Oleh : Dr. Tuan Juniar Situmorang, M.Kes
Kita perlu tahu apa yang membuat Paulus begitu giat dalam pelayanan? Bagaimana pemikiran-pemikirannya, apa energy dan semangat yang mendorongnya?
KRONOLOGI PAULUS
Kita menemukan seorang muda bernama Saulus. (Kis 7:58 ) .Stefanus dibunuh dan Paulus Setuju Stefanus dibunuh., ia menjadi saksi, dengan meletakkan jubahnya. (Kis 8:1 ) Di puncak kejayaannya,ia mempunyai izin untuk membinasakan jemaat.(Kis 8:3 ITB) .Menghadap Imam Besar, (Kis 9:1). Ia Bertemu Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik(Kis 9:4) lalu ia dibimbing Ananias (Kis9:17) , kemudian Paulus ke Arab dan kembali ke Damsyik. (Gal 1:17). Ia ersaksi; Yesus adalah Mesias. (Kis 9:22 ). Ada rencana Paulus akan dibunuh oleh Yahudi (Kis 9:23) , ia ditolak murid di Yerusalem (Kis 9:26),Barnabas menerima Saulus (Kis 9:27), lalu Saulus mengajar dalam nama Tuhan. (Kis 9:28) , Yahudi berusaha membunuh Paulus (Act 9:29), dan Paulus ke Kaisarea dan ke Tarsus (Kis 9:30).Barnabas mencari Paulus ke Tarsus (Kis 11:25) Barnabas dan Saulus & Titus melayani bersama-sama (Kis 11:30, Gal 2:1).
Saulus, juga disebut Paulus (Kis 13:9). Sebelum Kisah rasul penulisannya semua menyebut Saulus, dan akhirnya disebutkan namanya adalah Paulus (Kis 13:9) dan setelah itu ditulis Paulus dkk, lalu Paulus –Barnabas. Barnabas – Yohannes & Paulus – Silas (Kis 15:37-40) . mereka melakukan misi dan berpisah karena Barnabas ingin mengajak Markus. Dan setelah itu kisah yang dituliskan hanya pelayanan Paulus. Paulus sejak dia ditemukan kembali oleh Barnabas, Paulus dalam peningkatan yang konstan, hingga akhirnya meninggal di Roma.
Apa yang membuat Paulus memiliki energi dan semangat dalam pelayanan Paulus, dengan tidak mengabaikan pentingnya peran Roh Kudus dalam pelayanannya adalah :
a. Pengenalan Akan Kristus
1. Nilai-nilai Paulus - 1
Paulus disunat pada hari kedelapan (Filipi 3:5),. Dalam tradisi Yahudi, ada doa dalam setiap nama sehingga pemberian nama adalah penting. Saulus diberi nama sama seperti nama raja I Israel Saul(us) (Kis. 13:9) (2 Sam. 9:1-2), (Ibr; keinginan kuat). Dia lahir dari satu keluarga yang ayahnya orang Yahudi yang taat pada agama Yahudi, dan dia disunat pada hari ke 8 sesuai dengan hukum taurat , tentu ia dibawa kedalam tradisi kedewasaan orang Yahudi.
bangsa Israel. Ia lahir di Tarsus Kilikia, AD 5-67 (Kis. 9:11; 21:39; 22:3), dan ia adalah berwarga Negara Roma, tapi ia menekankan bahwa ia bangsa Israel.
suku Benyamin, satu-satunya suku dari istri yang dicintai dari Yakub, ada 2 anak Yakub yaitu : Yusuf (Manasye n Efraim sudah terpecah) dan Benyamin(hanya benyamin leluhur pilihan).
Orang Ibrani asli. Paulus secara lahiriah ia adalah seorang Yahudi. bukanlah seorang proselit yang memeluk agama Yahudi; orang Yahudi lahiriah. Menurut Hukum Yahudi; usia 13 tahun anak laki-laki Yahudi harus diserahkan sebagai bar mitzvah (anak perjanjian); bertanggung jawab terhadap Taurat, dibimbingan para rabbi.
pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (Gal 1:14, 2 Kor. 11:22; Kis. 22:3). Farisi ada 2 mazhab :hilel dan Shemai. Paulus dibimbing oleh Gamaliel (Kis. 22:3) guru besar dari aliran Hilel, dia tamat dari Hilel, tapi prakteknya di Shemai, sehingga ia sangat kuat tradisi Yahudi, dengan alumni kedua universitas ini.
6 penganiaya jemaat, (Gal 1:13, 1 Kor. 15:9). Didalam dunia Farisi ada 3 hal mutlak yg hrs dipertahankan : Taurat dan kitab para nabi; Yesus menjungkirbalikkan pemahaman tentang Taurat dan Yesus adalah Tuhan disamping YHWH dan Mesias. Paulus memiliki paham (“Dengarlah hai Israel, Tuhan Allah kita itu esa, karena itu kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ul. 6:4-5). Sehingga ketika ada yang menyenggol nama Yahweh membuat dia marah), bait Allah (Yesus pernah berkata “rubuhkan Bait Allah dan akan Kudirikan dalam 3 hari”, dalam percakapan Yesus dengan perempuan Samaria mengatakan bahwa pada akhirnya mereka akan menyembah dalam Roh dan kebenaran) dan Yerusalem (ini adalah kota idaman, di kota itu justru lahir bidat yaitu “jalan lurus”. Ketika klausul kebenaran yang ia pahami diberitakan berbeda, Paulus harus menghancurkannya.Paulus dalam kondisi paling prima untuk menghancurkan orang Kristen
kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. (Phi 3:5-6 ITB). Ia tidak pernah melewatkan puasa, ibadah dan persembahan kurban.
secara fisik Paulus memiliki berbagai kelemahan, penderitaan, baik fisik, maupun mental (2 Kor. 4:7; 5:2; 11:30; Ef. 3:8; Flp. 3:21)
7) “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:7-9 ITB). Titik dasar bagi Paulus memahami Kristus.
Didalam pemahaman, ketaatan kepada Ilahi, dan karyanya, Paulus adalah yang terbaik, tetapi itu dianggap rugi karena Kristus. Dia mengalami anugrah dan akhirnya mengalami iman, ia memahami nilai keselamatan. Paulus sangat memahami Taurat dan Kitab para nabi, memahami arti Kebebasan. Karena Paulus begitu memahami nilai keselamatan, dan tahu beratnya melakukan taurat sehingga ia memahami arti anugrah. Masih saja kita dengarkan ada alumni yang kembali mengikatkan dirinya pada saat teduh, penginjilan, PA pribadi, tidak ada yang salah dalam praktek ini. Yang salah adalah jika kita melakukannya karena merasa berdosa jika tidak memberi perpuluhan, PI. Itu sama saja seperti melepaskan diri dari mulut singa dan masuk ke mulut harimau. Paulus tahu betapa sulitnya Taurat dan ia tahu betapa indahnya anugerah keselamatan. Saat teduh harus dilakukan untuk mengerti tentang Kristus, memiliki hubungan dengan Allah, harus berPi supaya orang tahu betapa besar anugrah keselamatan. Jika kita melakukan hanya karena merasa bersalah, kita meletakkannya seperti melakukan “taurat”.
16) Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil”. (1Kor 9:16). Hati yang berkobar-kobar ada pada Paulus sehingga ia menuliskan hal ini. Ini adalah respon (respon terhadap keselamatan dan anugrah)dan sikap iman. Sama seperti jika kita mendapat beasiswa yang sudah lama ditunggu, pastilah kita akan menceritakannya kepada orang lain. Jika kita pernah hampir kecelakaan, pastilah kita juga akan ceritakan kepada banyak orang, tidak mungkin menahan kabar itu. Anugrah cukup untuk menggerakkan kita berPI. Anugrah itu kita rasakan begitu besar sehingga kita tidak bisa tidak, pasti berPI. Sejauh mana pemahamanmu tentang Kristus, maka sgala sesuatu yang indah akan kita kaitkan dengan Kristus.
Pada saat Paulus bertemu dengan Yesus ditulis dalam 3 bagian yaitu Kis 8:3-5, Kis 22:4-8 (kutipan pidato), Kis 26:9-15(Pidatonya didpn raja Agripa).Kita bisa melihat bahwa kalimatnya makin panjang, membuktikan bahwa ia semakin meresapi pertemuannya dengan Yesus, dan jika ada penulisan yang diulang dalam alkitab, pastilah itu karena penting.
Kis 9:3-5; Lukas dalam tulisannya (3 ay) "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?“"Siapakah Engkau, Tuhan?" "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Kis 22: 4-8; Pidato kepada orang Yahudi di Yerusalem (5 ay) Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Siapakah Engkau, Tuhan? Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Kis 26: 9-15; Pidato di hadapan Raja Agripa (7 ay) “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.Siapa Engkau, Tuhan? (Kata Tuhan): Akulah Yesus, yang kauaniaya itu” . Galah rangsang :cemeti,adalah hal yang mustahil kerbau yg dicemeti akan mengalahkan cemeti. Pada saat ini Paulus di posisi paling puncak (Kis 26:10-11)untuk bisa menganiaya org Kristen, pada saat itu dia dipukul oleh Tuhan dan ia tersungkur jatuh. “Mengapa engkau menganiaya aku”, seolah-olah Yesus menegur Paulus bahwa Ia adalah yang Paulus sembah selama ini. Sehingga Paulus disadarkan bahwa ia tidak ada apa-apanya, dia mengira membunuh Stefanus adalah hal yang tepat untuk dia lakukan (Stefanus adalah ancaman sebagai gambaran orang militant yang akan menggerus Yahudi), sehingga ia mengalami kegoncangan. Apakah kegoncangan yang kita alami membuat kita memahami panggilan Allah? Inilah yang dialami Paulus di Damsyik.
2. Nilai-nilai Paulus – 2:
1) Beberapa orang datang dari Yudea … dan mengajarkan …: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." 2) Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. .. 10) Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? 11) Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.“ (Kis 15:1-11). Paulus dan Barnabas dengan keras melawan ajaran tentang sunat, dan mereka meminta ke Yerusalem untuk bersidang. Sedemikian kuatnya pemahaman Paulus terhadap anugerah. Pemahaman yang kuat ini akan membuat Paulus melakukan apapun dalam bermisi. Jika kita selalu lemah dalam berPi dan militansi kita, seberapa besar anugrah keselamatan itu kita alami?
3. Nilai-nilai Paulus – 3 :
“Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat-istiadat nenek moyangku. Tetapi waktu Ia, yang telahmemilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia …” (Gal. 1:13-16). Lihatlah nilai yg dibangun dari Paulus, ia meyakini dipilih, dipanggil dan diutus dan tidak perlu pertimbangan lain selain maju. Apakah kita menemukan panggilan Allah dan apakah kita pernah menolak pengutusan Tuhan. Paulus berkata “Aku tidak minta pertimbangan manusia” karena ia yakin dipilih, dipanggil, diutus, membuat ia tidak pernah mundur. 13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.“ (Kis 21:10-13)
2. REKAN
“Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu”. (1Kor 16:19) 40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan (Act 15:40 ITB)21 Salam kepada kamu dari Timotius, temanku sekerja, dan dari Lukius, Yason dan Sosipater, teman-temanku sebangsa. 22 Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini. (Rom 16:21-22 ITB)23 Salam kepada kamu dari Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat. Salam kepada kamu dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. (Rom 16:23 ITB)
“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku”. (2Tim 4:11 ITB). Di akhir hidupnya, hanya Lukas yang tinggal dengan dia. Adakah kita sudah menyerahkan hidup bagi Tuhan untuk mendukung sahabat dengan mengirim pesan dan dana kepada dia? Di penjara bawah tanah itu Paulus dikuatkan karena Lukas tinggal dengan dia. Sebegitu pentingnya sahabat bagi Paulus, karena itu ia meminta Markus untuk dibawa kepadanya.
3. DONASI
11) “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. 12) Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. 13) Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. 14) Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. 15) Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu. 16) Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku. 17) Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. 18) Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. 19) Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”. (Phi 4:11-19 ITB). Paulus tahu apa artinya kekurangan dan kelimpahan, ia bisa menanggungnya, tapi tidak menutup kenyataan bhw ia pernah kekurangan dana dalam pelayanannya. Ia menerima bantuan dana dari sahabat-sahabatnya.
16) “Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. 17) Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan setelah mereka berkumpul, ..." 23) Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus 30) Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. 31) Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus. (Act 28:16-31 ITB)
Tent Making.
Sering kali kita menemukan pemahaman bahwa hamba Tuhan yg bekerja full time dapat membiayai dirinya sendiri, sambil dia bekerja juga menginjili. Tapi tidak demikian halnya dengan Paulus.”Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. 2) Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. 3) Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah. 4) Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. 5) Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias”. (Kis 18:1-5).
Tidak bisa disangkali bahwa mereka tidak bisa fokus melayani Tuhan karena mereka di hari lain harus bekerja membuat tenda. Baru setelah Timotius datang dari Makedonia membawa dana, barulah Paulus bisa dengan sepenuhnya memberitakan firman. Ketika ia menjadi pembuat kemah, ia harus membatasi pelayanannya, tapi setelah dana datang, ia dengan leluasa dapat melayani. Ia tahu apa arti kekurangan tapi secara faktual ia membutuhkan dana.
8) “Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah. 9) Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. 10) Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani”. (Kis 19:8-10). Dalam keadaan ini, Paulus masih punya banyak dana, sehingga ia setiap hari dapat memberitakan firman. Seorang Paulus pun akan terganggu pelayanannya jika dana tidak ada. Jika kita kagum pada Paulus, kita sadari bahwa ia pun didukung banyak dana. Apakah anda ingin menjadi seperti Paulus? Atau anda menjadi orang yang mendukung seorang seperti Paulus? Fasilitas, donasi, rekan dan program tidak membuat seorang MAU melakukan pelayanan. Hanya anugerah dan mengalami anugerah yang membuat seorang mau melakukan pelayanan . Fasilitas, donasi, rekan dan program hanya membuat seorang yang mau MAMPU untuk melakukan pelayanan. Jadi seandainya ada program PI tapi tidak memiliki kerinduan untuk PI, anda tetap tidak akan berPI. Paulus memiliki fasilitas melayani dan ada rekan-rekan yang bersama-sama dengan dia dan menyokong dana sehingga ia leluasa memberitakan firman.