. Dalam Yoh 5, orang yang sakit 38 tahun di kolam betesda, Yesus berkata “engkau telah sembuh jangan berbuat dosa lagi  supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk” (Yoh 5:14). Yesus tidak pernah memisah-misahkan misinya menjadi misi penginjilan dan sosial. Ia juga menyampaikan seruan pertobatan setelah menyembuhkan orang sakit.  Dalam Yoh 9, Yesus menyembuhkan orang buta dan dia menjadi celik, dan membuat  ia mengenal siapa Yesus yang menyembuhkannya.

Tahapan proses alumni
Di mahasiswa adalah pondasi untuk mentransfer visi menuju pra alumni yang kemudian memiliki dan mampu mentransfer visi, menjadi alumni baru yang mampu melihat realita, kritikal dalm pembinaan alumni.  Di alumni madya (5-10 tahun) adalah masa tantangan terberat mempertahankan visi sebelum akhirnya menjadi stabil di masa alumni lebih dari 10 tahun yang memiliki pengembangan, pemberdayaan, networking, dapat mencapai hasil/pencapaian visi dan menjadi alumni yang sesuai dengan profil alumni
Profil alumni ideal ada 4:
1.      SPIRITUAL/ IMAN KRISTIANI
2.      MENTAL/ INTELEKTUAL
3.      KARAKTER/ ETOS KERJA
4.      KETERLIBATAN SOSIAL

1.      SPIRITUAL/ IMAN KRISTIANI
·         Kerohanian yang sehat (pemahaman terhadap dasar-dasar iman kristen, christian worldview, christian ethics, personal spiritual life, fellowship spiritual life)
·         Pribadi yang dewasa rohani dalam pemecahan masalah-masalah keluarga, profesi, dan masyarakat, (growing mature)
·         Hati yang melayani (mengabdi) sesuai profesi dan lingkungannya
·         Resource bagi pelayanan gereja dan pelayanan Kristen lainnya (Pemimpin yang trainable, Pembina, Pengajar, Aktivis, Penggerak, Narasumber, Fasilitator, Networking)
Dalam spiritual/iman Kristen alumni seharusnya memiliki profil ideal ini.

2.      MENTAL/INTELEKTUAL
·         Memiliki pengetahuan yang luas terhadap berbagai isu dan tantangan di lingkungan gereja, masyarakat, profesi, bangsa, bahkan dunia
·         Memiliki vision dan kemampuan implementasi (menghidupi visi) dalam kehidupan pribadi, keluarga, pelayanan, profesi
·         Memiliki pemikiran yang kritis dan solusi yang tepat terhadap berbagai isu yang dihadapi di dunia alumni
·         Alumni yang selalu belajar dan mengembangkan diri dalam berbagai  aspek
·         Alumni yang mampu mengembangkan kerjasama dan memiliki kemampuan relasional yang baik dengan berbagai kalangan

3.      KARAKTER/ETOS KERJA
·         Memiliki integritas dalam seluruh aspek kehidupan
·         Memiliki kepribadian yang tangguh (tahan banting terhadap berbagai masalah, tantangan, ideologi yang mengancam kehidupannya)
·         Memiliki etos kerja yang baik (kerja keras, pengabdian, kredibilitas) dalam berbagai profesi di masyarakat
·         Memiliki  kemandirian sikap, yaitu karakter yang kuat dan mempengaruhi, bukan dipengaruhi dan menjadi pengikut
·         Memiliki kepemimpinan yang dapat diteladani (talent management)

4.      KETERLIBATAN SOSIAL
·         Memiliki kepekaan terhadap kondisi masyarakat, bangsa, dan negara (mampu berpikir- bertindak - berperilaku sesuai kondisi bangsa)
·         Menjadi bagian dalam pemecahan masalah bangsa (kemiskinan, keadilan, moral, etika, kesejahteraan, masalah-masalah kemanusiaan, dll)
·         Alumni terlibat dalam pemecahan masalah sosial, dengan berbagai peran misalnya: pemikir, penulis, penggerak ide/ gagasan, komunikator, katalisator, negoisator, networker (melalui profesi, lembaga pelayanan, lembaga swadaya masyarakat, institusi negara, dll) baik di lingkungan lokal, maupun nasional
·         Alumni menjadi pelopor dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan memiliki wawasan kesatuan bangsa
Ada banyak alumni yang tidak mengetahui kondisi bangsa Indonesia yang sedang terjadi. Setidaknya memiliki hal-hal yang dapat dia doakan bagi bangsa Indonesia. Bagaimana mungkin kita dapat menjadi solusi bagi persoalan Negara, gereja, jika pergumulan bangsa dan gereja  saja tidak mengetahui. Bagaimana profil alumni kita dalam 4 profil ideal diatas? Profil alumni itu harus menjadi realitas di mana kita tinggal/bekerja.

TUJUAN INDONESIA
Pembukaan UUD 1945 Alinea 4
a.      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b.      Memajukan kesejahteraan umum;
c.        Mencerdaskan kehidupan bangsa
d.      Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian  abadi, dan keadilan sosial
Jika kita melihat Yer 29:7 dan tujuan Indonesia merdeka, bukankah memiliki kesamaan? Untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Inilah tujuan Republik Indonesia berdiri.  Di kitab Keluaran, Israel diperintahkan untuk memperhatikan orang-orang asing, sedangkan di Yeremia 29:7, Orang Israel sebagai orang asing, warga kelas dua, diperintahkan untuk mengusahakan kesejahteraan kota dimana mereka dibuang. Kita sebagai warga Negara Indonesia, apakah yang telah kita lakukan?

PROFIL IDEAL INDONESIA
·         Dapat Bertumbuh (tidak terhambat, tidak sakit dan mati) kemudian mencapai Destiny-Nya.
·         Datanglah Kerajaan-MU: Kesatuan & Pembangunan bagi kesejahteraan bersama

3 ISSUES FACING CHRISTIANITY TODAY IN INDONESIA

A.     NKRI : TANTANGAN KESATUAN DAN PEMBANGUNAN
·         Kesatuan: NA vs NS?
·         NA & Kesatuan: UUD 45, Pemilu (1955, 71, 77, 82 dst)
·         Adanya keinginan sekelompok orang menjadikan NA
·         Pembangunan: NA  VS NS?
·         NA & Pembangunan: Sistim Hukum agama
·         NS & Pembangunan: Sistim Hukum yang dibuat Manusia

NEGARA AGAMA
Adalah Negara yang menggunakan hukum Agama sebagai hukum positif berdasarkan Norma-norma salah satu Agama , diberlakukan di Negeri itu
Tidak ada pemaksaan sama sekali bahwa semua orang sebagai individu harus menjadi penganut  agama tersebut.

NEGARA SEKULER
Negara netral dalam permasalahan agama, tidak mendukung yang beragama maupun yang tidak beragama. Negara sekuler mengklaim memperlakukan semua penduduknya sederajat  (agama bisa berbeda-beda), tidak diskriminatip terhadap penduduk beragama tertentu). Negara sekuler: tidak memiliki agama nasional & didefinisikan sebagai melindungi kebebasan beragama. Negara mencegah agama ikut campur dalam masalah pemerintahan, dan mencegah agama menguasai pemerintahan atau kekuatan politik.

INDONESIA adalah NEGARA PANCASILA
Pancasila adalah satu-satunya  Dasar Negara yang Khas dan hanya dipergunakan oleh Indonesia, digali dari khasanah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila menjadi landasan ideal bangsa ini.

Paham Radikal Berkembang di Kalangan Intelektual – Kompas 19/2/16
Peneliti2 LIPI: Paham Radikal menyasar ke kalangan bawah meluas ke kalangan intelektual. Anas Saidi (Penelitian 2015): Radikalisme telah menguasai kampus2 besar di Indonesia.  Bambang Pranowo (LKIP): 500 guru & siswa di Jabodetabek – 76,2% Guru, 845 Siswa menginginkan Syariat Islam, 14% Siswa membenarkan pengeboman. 25% Guru & 21% Siswa mengatakan Pancasila tdk relevan lagi. The Pew Research Center pada 2015 lalu, mengungkapkan di Indonesia, sekitar 4 % mendukung ISIS, sebagian besar anak muda.
Sebagai alumni kita sangat kurang berelasi dengan tetangga kita, terlalu sibuk dengan pekerjaan, pelayanan, dan tidak pernah membangun kepercayaan dengan masyarakat di lingkungan ini. Mari menyempatkan diri berkunjung ke rumah tetangga di hari-hari besar mereka dan menjalin relasi yang baik.

B.      Desa

Lampiran I Permendagri No. 39 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan yang ditetapkan tanggal 2 Februari 2015 oleh Menteri Dalam Negeri dari sumber Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri per semester I Bulan Juni Tahun 2014 disebutkan bahwa Indonesia terdiri dari: 34 Provinsi, 416 Kabupaten, 98 Kota,7.094 Kecamatan, 8.412 Kelurahan dan 74.093 Desa.

Anggaran Desa
Tahun  2015 tiap desa mendapat Rp 500 juta berasal dari RAPBN 2015 sebesar Rp 11 triliun yang dibagi untuk sekitar 73 ribu desa jadi sebesar Rp 124 juta ditambah alokasi dana desa sekitar Rp 400 juta per desa , 46.982.080.000.000 tahun 2016, tahun2017 sebanyak 60 T, rencananya  tahun  2018 menjadi 120 T. Dampaknya :Tak kurang dari 60 ribu KM jalan desa telah dibangun, 60 ribu MCK, 40 ribu saluran irigas, 15 ribu Polindes, 20 ribu sarana air bersih, 1.800 pasar desa, dan masih banyak lagi. (Mendes PDTT)
Desa ini sedang dipersiapkan menjadi kota, perubahan makin cepat, siapa yang menolong kepala-kepala desa untuk membangun, bertransformasi bukan saja menjadi kota  tapi juga transformasi pola pikir, karakter. Bukankah seharusnya kita sebagai orang-orang yang sudah dibina, yang sudah memahami apa arti nilai hidup yang menolong mereka menjalani transformasi berpikir itu?  Tapi ironisnya, banyak alumni berlomba-lomba bekerja di kota. Kesibukan kantor, pelayanan, KTB bisa membuat kita tidak punya waktu berbuat apa-apa untuk kota tempat kita tinggal. Gereja-gereja sering kali tidak memberi bantuan kepada masyarakat miskin. Pemerintah sedang perduli dengan pembangunan desa, saatnya kita juga turun membangun desa.

C.      Bonus Demografi
KEUNTUNGAN ATAU MUSIBAH??
Pada tahun 2020 - 2030 Negara Indonesia akan dihadiahi Bonus Demografi.
·         Bonus demografi dapat dilihat dengan parameter Dependency Ratio  (angka beban ketergantungan) yang cukup rendah, yaitu mencpai 44. Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif..

Data Badan Pusat Statistik (BPS) indonesia tahun 2010 menunjukkan Dependency ratio Indonesia sebesar 50,5. Sementara pada tahun 2015 dependency ratio memiliki angka lebih kecil yaitu 48,6. Angka dependency ratio ini akan semakin kecil lagi pada tahun 2020 hingga 2030, yang akan menciptakan bonus demografi untuk Indonesia
Keuntungan :
·         Ekonomi menguat
·         Investasi
·         Kesejahteraan, dll
Kesiapan kita:Keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi dipengaruhi oleh kesiapan pemerintah (kita) untuk menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas. Kualitas tersebut berkaitan dengan peingkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kecukupan gizi. Di daerah Tapanuli banyak kekurangan guru-guru, alangkah baiknya jika mahasiswa keguruan melakukan praktek lapangan ke daerah-daerah yang kekurangan guru ini.
Data BPS tahun 2014 menunjukkan bahwa dari segi Partisipasi Sekolah penduduk Indonesia masih rendah digolongan umur 19-24 tahun. Angka partisipasi sekolah kelompok umur 19-24 pada tahun 2013 masih 20,14%. Walau angka ini telah mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan Angka partisipasi sekolah kelompok umur dibawahnya yang memiliki rata-rata mencapai diatas 60%, masih menunjukkan kesenjangan yang besar. Banyak anak-anak yang putus sekolah di sekolah menengah.
Indeks Pembangunan Manusia INDONESIA (UNDP)
·         Peringkat 110 tahun 2014 (kelima di ASEAN, Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand)
·         Peringkat 113 tahun 2015
Indikator IPM Indonesia:
·         Pertama, tingkat kemiskinan dan kelaparan. UNDP mencatat, ada sekitar 140 juta orang Indonesia yang hidup dengan biaya kurang dari Rp20 ribu per hari dan 19,4 juta orang menderita gizi buruk.
·         Kedua, tingkat kesehatan dan kematian, tercatat sebanyak dua juta anak di bawah usia satu tahun belum menerima imunisasi lengkap. Kemudian, angka kematian ibu sebanyak 305 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.
·         Ketiga, akses ke layanan dasar. UNDP melihat bahwa hampir lima juta anak tidak bersekolah dan anak-anak di Papua memiliki tingkat dikeluarkan dari sekolah yang tinggi.
Ketika kita membaca data ini bukankah kita juga seharusnya perduli dengan orang-orang miskin, yang tidak diperhatikan dan berjuang bagi mereka?
Kerugian bonus demografi jika tidak ditangani dengan baik:
·         Pengangguran
·         Kemiskinan
·         Penyakit
·         Kematian yang tinggi
·         Kriminalitas
Jika hal-hal ini masih terjadi di Negara kita, dimana panggilan kita untuk mengupayakan kesejahteraan bangsa?

Penutup
Apa kontribusimu? Kita? Apa yang bisa kita lakukan bagi tetangga untuk membangun relasi dengan mereka.apa kontribusi kita membangun pendidikan, kesehatan, menghasilkan bonus demografi yang membangun bangsa.  Perlu revolusi mental alumni kita? Sebagai alumni perlu kita pikirkan apa projek yang harus dilakukan, bukan hanya sekedar mencari kenyamanan.

Remember!
We are living in a fallen world . We  are redeemed people (: righteousness (salt & light) transforming the whole society) Thy Kingdom come (Jer. 29:7)
Apakah kita mau jadi parasit di Republik ini? Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, apakah perjuangan yang sudah kita lakukan di republik ini?

There will be a Remnant Committed and faithfull Minority: Yusuf hanya sendiri tapi seluruh Mesir dan bangsa-bangsa diberkati, menyelamatkan umat dan dunia dari kelaparan, Daniel juga minoritas tapi menjadi berkat. Mari menjadi orang yang sisa, yang komit dan taat sekalipun minoritas. SOLIDEO GLORIA

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...