Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh
Apa yang menjadi
tujuan hidup seorang alumni Kristen?
Pertama :To be –
Devotional, artinya kita ingin menjadi apa di hadapan Allah. Devotional berarti
pengagungan, penghormatan kita kepada Allah. Kedua :To do – Vocational. Allah
tidak memanggil kita untuk pasif, tapi untuk
melakukan, apa yang Allah sudah nyatakan bagi kita, harus kita lakukan. Ketiga
:To have – Professional, kita harus menjadi yang terbaik, profesional. Profess
: mengakui. Jadi apapun yang kita lakukan adalah sebagai pengakuan iman kita,
karena itu kita harus lekukan yang terbaik.
Panggilan (Calling/Vocation): Charish - Contemplation - Character -
Capacity - Vision - Concern - Compassion - Commitment – Community. Kita harus
melakukan kontemplasi (perenungan) sejauh mana kita dekat dengan Allah, perenungan
ini akan membentuk karakter yang baik. Untuk membuat kita berhasil di
pekerjaan, 20% kita peroleh dari ilmu yang kita pelajari di kampus, 80% lagi
tergantung pada soft skill kita yaitu komunikasi dan jaringan. Karena itu orang
yang berkarakter baik, memiliki human relation yang baik dan akan membuat
jaringan yang baik. Pengembangan diri
dibutuhkan dengan melihat kapasitas apa yang kita miliki dan hal ini akan
melahirkan visi, keperdulian diwujudkan dengan bertanya kemana kita harus
menunjukkan belas kasih, berkomitmen untuk melakukannya bagi komunitas (dengan
siapa saya akan melakukannya dan untuk siapa saya melakukannnya).
Apa itu Vokasi?
Menurut Frederich Buecher: Vokasi (vocation or calling) adalah
tempat ke mana Allah memanggil anda di
mana kesukaan anda yang mendalam dan kelaparan dunia yang mendalam bertemu. Apa
yang menjadi kesukaan kita dilakukan di tempat dimana paling dibutuhkan.
Vokasi berarti memilih
pekerjaan yang semaksimal mungkin & kesempatan terbaik untuk mengarahkan
talenta kreatif/innovatif kita ke arah tujuan untuk memajukan shalom
demi kebaikan bersama (mendatangkan Kerajaan Allah). Sehingga vokasi
adalah dimana kapasitas, kemampuan, passion terdalam kita dipertemukan oleh
Allah di tempat kita paling dibutuhkan. Vokasi harus dilakukan semaksimal
mungkin dengan melihat dimana tempat paling tinggi untuk menyalurkan
potensi/talenta kita,talenta kita harus bisa dikembangkan, kreatif dan inovatif
artinya berkembang dan mampu menemukan kreasi-kreasi baru.
Titik Pukul Vokasi : Tempat di mana
karunia-karunia dan minat-minat atau gairah-gairah kita beririsan dengan
prioritas-prioritas Allah dan kebutuhan-kebutuhan dunia. Contoh, pemukul kasti
jika berhasil mengenai bolanya akan melambung, bisa melambung 1meter bisa
melambung sangat jauh. Dimana titik paling jauh bola melambung itulah disebut
titik pukul terbaik. 1 Korintus 9 :26 “Sebab itu aku tidak berlari tanpa
tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul”
Menemukan titik
pukul vokasi bertujuan supaya karya atau kerja kita efektif (hasil) dan efisien
(biaya)dengan hasil terbaik untuk dinikmati atau menjadi berkat bagi sebanyak
mungkin manusia – menggenapi mandat Allah.
Titik pukul vokasi tidak selamanya dihubungkan dengan
‘kegembiraan’ karena adakalanya hal tersebut membuat seseorang membayar harga
(menderita) dan dampak pengorbanannya membuat orang menikmati shalom Allah (bd.
Kol 1: 24). Orang yang mempunyai titik pukul vokasi akan rela meninggalkan zona
nyaman dengan memilih pekerjaan yang penghasilannya lebih kecil karena meyakini
disanalah dia dapat maksimal dipakai Tuhan. Tujuannnya menghadirkan shaloom
Allah, jadi fokusnya pada komunitas bukan pada diri sendiri. Hal ini akan
membuat kita memilih teman hidup juga berdasarkan vokasi kita, kita harus
memilih pasangan hidup yang dapat membuat kita maximal menghadirkan shaloom
Allah. Sebisa mungkin orang Kristen bekerja di tempat dimana semua potensi diarahkan untuk hal tersebut.
Vokasi &
Mandat Allah
Dengan mandat Allah (Kej1: 28; 2:
15) maka diyakini bahwa kerja adalah sebuah panggilan (calling atau vocation
atau beruf) berdasarkan visi.Allah menganugerahkan martabat yang
besar ketika mendelegasikan kepada manusia tanggungjawab untuk mengelola
ciptaan-Nya. Allah meneruskan karya kreatif, pemeliharaan dan
penebusan melalui kerja keras umat tebusan-Nya. Ini yang disebut dengan karya
penciptaan Allah yang berkesinambungan (creatio continua). Untuk itulah kita dipanggil ke ruang
lingkupnya Allah.
Kekuasaan Allah atas bumi
diberikan-Nya sebagian kepada manusia dan mereka diperintahkan Allah
mengembangkan dan menerapkan bakat-bakat kreatifnya untuk menaklukkan atau
mengusahakan bumiàeksplorasi bukan eksploitasi.Jika kerja sebatas
untuk pemenuhan kebutuhan atau berorientasi pada diri sendiri, maka pekerjaan itu tidak memiliki nilai intrinsik
(Doug Sherman & William Hendricks). Apakah pekerjaan kita memiliki
nilai intrinsik atau kita hanya punya nilai untuk diri sendiri? Kita dituntut
untuk bekerja bukan hanya berintegritas, tidak korupsi, bekerja keras, tetapi
kita harus naik satu level lagi, apakah di pekerjaan itu kita paling maksimal
dipakai oleh Allah.
Maksudnya dalam pekerjaan itu
tidak mempunyai nilai yang melekat padanya sehingga tidak menyumbangkan apapun
bagi Allah atau tidak ada kaitannya dengan rencana dan kerja Allah. Semua pekerjaan
memiliki makna dan tujuan instrinsik .Menggunakan secara sengaja (by design)
dan strategis daya vokasi (ilmu, talenta, mimbar, posisi, pengaruh, ketrampilan
dan reputasi) agar umat manusia mencicipi nilai dan berkat Kerajaan Allah.
Kita mengintegrasikan iman dengan segala bentuk
pekerjaan dan karya demi misi Allah
Pelayanan market
place di mana pekerjaan itu sendiri dihargai dan dikontemplasikan secara
mendalam karena semuanya adalah bagian dari misi Allah. Apapun yang kita
lakukan terintegrasi dengan misi Allah, jika tidak, kita sedang mengingkari mandat Allah.Orang Kristen memiliki visi
tentang apa artinya bermitra dengan Allah di dalam pekerjaan, memberi makna
bagi pekerjaan dan mencapai maksud-maksud Kerajaan Allah di dalam dan melalui
pekerjaan.
Menemukan titik pukul vokasi dengan mengintegrasikan
iman dan pekerjaan dalam cara yang sangat mendalam, di mana di sepanjang jalan,
pemahaman akan makna pekerjaan mendalam, pemahaman akan penatalayanan vokasi
makin matang dan sukacitanya meningkat. Karena itu perlu terus merenungkan
secara mendalam dimana titik pukul vokasi kita.
Memilih jenis
pekerjaan, pindah kerja, kota atau jenis profesi atau menjadi tua di tempat yang tepat
berdasarkan titik pukul vokasi. Sehingga
ketika kita memutuskan untuk pindah pekerjaan juga karena titik pukul vokasi,
bukan karena banyaknya tekanan, bukan karena mengingnkan penghasilan lebih
tinggi.
Cakupan Kerja
Allah
·
Karya penebusan: Tindakan penyelamatan dan pendamaian
oleh Allah. Partisipasi manusia dalam pekerjaan ini seperti: Penginjil, pdt,
konselor, penulis, artis, produser, penulis lagu, penyair, aktor dll
·
Karya kreatif:
Allah membentuk dunia fisik dan manusia - Allah memberi manusia
kreatifitas –> dunia seni, pematung, pelukis, musisi, penyair, perajin,
tukang, perancang dll.
·
Karya pemeliharaan: Pemeliharaan Allah untuk kelangsungan
hidup manusia dan ciptaan –> pelestarian dan mempertahankan hidup, birokrat,
pekerja umum, penjaga toko, pemadam kebakaran, tukang, reparasi, pencetak dst.
·
Karya keadilan: Pemeliharaan keadilan Allah ->
hakim, pengacara, jaksa, pembuat UU, dosen hukum, politisi dst.
·
Karya belas kasihan: Keterlibatan Allah dalam menghibur,
menyembuhkan, menuntun, menggembalakan –> dokter, perawat, konselor, guru
dst.
·
Karya pewahyuan: Karya Allah untuk menerangi dengan
kebenaran –> pengkhotbah, ilmuan, pendidik, wartawan, pakar, penulis dst.
Bagaimana
Menemukannya?
Menemukan titik pukul vokasi adalah sebuah perjalanan
(butuh waktu dan proses yang terus berlangsung) yang berbeda untuk setiap orang
Titik pukul vokasi
adalah irisan antara Rencana dan prioritas Allah + Kapasitas dan
kompetensi, Minat dan karunia + Kebutuhan dunia
Allah menciptakan masing-masing kita dengan minat,
talenta dan karunia. Karena itu sadari potensi kita, kembangkan seluruh
potensi/talenta kita. Dengan berdaulat Dia mengatur keadaan-keadaan dan
pengalaman-pengalaman kita - yakini providensi Allah. Sadarilah bahwa Dia
membentuk setiap kita dengan rancangan yang unik.Allah menempatkan kita dalam
kapasitas untuk menemukan sukacita dan tujuan mendalam dengan melayani sesama
dengan pekerjaan karena Tuhan telah memanggil kita menjadi mitra dan
alat-Nya.Adakah sukacita yang dibawanya bagi dirimu, meskipun adakalanya
menderita namun memberi harapan bagi yang dilayani dan memuliakan Allah
Apakah kita bertumbuh (rohani dan kompetensi) sehingga
semakin berdampak dan efektif untuk restorasi (menghadirkan shalom Allah)?
Bekerja di dalam titik pukul vokasi bukanlah sesuatu yang bisa dianggap pasti
akan terjadi dan dijalani dalam hidup pada musim-musimnya (tidak wajib pada
satu jenis kerja, tempat dan waktunya) sampai berada pada suatu tempat yang
tepat secara vokasi, karena itu diperlukan kepekaan pada pimpinan Tuhan.
SOLIDEO GLORIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar