Oleh : Drs.Tiopan Manihuruk, MTh
Setiap hari kita harus membuat banyak keputusan mulai dari hal yang paling sederhana sampai hal yang sangat penting dalam hidup.Setiap hari kita memutuskan mau makan dimana, makan apa, bangun jam berapa, berangkat jam berapa, naik angkot apa, mau sms/menelfon siapa.Hidup berarti mengambil keputusan & setiap keputusan menentukan arah kehidupan Setiap pilihan dan keputusan merupakan gambaran siapa sejatinya seseorang itu.orang yang rohani pasti memutuskan yang rohani, menjadi sebuah kontradiksi jika seorang yang kelihatan sangat rohani tapi mengambil keputusan yang salah. Jenjang keputusan yang tertinggi adalah terima Kristus atau tidak, yang kedua menikah dengan siapa (menikah dengan yang benar anugerah, menikah dengan yang salah musibah), ketiga bekerja dimana, keempat mau melayani dimana, kelima bertempat tinggal dimana.Sebagai orang percaya maka setiap keputusan harus sesuai dengan kehendak Allah. Kol.1: 9-12; Mt.6: 10; 26: 39. Dari Mat 6:10 “datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga” dan Mat 26:39 ”..tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” artinya pertama :ada doa, ada permintaan, ada ambisi tetapi kita mau menghadirkan Kerajaan Allah dibumi seperti di surga, kedua belajar dari Kristus yang berkata “seperti yang Engkau kehendaki” berarti ada penundukan diri, sikap penyangkalan diri supaya kehendak Allah terjadi di bumi. Matius 6:10 akan terjadi jika kita tunduk seperti Kristus tunduk pada Bapa. Mari kita baca Kol. 1: 9-12, Pentingnya hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna (ay. 9b).Ini adalah pernyataan paulus tentang orang beriman di Kolose (Kol1:3-5) karena iman, kasih dan pengharapan jemaat Kolose, maka Paulus tak henti-hentinya berdoa dan bersyukur,doanya adalah ayat 9-12. Ayat 9, tanpa hikmat dan pengertian yang benar tidak mungkin orang mengetahui kehendak Allah.
Hikmat berarti takut dan hormat pada Allah, menjauhi segala kejahatan ditambah pengertian yang benar yaitu firman Allah, inilah yang membuat orang bisa mengerti kehendak Allah. Jika kita tidak taat, tidak berpatron pada pengertian yang benar, kita tidak akan mengetahui kehendak Allah.Persekutuan pribadi kita dalam doa dan firmanlah yang mendasari kita mengerti kehendak Allah.Jika hal Inil dilakukan maka: Pertama : Hidup berkenan kepada Allah dalam segala hal (ay. 10), karena kita berhikmat, kita tahu kehendakNya, menjauhi yang jahat maka hidup akan memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, akan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (ay. 11) dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa yang melayakkan untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang (ay. 12)Kendala mengetahui kehendak Allah : yang pertama pikiran manusia yang terbatas dan rancangan yang berbeda dengan Allah. lih. Yes. 55: 8-9. Pikiran manusia yang terbatas, hidup manusia didistorsi oleh dosa dan rancangan manusia berbeda dengan rancangan Allah sehingga kita sulit mengerti kehendak Allah, seperti dalam Yes 55:8-9. Jika kita bergaul akrab dengan Allah kita akan semakin tahu kehendakNya.
Kedua: Alkitab tidak jelas berbicara untuk semua hal atau kasus. Dalam memilih pekerjaan, tidak jelas kehendak Tuhan kita harus bekerja sebagai apa, dalam memilih teman hidup juga, tidak ada firman Tuhan yang secara khusus menunjukkan siapa teman hidup kita, sehingga hal ini menjadi sulit.
Ketiga : kita berjuang menghadapi prinsip-prinsip yang salah di sekitar kita dan juga terkontaminasi oleh keinginan daging. bd. Rom. 12: 2; Gal. 5: 16-18, 24-25. Prinsip yang salah itulah perjuangan kita, di Rom 12:2 dikatakan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah” Kehendak Allah benar, sempurna tetapi kita dipengaruhi oleh nilai hidup kita, budaya kita yang sering menganggap kekayaan adalah ukuran keberhasilan. Gal 5:16-18 keinginan daging berlawanan dengan keinginan roh sehingga kita harus dipimpin oleh Roh (18), menyalibkan keinginan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (24), inilah menjadi rahasia mengetahui kehendak Allah. Keempat :pilihan tidak sebatas hitam-putih dan gray area tetapi kewajiban memilih salah satu diantara yang baik dan benar .Level 1 adalah memilih antara yang hitam dan putih, level kedua lebih sulit karena memilih di grey area, dan level ketiga adalah memilih satu diantara banyak yang baik dan benar yang sesuai dengan kehendak Allah.Contoh ada tawaran 2 pekerjaan yang sama-sama bagus, sama-sama pas dengan jurusan dan kita sama-sama bisa melakukannya, dalam hal inilah diperlukan kepekaan rohani untuk memilih.
Beberapa cara tuntunan Ilahi dalam Alkitab, yang pertama: Allah secara langsung menyatakannya melalui :
a.Mimpi. Ada 16 x dicatat oleh Alkitab. Misl: Kej.20: 3; 41: 7; Dan.2: 2; Mt.2: 12
b.Penglihatan (visi). Zakharia (Lk.1: 22); Ananias (Kis.9:10); Kornelius (Kis.10: 3); Petrus (Kis.10: 10-) ; Paulus (Kis.26: 16-19), Ananias diminta Tuhan untuk menggembalakan Paulus yang baru bertobat
c.Melalui malaikat. Kej.16: 7-; 21: 17-; 22: 11-; Kel.3: 2- ; Yusuf (Mt.1: 29); Zakharia (Lk.1: 11); Maria (Lk.1: 26); Gembala (Lk.2: 9). Yusup diminta malaikat untuk memperistri Maria
d.Allah berbicara langsung. 1 Sam.3: 4-; Kis.9: 3
Bisakah hal-hal ini masih terjadi sekarang? Mungkin saja bisa, tetapi sudah tidak lazim lagi, karena ada Alkitab sebagai firman Tuhan. Yang kedua : melalui sebuah perantara: baju ‘efod’ dua hal yang disebut dengan ‘Urim dan Thumim’ (Kel.28: 30),efod digunakan untuk mengetahui kehendak Allah
a.Musa dalam pemanggilan Yosua. Bil.27: 18-23
b.Saul dan Daud. 1 Sam.28: 6; 23: 9-12; 30: 7-8
c.Setelah pembuangan Babel cara ini tidak berlanjut lagi dan kemudian Allah berbicara melalui nabi-nabi.
Cara yang tidak lazim, pertama : Melalui tanda
1.Hamba Abraham mencari istri untuk Ishak. Kej.24:12, hamba Abraham mencari istri bagi Ishak dengan tanda seorang perempuan pertama yang bersedia menimba air untuk dia. Hal seperti ini akan sulit di lakukan sekarang.
Gideon. Hak.6: 17.Gideon meminta tanda bahwa Tuhan menyertai dia. Membuang undi: Yosua.18: 6-8; Ams.16: 33; Yos.7: 14; Im.16: 7-10; 1 Sam.10: 20-21; Ams.18: 18; Kis.1: 26
Cara ini berhenti setelah Pentakosta
Study Kasus. Kis.15:1- 29, ini dilatarbelakangi orang-orang yahudi yang menuntut orang Yunani untuk disunatkan sebagai tanda sudah sungguh-sungguh didalam Tuhan, dan hal ini menimbulkan keributan, maka hal yang mereka lakukan :
Pertama: Mempelajari situasinya (ay. 7,13). Pikiran harus dimaksimalkan. Mrk.12: 30; 2 Tim.2: 7; Ef.5: 15,17, para pemimpin jemaat melihat situasinya, mempelajari dengan memaksimalkan pikiran. Hal ini dapat kita lakukan dalam memilih pekerjaan, dimana kekuatan dan kelemahan pekerjaan ini, atau jika ada 2 masalah di kantor, lakukan analisa dengan tajam sebelum mengambil keputusan. Dalam memilih teman hiidup, lakukan pendekatan diam- diam untuk mengenalnya lebih baik.
Kedua : Diskusikan dengan yang lain (orang yang lebih mengetahui dan lebih dewasa rohaninya). lih. ay. 6, 22, 25. Kita bisa menanyakan orang yang lebih senior apa solusi dari masalah, karena mereka lebih tahu, lebih berpengalaman dan sudah menang dalam masalah ini.
Ketiga : Melihatnya dengan Firman Tuhan. ay.15-17. Kis.16: 6-7, standar kita adalah firman Tuhan bukan apa kata orang. Orang dunia membenarkan yang biasa, kita mebiasakan yang benar. Jika kita membenarkan yang biasa berarti ada kompromi dengan dosa.
Keempat : Membuat keputusan terbaik yang memungkinkan. (ay.10,28-29). Akhirnya rapat memutuskan sunat tidak wajib bagi orang-orang Yunani. Jika kita harus memilih pilihlah sebuah keputusan yang paling minim dampaknya, kecuali sesuatu yang radikal seperti Sadrakh< mesakh dan Abednego yang harus memilih antara perapian dan menyembah patung. Kalau kita tidak harus keluar dari pekerjaan, kita dapat memilih dimana kita tidak berbuat dosa. Keempat : Yakin bahwa itulah keputusan yang terbaik (ay.22, 25, 28), pilihlah hal-hal yang memenuhi yang prinsipil.
Beberapa Prinsip Umum
Yakini visi dan panggilan hidup. – Neh. 1: 1-5; Kis. 26: 19;Flp. 3: 4-11, visi menentukan arah hidup, tujuan hidup, kemaksimalan hidup dan rela bayar harga, Nehemia meninggalkan istana yang nyaman demi visi tembok Yerusalem. Visi kita menentukan kita mau kerja dimana, bukan melayangkan lamaran kerja ke semua kantor dan mana yang dijawab itulah kehendak Tuhan. Pilihlah teman hidup yang dapat memaksimalkan kita mewujudkan visi
Pertimbangkan semua keputusan berdasarkan visi dan nilai hidup. ‘The way you think is the way you will live’. Orang yang rohani bukan memilih apa yang enak dan mudah melainkan apa yang benar meskipun sulit. Jika ‘gray area’ apakah condong dilihat hitam atau putih?. Kita harus memilih apa yang benar sekalipun sulit karena itulah kehendak Allah.Mari memandang grey area lebih condong ke hitam daripada condong ke putih.