Jumat, 15 Juli 2016

INTEGRITAS

Oleh : Laksana Umanda Sitanggang, ST, MT


Jika kita melihat situasi lalulintas sehari-hari, kita dapat melihat banyak terjadi peraturan lalulintas, dan jika berhasil melanggar aturan menjadi sebuah kebanggan, atau lelucon dan tidak ada kesadaran tertib berlalu lintas. Ketika tiba di kantor, banyak pekerja yng tidak sungguh-sungguh bekerja, menghabiskan waktu kerja untuk internet, game dll. Pimpinan perusahaan menyuarakan kebenaran tapi jauh dari prakteknya. Pemilihan legislatif pun hanya mencari simpati tapi prakteknya jauh dari realisasi.

Batsell Barrett Baxter : Ketiadaan integritas adalah faktor yang paling mengganggu dalam kehidupan modern. Ketiadaan integritas akan menghancurkan individu dan bangsa.
Amsal 10: 9 “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.” (Whoever walks in integrity walks securely, but he who makes his ways crooked will be found out. (NIV.Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya”( The integrity of the upright guides them, but the crookedness of the treacherous destroys them.(NIV. Mazmur 25:21 Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. (“May integrity and uprightness protect me, because my hope is in You”).

Apakah Integritas ?
      Keutuhan karakter, konsistensi antara perkataan dan perbuatan, ketaatan mutlak terhadap standar moral, nilai-nilai kebenaran dan perilaku.
      Dalam pandangan kristiani, integritas berarti menjalani hidup sesuai dengan standard Allah, prinsip Allah dan nilai Allah, dimanapun saya berada, siapapun yang bersama saya dan apapun kondisi disekitar saya.
      Integritas berarti, kepercayaan saya, tingkah laku saya, perkataan dan perbuatan saya sesuai dengan sifat Allah

Mari kita belajar dari dua Tokoh Perjanjian Lama yaitu Yusuf dan Daniel
Yusuf.Ia seorang yang sangat disayang ayahnya, namun dibenci saudaranya, dimasukkan ke lobang sumur, dijual menjadi budak, difitnah hendak melakukan perkosaan, masuk penjara dan tiba-tiba menjadi penguasa Mesir (Kej 39 : 5-6 ,Kej 39 : 21-23).
Dua pelajaran penting:
  1. Integritas dalam pekerjaan
     Mengalami ketidakadilan
     Menghasilkan kesempurnaan pekerjaan
Dalam hidupnya Yusuf mengalami ketidakadilan, dia punya banyak alasan untuk mengasihani diri, tidak berintegritas, tidak mengerjakan dengan maksimal, ia bisa saja beralasan kecewa karena dibuang, difitnah. Seberapa sering kita membuat alasan ketidakadilan menjadikan kita tidak mengerjakan dengan maksimal, bos pilih kasih, saya tidak diberi tanggung jawab. Apapun situasinya tidak akan kita izinkan untuk mempengaruhi integritas kita. Kita sering berkata “saya kurang diperhitungkan”, “saya disepelekan”. Jika ini yang menjadi alasan kita, kita sedang kehilangan identitas kita.  Dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri (Kej 39:6b).Tiga belas tahun menjadi budak, ia bekerja dengan sangat baik dan tidak dipromosikan. Kita pun mungkin mengalami hal ini, tidak dipromosikan tapi itupun tidak boleh menghentikan kita untuk berbuat sebaik yang kita lakukan.
  1. Integritas dalam kehidupan seksual
     Affair yang berpeluang menguntungkan
     Teguh menjaga kekudusan
     Melarikan diri meninggalkan posisi pengawas menuju penjara
Kej 39:9b “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?“(39:23) Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.  Kita menghadapi 2 godaan sexual yaitu : serbuan pornografi/aksi setiap hari dan kita dipicu oleh dorongan sex kita sendiri. Yusuf melawan hasrat diri dan godaan itu, Mungkin saja tidak ada yang aktif menggoda kita, tapi kita sendiri yang menggoda hasrat kita untuk jatuh. Jika Yusuf mengikuti godaan istri tuannya mungkin ada 2 keuntungan : dia akan mendapat materi/dilayani, meningkat status sosial dan dapat menikmati hasrat sexualnya). Ada orang yang berani selingkuh dengan atasannya untuk mencari posisi aman. Yusuf tahu konsekuensi menolak  istri Potifar, ketika ia menolak berarti ia sedang beralih dari posisi kerjanya masuk ke penjara demi menjaga kekudusan, berlari dari istri Potifar artinya berlari dari posisi nyaman ke penjara. Seberapa sering kita menang untuk tidak membuka situs-situs porno dan seberapa sering kita mengalah untuk itu.
Daniel. Seorang keturunan bangsawan, berpendidikan, menunjukkan  dengan tegas integritas dirinya, menjadi pejabat tinggi dalam empat rezim pemerintahan. (Daniel 1: 8-9 ,Daniel 3: 16-18, Daniel 6:2-4)Puncak-puncak gunung es ketaatan Daniel : Dan 1:8: Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya, (3:18b) bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.“(6:5b) tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. (6:6b) "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"

Empat pelajaran penting dari Daniel :
  1. Berintegritas untuk tidak menajiskan diri . makanan atau minuman raja adalah perintah/aturan, biasanya kita tidak berani menentang aturan, terjebak dalam dosa terstruktur tapi Daniel tidak mau terjebak dalam dosa terstruktur, dia menjaga dirinya agar tidak tercemar. Mungkin di kantor ada dosa terstruktur, kita harus menjaga diri supaya tidak ikut larut dalam dosa itu, kita harus menjaga supaya tidak terlibat dari dana-dana fiktif. Sejak awal, Daniel menyatakan identitas dirinya, dalam hal inilah kita sering gagal karena sejak awal kita tidak memproklamirkan identitas diri kita, ketika kita menunjukkan identitas kita sejak awal, akan sangat membantu kita untuk berintegritas. Ketika kita masuk ke system yang baru, proklamirkan identitas diri kita. Tentulah Daniel dkk bukan saja tidak menajiskan diri dari makanan saja, tetapi juga menjaga diri dari pola belajar, etika. Karena itu Allah mengaruniakan pengetahuan. Tentu kitapun tidak boleh menajiskan diri di semua aspek, integritas harus mencakup seluruhnya, kita tidak mungkin terpecah soal integritas.
  2. Berintegritas membayar harga. Daniel tetap berintegritas meski resiko kehilangan nyawa. Kita sering tidak siap dengan resiko. Kita mau bekerja apa adanya, tapi gaji ingin tinggi. Jika kita belajar biasa-biasa saja, artinya IP kita juga biasa. Kita tidak bekerja maksimal di tempat kerja, tapi minta dipromosikan. Orang yang berintegritas siap dengan konsekuensi. Kita lebih sering melihat konsekuensi baru bertindak, “kalau hal itu menyulitkan, membuatku menderita, aku akan berdiam diri “. Tapi Sadrakh dkk siap dengan konsekuensi apapun “JIka Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami…tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku..Dan 3:17-18. Mereka berpegang teguh pada kebenaran, apapun konsekuensinya.Kalau kita selalu melihat konsekuensi, kita ragu Allah mampu memelihara kita. Integritas berarti tetap lakukan kebenaran, apapun konsekuensinya, kebenaran adalah patokan dan menutup mata terhadap konsekuensi
  3. Berintegritas dalam bekerja. Tidak didapati kesalahan apapun dari Daniel, kecuali dalam hal ibadahnya pada Tuhan (Dan 6:5). Jika kita konsisten, maka inilah jalan bagi kita untuk promosi. Daniel mendapat promosi karena tidak melakukan kesalahan apapun. Tidak ada kesalahan inilah jalan pintu-pintu promosi. Apakah kita di tempat kerja dapat dinilai oleh teman-teman kerja kita sebagai orang yang tidak melakukan kesalahan apapun? Tidak ada alasan untuk menjadi biasa-biasa saja, seharusnya kita menjadi bintang-bintang bersinar karena kita diperlengkapi untuk itu.   
  4. Berintegritas dalam persekutuan dengan Tuhan. Apakah kesibukan kita memenuhi perintah bos kita membuat persekutuan kita dengan Tuhan diabaikan? Pertemuan dengan orang-orang tertentu bisa membuat relasi dengan Tuhan menjadi memudar. Ketika kita bisa menjalin relasi dengan Tuhan, ini menjadi bukti integritas.
Mengapa mereka memiliki integritas yang sangat tinggi ?
      2 Tim 1:12 “Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan”. Mereka tahu dengan benar, secara pengalaman bukan hanya teori kepada siapa mereka percaya, bahwa Allah yang mereka percaya itu akan memelihara apapun. Orang yang bergaul karib dengan Allah itulah yang membuat Daniel sanggup berkata seperti itu. Integritas itu sangat berkaitan dengan kedekatan (relasi) dengan Dia yang menciptakan kita. Pengenalan kita dengan Tuhan akan menetukan bagaimana ketaatan kita. Karena mereka mengenal, maka nilai-nilai dari yang mereka percaya itulah yang jadi penggerak, bukan hal diluar itu, bukan dipengaruhi oleh situasi  
      Digerakkan oleh nilai, bukan oleh keadaan. Situasi apapun tidak menjadi alasan untuk tidak berintegritas. Bukan tidak ngeri membayangkan perapian yang menyala-nayal, gua singa, tapi nilai-nilai yang dia percaya itulah patokan, nilai pada diri Allah yang menggerakkan saya mengambil keputusan.
      Bergerak pada lingkaran pengaruh. Daniel dan Yusup berada dalam lingkaran pengaruh. Istri Potifar tidak bisa dicegahnya/menghentikan godaan, dia tidak punya kuasa, dia hanya tidak mau tergoda. Untuk sesuatu di tempat kerja yang tidak dalam pengaruh kekuasaan kita, janganlah terlibat, jagalah diri sendiri bersih. Ketika kita tidak mau jatuh dalam system yang rusak, dengan sendirinya system itu akan jatuh. Fokus pada hal-hal yang dipengaruhinya.

10 Prinsip integritas
  1. Lakukan hal benar, meskipun itu merugikanmu. Jangan pedulikan walau harga yang kita bayar kelihatan lebih besar.
  2. Integritas selalu menghasilkan lebih dibandingkan harga yang kamu bayarkan. Dibenci teman, difitnah tidak sebanding dengan kemulaannya menjadi orang kepercayaan dibawah raja, gua singa membuat Allah Daniel harus dihormati.
  3. Kita tidak pernah tahu, apa yang  sedang Allah persiapkan untuk kita, kecuali kita terus berintegritas menjalani hidup ini.
  4. Kekecewaan tak dapat dihindarkan, namun kesengsaraan adalah pilihan
  5. Kekecewaan merupakan kesempatan besar untuk langkah berikutnya bersama Allah
  6. Integritas adalah jalan menuju istana
  7.  Hanya Tuhan yang melihat akhir segala  sesuatu bahkan dari permulaannya
  8.  Allah sering menggunakan komitmen ketaatan dan kesabaran dalam integritas untuk  menunjukkan “mengapa?”
  9. Promosi  berasal dari Allah, tetapi datang melalui orang-orang yang berada di atas kita, yang memperhatikan integritas kita. Tunjukkan integritas pada atasan, bukan jadi penjilat.
  10. Terdapat kepuasan kekal jika hidup kita berarti. Orang yang berintegritas itu akan memberi dampak.
Empat godaan “perongrong” integritas
      Uang
      Seks
      Kekuasaan
      Kesombongan
Empat hal yang menggerogoti integritas, yang pelan-pelan mengerogoti kita seperti kanker :
      Berhenti mendengar dan belajar. Teruslah mengembangkan diri dan potensi
      Berhenti hidup sesuai dengan pendirian/keyakinan kita dan karakter kita semakin lemah. Mulai goyah dengan keyakinan.
      Berhenti berjalan dalam kesadaran akan pengaruh kita dan kontribusi kita. Kehilangan kesadaran bahwa integritas kita mempengaruhi orang lain.
      Kehilangan hubungan yang intim dengan Tuhan
Empat alasan mengabaikan integritas
      Takkan ada orang yang tau
      Hanya sekali ini saja
      Siapa yang menuruti aturan akan selesai paling akhir. Kita takut tidak selesai sehingga mengabaikan integritas.
      Saya hanya mengambil apa yang menjadi hak saya
Hal yang harus diingat
      Allah melihat, meskipun tidak ada orang lain yang melihat
      Integritas dapat dihancurkan oleh satu keputusan pada suatu saat. Satu keputusan sajapun bisa menhancurkan semua, membangun integritas sangat lama, tetapi menghancurkannyasangat cepat.
      Kadang-kadang integritas menuntut harga yang sangat tinggi. Integritaslah yang membuat Yusuf masuk ke istana, integritas itulah yang membuat Daniel konsiten dan bekerja di 4 rezim.

Apakah saya berintegritas?
Siapakah saya ketika:
      Saya sangat yakin tidak seorang pun akan mengetahui yang saya lakukan
      Saya sangat yakin, tidak seorang pun yang dapat membuktikan perbuatanku
    Saya mempunyai kuasa terhadap orang-orang yang dapat merintangi/menghalangi perbuatan saya
 Saya yakin bahwa hasil yang akan saya peroleh lebih baik/besar dari pada konsekuensi/hukuman  yang akan saya terima

MICHAEL C. JENSEN : Integrity: Without It Nothing Works. 



Solideo gloria

Minggu, 03 Juli 2016

MATERIALISME DAN HEDONISME

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh


Materialisme

Philosofi Budaya Barat mengatakan ‘that only the material world exist (hanya dunia materi yang ada, yang lain tidak pernah ada)’. Dalam pemahaman filosofi barat yang diajarkan adalah :sesuatu yang tidak bisa berada dalam 3 dimensi itu bukanlah sebuah realita, maka satu-satunya yang realita adalah materi.  It denies both the existence of God and that moral values have any grounding in God’s law (dengan ini menolak eskistensi Allah  moralitas sesuai kehendak Allah). Dalam paham materialisme tidak ada yang disebut Allah, karena Allah tidak berwujud, jadi tidak mungkin ada, karena Allah tidak ada maka tidak ada satupun hukum moral Allah, maka ukuran benar atau salah semua tergantung kita dan tatanan dalam masyarakat. Dalam materialisme,money makes the world go round(uanglah yang melalukan apapun didalam dunia ini).tentu ini adalah paham yang salah, karena uang bukanlah segala-galanya. Pemahaman materialisme pertama kali dimunculkan oleh Lucretius (99-51 BC) seorang materialist klasik terbesar yang dipengaruhi oleh Epicuros (341-270 BC): Refute the religion at that time  by explaining the origin of everything in Nature. Mereka menolak konsep segala seuatu tentang agama, karena dipahami bahwa segala sesuatu adalah alamiah (berdasarkan alam), menolak konsep tentang Roh dan Ilahi.

Karl Marx  (salah satu tokoh materialis dan sosialis) :The material condition of life determined economic and political life, and he saw them as shaping history even by conclusive change as reality broke through on the ideological construct which ruling groups had imposed on society (dalam hidup ini materilah yang menentukan segala sesuatunya baik kehidupan politik dan ekonomi, kehidupan materilah yang menentukan keadaan seseorang di masyarakat dan seluruh aspek hidupnya). Kaum proletar (miskin/buruh) tidak memiliki apapun sehingga mereka kehilangan hak ekonomi  dan merekapun kehilangan hak politik, itu sebabnya orang miskin adalah kelompok powerless (tidak punya kekuatan apa-apa). Maka salah satu pandangan materialis adalah memandang seseorang dari apa yang dia punya. Sebagai alumni kitapun rentan dengan hal ini, kita bisa tergoda dengan barang-barang kepunyaan orang lain, memandang apa yang dimiliki orang lain dari merk nya. Bagi orang materialis, mereka akan selalu membutuhkan orang lain selama  mereka memberikan profit/keuntungan baginya secara materi dan tidak akan bersahabat dengan orang lain yang akan merugikan mereka.Seharusnya kita membutuhkan orang lain bukan karena ada sesuatu dalam dirinya yang kita perlukan, tetapi karena ada sesuatu dalam diri kita yang dapat membuat orang lain lebih baik.

Popular Meaning of Materialism (arti popular materialisme)

Money is the basic engine of human action, that the end of life is to buy goods (uang adalah mesin semua tindakan dan pilihan semua kehidupan adalah anda punya segalanya karena dapat membeli apa yang diinginkan). Hal ini juga terjadi di budaya orang batak, bahkan di gereja, orang yang kaya akan lebih dihormati, bukan orang yang bermoral.Money is to suppose to supply human values (uang dianggap sebagai pendukung pada sebuah kehidupan).Padahal harga diri kita tidak diukur dari berapa gaji kita, berapa sumbangan kita. Fact: Money can not buy love, joy and peace!(Faktanya: uang tidak dapat membeli cinta, sukacita dan damai). Menikah dengan seseorang karena dia kaya raya itu bukan cinta, itu materialis. Orang bisa membayar arti mahal untuk menghiburnya, tetapi sukacita dan damai tidak dapat dibayar dengan apapun.Itu sebabnya Daud seorang raja yang gagah perkasa berkata “hanya dekat Allah kiranya aku tenang” (Mazmur 62:6-9). Materialisme membuat ciptaan menjadi objek penyembahan (bukan Sang Pencipta). bd. Mt.6:24.ketika kita menempatkan apapun diatas Allah, kita adalah orang yang materialis, ketika kita menggeser posisi Allah dengan pekerjaan, suami/istri, harta, maka itu adalah penyembahan berhala dan bagian dari materialis.

HEDONISME. Hedonism (yunani: hedone: pleasure). Pleasure is considered as the ultimate good.kesenangan dianggap sebagai hal yang paling uatama dari keindahan/kebaikan, jika tidak mendapatkannya berarti bukan sebuah kebaikan. Kalau kita merasa tenang karena memilki banyak uang, itu bagian dari materialis. Hedonisme bermula dari Materialisme (Faith in things), tingkah laku hedon didukung oleh materi. 

Hedonisme dibagi 2 Jenis:
     A. Ethical Hedonism.
     B. Psychological Hedonism.     

I.ETHICAL HEDONISM
Pleasure instrinsically is good (that is desire in it self as an end not as a means to something else); and that displeasure intrinsically is evil. (Kesenangan itu secara intrinsik adalah baik, tapi ketika mengalami yang tidak menyenangkan itu tidak baik) Hal ini beretentangan dengan alkitab, seperti tertulis di Mark 8:34 “setiap orang yang  mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”hal ini dapat disebut ketidaknyamanan menurut paham ini, dan itu manjadi hal yang salah.Ethical end for man must be pleasure that is painlessness (akhir dari hidup manusia itu adalah sebuah ketenangan/kenyamanan) sehingga apapun yang kita lakukan asal kita tenang, boleh saja, tidak ada unsure dosa didalamnya.Epicurian taught that pleasure is morally right and displeasure is morally wrong (kesenangan secara moral adalah benar dan ketidaksenangan adalah salah). Jadi setiap hal yang membuat tidak nyaman/senang hal itu adalah jahat. Duty is to maximize the quantity of pleasure (tugas utama kita adalah meningkatkan kuantitas kesenangan).Modern hedonists: It is our obligation to work for the greatest good for the greatest number of people over the long run (adalah sebuah kewajiban kita untuk bekerja untuk kebaikan yang terbaik dari sejumlah besar orang-orang yang bersama dengan kita).Prinsipnya : kalau kita berusaha untuk terus mendapatkan segala sesuatu yang terbaik yang menyenangkan manusia, maka itu adalah tanggung jawab kita, tidak ada satu patron/koridor etika didalamnya, yang penting kesenangan.

   Critics:
   Some pleasures are evil (ex. sadism)(beberapa kesenangan adalah jahat, seperti sadisme) and some pain is good (ex. warning pain)(beberapa kesakitan adalah baik, contoh rasa sakit bisa menjadi peringatan untuk lebih hati-hati).


II. PSYCOLOGICAL HEDONISM
Tindakan natural dan reguler manusia diarahkan atau dikontrol oleh keinginan untuk kesenangan (pleasure), apapun itu, semua diaturuntuk kesenangan.Dasarnya adalah asumsi bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah mencari ‘kesenangan’.Hedonisme psikologis menjadi suatu motivasi setiap tindakan manusia dan hal inilah menjadi dasar asumsi terapi oleh Sigmund Freud dan Carl Rogers.Dalam hedonisme psikologis agak sulit untuk membedakan antara desirable dengan pleasure. Why?  Sesuatu yang ‘desirable’ mungkin tidak dibutuhkan untuk menjadi ‘pleasure’ pada saat itu.Hedonisme dipopulerkan oleh Hefner dengan falsafah playboy philosophyWe seek pleasure for pleasure’s sake.Munculnya situs playboy adalah untuk mencari kesenangan.
Berbagai ciri Hedonisme
  • Makan dan minum berhambur-hamburan bahkan sampai muntah. bd. Flp.3:18-19.Dalam sehari 500.000 ton makanan terbuang di seluruh dunia.seberapa sering kita membuang makanan, atau makan bersisa setiaap hari? Makanlah secukupnya dan jangan membuang makanan
  • Hidup pesta pora dan berpoya-poya – belanja, tamasya (konteks pemborosan) dll.Tamasya, belanja tidak dilarang hanya jangan berlebihan.Jika penghasilan kita semakin tinggi bukan gaya hidup kita yang makin meningkat, tapi persembahan kita seharusnya makin banyak
  • Mencari segala kepuasan atau kesenangan duniawi/jasmani/free. bd. Gal.5:19-21.
  • Hidup dengan prestis/demi tidak ‘jadul’. Alasan kita membeli sesuatu bukan demi gengsi tapi memang kita butuhkan.
  • Keinginan dirubah menjadi kebutuhan.
  • Rumahnya penuh dengan makanan, pakaian atau benda-benda yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Pandangan Alkitab
  1. Do all things for the glory of God. 1 Kor.10:3, segala sesuatu kita lakukan dalam nama Tuhan. Berapa banyak dari kita yang bertanya pada Tuhan sebelum membeli sesuatu? Kita harus bertanggung jawab terhadap semua milik kita agar bisa dipakai untuk waktu yang lama, belajar menghargai berkat-berkat Tuhan
  2. Seek the good of others. 1 Cor.10:24. Ketika kita diberkati Tuhan, kita juga harus memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk kebaikan orang lain
  3. Pemborosan yang Alkitabiah. Mt.26:6-12.wanita miskin ini berani berkorban minyak mahal untuk mengurapi Yesus, peristiwa ini menjadi sebuah persiapan bagi Yesus sebelum disalibkan, karena bagi orang Yahudi, setiap mayat harus diberi rempah-rempah dan Yesus tidak sempat diberi rempah-rempah karena Ia telah bangkit. Hal ini menekankan sebuah persembahan bagi pekerjaan Tuhan/pelayanan
  4. Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. 1 Tim.6:9-10. Oleh mengejar uanglah orang menghalalkan kejahatan, disinilah pentingnya contentment, “asal ada makanan dan pakaian cukuplah(1 Tim 6;8)”
  5. Uang mengikat hati. Lk.12:16-21; Mt.19:21. Dimana hartamu berada disitulah hatimu berada
  6. Materi menarik orang jauh dari Allah. Lk.16:13; 6:21-24; Mt.6:19; 2 Tim.3:2. Kita tidak dapat mengabdi kepada 2 tuan, kepada Allah atau kepada mamon
Simplicity Against Hedonism
  1. Bekerja keras. Kej.3:19; Ef.4:28; 2 Tes.3:10.Mari bekerja keras untuk memberi yang terbaik, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kita tapi juga menolong orang lain. Ef 4: 28 “orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri..”
  2. Simplicity of life. Flp.4:6,11-13; 2 Kor.6:10.mencukupkan diri dalam segala hal
  3. Penghasilan atau gaji tidak menentukan gaya hidup, tetapi oleh nilai hidup yang benar
  4. Contentment in Jesus. To have Jesus is more than enough (everything). 1 Tim.6:6-8; Kis.20:33; Tit.1:8.memeiliki Krustus lebih dari cukup
  5. Hidup sesuai dengan penghasilan/gaji. Lk.3:14 “..jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu”; Ibr.13:5 “janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu”.’Enough is enough’
  6. Hidup berdasarkan kebutuhan bukan keinginan atau prestige.



Solideo Gloria

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...