Oleh : Desmiyanti
Tampubolon, STP
Kolose 3:22-25
Menurut Webster Dictionary
menjelaskan kerja sebagai usaha atau karya nyata baik secara fisik atau mental yang dikerjakan
seseorang. Jhon Stot merumuskan pengertian kerja sebagai
pengeluaran tenaga baik secara manual atau mental atau kedua-duanya
dalam pelayanan terhadap orang lain, yang menambah kepuasan bagi si pekerja,
manfaat bagi masyarakat dan kemuliaan bagi Allah.Ethos (Ingg) :ciri khas,
arti lain : prinsip kerja, disiplin kerja.Etos kerja dari satu profesi bis a dilihat dari ciri-ciri kerjanya
(dikenal cepat melayani nasabah atau tidak), pakaiannya yang khas untuk profesi
tertentu, mis. guru, pegawai bank. Dalam PL bahasa Ibrani yang dipakai untuk
“kerja” adalah “asa” atau “ma’aseh”Istilah Ibrani yang lain untuk kerja adalah “abad”(kata
kerja) atau “abodah” (Kel 38:21, Bil 4:23-27 yang digunakan untuk
“kerja” dari kaum Lewi yang berarti melayani, jadi sebenarnya bekerja dianggap
sama dengan melayani Tuhan.
Allah Sang Pekerja Agung. Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1), sejak ayat pertama Alkitab telah
menggambarkan bahwa Allah adalah Sang Pekerja. Ia bersabda, mencipta,
melengkapi serta memperindah pekerjaanNya dengan hasil yang Dia nilai baik (Kej
1:10, 12, 18,21,25), Ia menjadikan segala sesuatunya baik, amat sangat baik,
jadi kita pun harus bekerja sebaik mungkin.Yesus sendiri juga mengatakan
“BapaKu bekerja hingga sekarang, maka Aku pun bekerja juga (Yoh 5:17).Roh Kudus
bekerja memberi anugerahNya dengan memberikan berbagai karunia, sehingga
tiap-tiap kita diberi pekerjaan sesuai dengan bakat dan talenta kita mis. orang
yang teliti dengan angka akan sangat cocok kerja di bank. Bekerja adalah
hakikat manusia karena Allah Sang Pekerja Agung itu telah menciptakan manusia
segambar dengan Dia (Kej 1:26-27), karena itu manusia harus bekerja sebaik
mungkin mengikuti teladanNya, baik motif dan modus, pola dan cara serta siklus
dan musimnya (Kel 20:9,11). Bekerja juga membutuhkan istirahat, bekerja
maksimal 40 jam seminggu, jangan bekerja tanpa henti hanya semata-mata demi
uang. Manusia adalah mitra kerja Allah (Kej 1:26), Allah masih terus berkarya
setelah kejatuhan manusia dengan menebus manusia dari kuasa dan efek dosa, dan
manusia dilibatkan sebagai rekan kerja dalam semua kerja besar itu. Jika kita
ingin menjadi agen of change, kita harus bekerja pada semua bidang kerja untuk
dapat memberi dampak di masing-masing pekerjaan. Orang Kristen bekerja di dalam
dan bagi Kerajaan Allah, semua pekerjaan harus kita lakukan untuk kemuliaan
Allah dan demi perluasan Kerajaan Allah. Paulus dalam Kolose 3:23 mendesak
pembaca suratnya untuk bekerja segenap hati, seperti untuk Allah dan bukan
untuk manusia.
Dunia kerja adalah wilayah yang menyita sebagian besar waktu
produktif manusia. Ini berarti dunia kerja adalah bidang kontak yang penting
bagi perluasan Kerajaan Allah. Allah mengandalkan semua pekerja Kristen untuk
mencapai tujuanNya. Ia hadir membantu dan memberdayakan kita untuk menjadi
pemenang. Melalui pekerjaan kita, Allah memakai kita untuk membawa perubahan.
Masalahnya adalah : bagaimana kita dapat bekerja dengan etos kerja yang baik
sesuai dengan prinsip etis ? 2 Tim
3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermafaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran…..”Segala tindakan kita harus firman Allah yang menjadi standar
kebenarannya, hal ini manjadi penting ketika kita harus mengambil keputusan
apakah ini area ‘hitam’, ‘putih’ atau “grey area”. Jika kita sebagai alumni
binaan pelayanan mahasiswa hanya sekedar tidak datang terlambat ke kantor atau
tidak korupsi, hal itu menjadi kontribusi yang terlalu sedikit untuk dapat kita
lakukan.
Beberapa tujuan yang diharapkan dari para pekerja
Kristen tentang teologi kerja:
- Agar setiap pekerja Kristen mengerti bahwa
bekerja dalam berbagai bidang dan jenis, sangat penting, bermanfaat dan
bermakna tidak hanya bagi manusia tapi bagi Allah juga.
- Agar tiap pekerja Kristen mengerti bahwa kerja
bukan sekedar jalan memenuhi kebutuhan hidup mereka, tetapi berdampak
nyata bagi kehidupan global bersama Allah
- Agar tiap pekerja Kristen mengerti bahwa apa yang
mereka kerjakan di dunia ini haruslah merupakan cerminan, bagian atau
lanjutan dari pekerjaan Allah
- Agar tiap pekerja Kristen mengerti serta dapat
menempatkan pekerjaannya dalam terang wawasan dan tujuan Allah, sehingga
dapat melihat campur tangan dan peranan Allah dalam pekerjaan mereka
- Agar tiap pekerja Kristen mengerti bahwa Allah
adalah Sang Pekerja Agung yang juga menghendaki manusia bekerja dengan
motif, modus, serta dengan kualitas dan standar Allah melalui berbagai
talenta yang diberikan Allah pada tiap-tiap orang
Etos kerja
orang kristen dinyatakan dengan :
- Displin dan integitas, yaitu bekerja dengan setia
bukan hanya dihadapan atasannya untuk mencari muka tapi dengan tulus hati
karena takut akan Tuhan (Kol 3:22), kita tetap bekerja dengan rajin
walaupun atasan tidak ada di kantor
- Kreatif dan inovatif, yaitu melakukan pekerjaan
dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,
for God satisfaction not just customer satisfaction(Kol3:23).
Hadirlah di tempat kerja tepat waktu, dikenal sebagai orang yang
berintegritas, demi kemuliaan Allah
- Proaktif dan produktif karena ada upah dari Tuhan
selain dari manusia (Kol 3:24)
- Hati yang takut akan Tuhan sehingga tidak
melakukan apa yang salah dihadapanNya (Kol 3 :25). Ingat, Daniel dan Yusup
dikenal sebagai orang yang memiliki roh yang luar biasa.
8 Etos Kerja Kristiani :
1.
Kerja
adalah anugerah. Kesadaran bahwa anugerah Allah membuat kita
menjadi manusia yang berjiwa besar,
berhati mulia, kepribadian matang, dewasa, tenang, percaya diri dan bijaksana
Orang yang berparadigma anugerah selalu yakin karirnya dibimbing dan dijamin
Allah, terbebas dari nafsu mengejar uang, dan sanggup mengatasi godaan saling
sikut demi rebutan rezeki yang sebenarnya tidak seberapa.
2. Kerja
adalah tanggung jawab. Sebagai
pemegang tanggungjawab, kita dipercaya dan diharapkan untuk mampu
melaksanakannya, dipercaya berarti : mempunyai kompetensi professional(memiliki
kemampuan) dan dipercaya secara moral (berintegritas). Jika kita bekerja
dengan penghayatan seorang pengemban tanggungjawab kita akan menjadi orang yang
dapat diandalkan dan terpercaya.
3.
Kerja
adalah panggilan. Orang yang
terpanggil menjadi dokter misalnya, sebenarnya sudah dilengkapi dengan rasa
belas kasihan kepada orang yang menderita dan kekuatan untuk tidak merasa ngeri
melihat darah, demikian juga dengan orang yang terpanggil menjadi guru sudah
dianugerahi bakat mengajar, rasa cinta pengetahuan, rasa sayang pada siswa,
bahagia melihat pertumbuhan dan perkembangan anak didik .jadi bukan hanya
seorang hamba Tuhan fulltime yang memiliki panggilan hidupnya. Keterpanggilan
yang berpusat pada Allah pada akhirnya akan menjadi kecenderungan hati,dorongan
hati atau kemauan hati yang kuat,dan menumbuhkan keyakinan : kesanalah aku
harus pergi! Itulah jalan hidupku. Visi pribadi mendorong lahirnya panggilan
hidup akan bekerja sebagai apa, melanjutkan study untuk tujuan yang jelas.
4. Kerja
adalah aktualisasi (Kerja keras, telaten). Kerja keras tanpa arah, tanpa skenario,tanpa visi
hanya akan menghamburkan energi kita, jadi target harus dipatok, visi harus
dibentang dan hasrat harus diwujudkan .Rumuskan visi dan target-target yang
ingin diraih, tutup pikiran terhadap
godaan lain dan fokuskan energi untuk mencapainya. Tanpa target akan
membuat kita malas bekerja, jadi kita harus fokus pada visi dan berupaya
mencapai target.
5. Kerja
adalah ibadah. Kita harus senantiasa menghayati kehadiran Tuhan di ruang kerja,
ibadah itu menyatu dengan kehidupan profesional dan sosial, karena itu kerja
diniatkan sebagai bakti, dedikasi dan persembahan pada Tuhan.Kita bekerja untuk
Tuhan dank arena Tuhan.Etos seorang pekerja Kristen haruslah bekerja dengan
standar Tuhan yang menjadi pembeda dengan pekerja lain, membuat kita bekerja
sebaik-baiknya tidak hanya memuaskan hati manusia tapi juga hati Tuhan
6.
Kerja
adalah seni. Bekerja sebagai seni adalah sebuah kompetensi kerja dengan mutu tinggi
baik dilihat dari segi esensinya, tekniknya, prosesnya; bekerja tanpa estetika
hanya berujung pada proses kerja yang membosankan, monoton, kering dan tanpa
daya tarik. Kreatiflah dalam bekerja dan hal ini akan membuat kita penuh daya cipta, gagasan-gagasan inovatif. Mis.mengajar
dengan metode GASING (Gampang, asyik, menyenangkan) àYohanes Surya. Jika kita mengajar sebagai guru, mengajarlah dengan cara
yang menarik, dan dapat dimengerti sehingga siswa dapat menyukai semua
pelajaran.
7.
Kerja
adalah kehormatan. Kerja sebagai
kehormatan berarti kerja seutuhnya dan setuntas-tuntasnya, mencapai apa yang
diharuskan untuk diselesaikan secara terhormat.Kita harus membangun kehormatan
profesi kerja: bangga berprestasi, bangga tepat waktu, bangga bekerja keras,
bangga berintegritas, bangga berdisiplin, bangga berkualitas. Jangan malu
menjadi pegawai teladan setiap bulan, dari kita memang dituntut kualitas
terbaik.
8.
Kerja
adalah pelayanan. Semua profesi,
pada mulanya sekali adalah untuk melayani, bankir melayani nasabah, guru
melayani bangsa dengan mendidik, jaksa, hakim dan polisi melayani masyarakat
untuk keadilan hukum. Kerja sebagai pelayanan berarti kita harus bekerja
melampaui harapan dengan memberikan hasil yang bermutu. Bekerjalah lebih
tinggi, lebih baik, lebih cepat dari pada orang lain.
Kolose 3 :23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.Pengkhotbah 5:11 “Enak
tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak, tetapi
kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur”. Mari bekerja
dengan etos kerja kristiani.
Solideo Gloria