Oleh : Laksana Umanda Sitanggang,
ST, MT
Jika kita melihat
situasi lalulintas sehari-hari, kita dapat melihat banyak terjadi peraturan
lalulintas, dan jika berhasil melanggar aturan menjadi sebuah kebanggan, atau
lelucon dan tidak ada kesadaran tertib berlalu lintas. Ketika tiba di kantor,
banyak pekerja yng tidak sungguh-sungguh bekerja, menghabiskan waktu kerja
untuk internet, game dll. Pimpinan perusahaan menyuarakan kebenaran tapi jauh
dari prakteknya. Pemilihan legislatif pun hanya mencari simpati tapi prakteknya
jauh dari realisasi.
Batsell
Barrett Baxter : Ketiadaan
integritas adalah faktor yang paling mengganggu dalam kehidupan modern.
Ketiadaan integritas akan menghancurkan individu dan bangsa.
Amsal 10: 9 “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya,
tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.” (Whoever walks in integrity walks
securely, but he who makes his ways crooked will be found out. (NIV.Amsal 11:3 “Orang
yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh
kecurangannya”( “The integrity of the upright
guides them, but the crookedness of the treacherous destroys them”.(NIV. Mazmur 25:21 “Ketulusan dan kejujuran kiranya
mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau”. (“May integrity
and uprightness protect me, because my hope is in You”).
Apakah Integritas
?
•
Keutuhan
karakter, konsistensi antara perkataan dan perbuatan, ketaatan mutlak terhadap
standar moral, nilai-nilai kebenaran dan perilaku.
•
Dalam
pandangan kristiani, integritas berarti menjalani hidup sesuai dengan standard
Allah, prinsip Allah dan nilai Allah, dimanapun saya berada, siapapun yang
bersama saya dan apapun kondisi disekitar saya.
•
Integritas
berarti, kepercayaan saya, tingkah laku saya, perkataan dan perbuatan saya
sesuai dengan sifat Allah
Mari kita belajar
dari dua Tokoh Perjanjian Lama yaitu Yusuf dan Daniel
Yusuf.Ia seorang yang sangat disayang ayahnya, namun dibenci saudaranya,
dimasukkan ke lobang sumur, dijual menjadi budak, difitnah hendak melakukan
perkosaan, masuk penjara dan tiba-tiba menjadi penguasa Mesir (Kej 39 : 5-6 ,Kej 39 : 21-23).
Dua pelajaran
penting:
- Integritas dalam
pekerjaan
–
Mengalami
ketidakadilan
–
Menghasilkan
kesempurnaan pekerjaan
Dalam hidupnya
Yusuf mengalami ketidakadilan, dia punya banyak alasan untuk mengasihani diri,
tidak berintegritas, tidak mengerjakan dengan maksimal, ia bisa saja beralasan
kecewa karena dibuang, difitnah. Seberapa sering kita membuat alasan ketidakadilan
menjadikan kita tidak mengerjakan dengan maksimal, bos pilih kasih, saya tidak
diberi tanggung jawab. Apapun situasinya tidak akan kita izinkan untuk
mempengaruhi integritas kita. Kita sering berkata “saya kurang diperhitungkan”,
“saya disepelekan”. Jika ini yang menjadi alasan kita, kita sedang kehilangan
identitas kita. Dengan
bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya
sendiri (Kej 39:6b).Tiga belas tahun menjadi budak, ia bekerja dengan sangat
baik dan tidak dipromosikan. Kita pun mungkin mengalami hal ini, tidak
dipromosikan tapi itupun tidak boleh menghentikan kita untuk berbuat sebaik
yang kita lakukan.
- Integritas dalam
kehidupan seksual
–
Affair
yang berpeluang menguntungkan
–
Teguh
menjaga kekudusan
–
Melarikan
diri meninggalkan posisi pengawas menuju penjara
Kej 39:9b “Bagaimanakah
mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap
Allah?“(39:23) Dan
kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil”. Kita menghadapi 2 godaan sexual yaitu : serbuan
pornografi/aksi setiap hari dan kita dipicu oleh dorongan sex kita sendiri.
Yusuf melawan hasrat diri dan godaan itu, Mungkin saja tidak ada yang aktif
menggoda kita, tapi kita sendiri yang menggoda hasrat kita untuk jatuh. Jika
Yusuf mengikuti godaan istri tuannya mungkin ada 2 keuntungan : dia akan
mendapat materi/dilayani, meningkat status sosial dan dapat menikmati hasrat
sexualnya). Ada orang yang berani selingkuh dengan atasannya untuk mencari
posisi aman. Yusuf tahu konsekuensi menolak
istri Potifar, ketika ia menolak berarti ia sedang beralih dari posisi
kerjanya masuk ke penjara demi menjaga kekudusan, berlari dari istri Potifar
artinya berlari dari posisi nyaman ke penjara. Seberapa sering kita menang
untuk tidak membuka situs-situs porno dan seberapa sering kita mengalah untuk
itu.
Daniel. Seorang keturunan bangsawan, berpendidikan, menunjukkan dengan tegas integritas dirinya, menjadi
pejabat tinggi dalam empat rezim pemerintahan. (Daniel 1: 8-9 ,Daniel 3: 16-18, Daniel 6:2-4). Puncak-puncak gunung es ketaatan Daniel
: Dan 1:8: Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya, (3:18b)
bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas
yang tuanku dirikan itu.“(6:5b) tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun
atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian
atau sesuatu kesalahan padanya. (6:6b) "Kita tidak akan mendapat suatu
alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada
Allahnya!"
Empat pelajaran penting dari Daniel :
- Berintegritas untuk
tidak menajiskan diri .
makanan atau minuman raja adalah perintah/aturan, biasanya kita tidak
berani menentang aturan, terjebak dalam dosa terstruktur tapi Daniel tidak
mau terjebak dalam dosa terstruktur, dia menjaga dirinya agar tidak
tercemar. Mungkin di kantor ada dosa terstruktur, kita harus menjaga diri
supaya tidak ikut larut dalam dosa itu, kita harus menjaga supaya tidak
terlibat dari dana-dana fiktif. Sejak awal, Daniel menyatakan identitas
dirinya, dalam hal inilah kita sering gagal karena sejak awal kita tidak
memproklamirkan identitas diri kita, ketika kita menunjukkan identitas
kita sejak awal, akan sangat membantu kita untuk berintegritas. Ketika
kita masuk ke system yang baru, proklamirkan identitas diri kita. Tentulah
Daniel dkk bukan saja tidak menajiskan diri dari makanan saja, tetapi juga
menjaga diri dari pola belajar, etika. Karena itu Allah mengaruniakan
pengetahuan. Tentu kitapun tidak boleh menajiskan diri di semua aspek,
integritas harus mencakup seluruhnya, kita tidak mungkin terpecah soal
integritas.
- Berintegritas membayar
harga. Daniel tetap
berintegritas meski resiko kehilangan nyawa. Kita sering tidak siap dengan
resiko. Kita mau bekerja apa adanya, tapi gaji ingin tinggi. Jika kita
belajar biasa-biasa saja, artinya IP kita juga biasa. Kita tidak bekerja
maksimal di tempat kerja, tapi minta dipromosikan. Orang yang
berintegritas siap dengan konsekuensi. Kita lebih sering melihat
konsekuensi baru bertindak, “kalau hal itu menyulitkan, membuatku
menderita, aku akan berdiam diri “. Tapi Sadrakh dkk siap dengan
konsekuensi apapun “JIka Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami,
maka Ia akan melepaskan kami…tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku
mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku..Dan
3:17-18. Mereka berpegang teguh pada kebenaran, apapun
konsekuensinya.Kalau kita selalu melihat konsekuensi, kita ragu Allah
mampu memelihara kita. Integritas berarti tetap lakukan kebenaran, apapun
konsekuensinya, kebenaran adalah patokan dan menutup mata terhadap
konsekuensi
- Berintegritas dalam
bekerja. Tidak
didapati kesalahan apapun dari Daniel, kecuali dalam hal ibadahnya pada Tuhan
(Dan 6:5). Jika kita konsisten, maka inilah jalan bagi kita untuk promosi.
Daniel mendapat promosi karena tidak melakukan kesalahan apapun. Tidak ada
kesalahan inilah jalan pintu-pintu promosi. Apakah kita di tempat kerja
dapat dinilai oleh teman-teman kerja kita sebagai orang yang tidak
melakukan kesalahan apapun? Tidak ada alasan untuk menjadi biasa-biasa
saja, seharusnya kita menjadi bintang-bintang bersinar karena kita diperlengkapi
untuk itu.
- Berintegritas dalam
persekutuan dengan Tuhan.
Apakah kesibukan kita memenuhi perintah bos kita membuat persekutuan kita
dengan Tuhan diabaikan? Pertemuan dengan orang-orang tertentu bisa membuat
relasi dengan Tuhan menjadi memudar. Ketika kita bisa menjalin relasi
dengan Tuhan, ini menjadi bukti integritas.
Mengapa mereka memiliki integritas yang sangat tinggi
?
•
2 Tim
1:12 “Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena
aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa
memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan”.
Mereka tahu dengan benar, secara pengalaman bukan hanya teori kepada siapa
mereka percaya, bahwa Allah yang mereka percaya itu akan memelihara apapun.
Orang yang bergaul karib dengan Allah itulah yang membuat Daniel sanggup
berkata seperti itu. Integritas itu sangat berkaitan dengan kedekatan (relasi)
dengan Dia yang menciptakan kita. Pengenalan kita dengan Tuhan akan menetukan
bagaimana ketaatan kita. Karena mereka mengenal, maka nilai-nilai dari yang
mereka percaya itulah yang jadi penggerak, bukan hal diluar itu, bukan
dipengaruhi oleh situasi
•
Digerakkan oleh nilai, bukan oleh keadaan. Situasi apapun tidak menjadi alasan untuk
tidak berintegritas. Bukan tidak ngeri membayangkan perapian yang
menyala-nayal, gua singa, tapi nilai-nilai yang dia percaya itulah patokan,
nilai pada diri Allah yang menggerakkan saya mengambil keputusan.
•
Bergerak pada lingkaran pengaruh. Daniel dan Yusup berada dalam lingkaran
pengaruh. Istri Potifar tidak bisa dicegahnya/menghentikan godaan, dia tidak
punya kuasa, dia hanya tidak mau tergoda. Untuk sesuatu di tempat kerja yang
tidak dalam pengaruh kekuasaan kita, janganlah terlibat, jagalah diri sendiri
bersih. Ketika kita tidak mau jatuh dalam system yang rusak, dengan sendirinya
system itu akan jatuh. Fokus pada hal-hal yang dipengaruhinya.
10 Prinsip integritas
- Lakukan hal benar, meskipun itu
merugikanmu. Jangan pedulikan walau harga yang kita bayar kelihatan lebih
besar.
- Integritas selalu menghasilkan lebih
dibandingkan harga yang kamu bayarkan. Dibenci teman, difitnah tidak
sebanding dengan kemulaannya menjadi orang kepercayaan dibawah raja, gua
singa membuat Allah Daniel harus dihormati.
- Kita tidak pernah tahu, apa yang sedang Allah persiapkan untuk kita,
kecuali kita terus berintegritas menjalani hidup ini.
- Kekecewaan tak dapat dihindarkan,
namun kesengsaraan adalah pilihan
- Kekecewaan merupakan kesempatan besar
untuk langkah berikutnya bersama Allah
- Integritas adalah jalan menuju istana
- Hanya Tuhan yang melihat akhir
segala sesuatu bahkan dari
permulaannya
- Allah sering menggunakan komitmen
ketaatan dan kesabaran dalam integritas untuk menunjukkan “mengapa?”
- Promosi berasal dari Allah, tetapi datang melalui
orang-orang yang berada di atas kita, yang memperhatikan integritas kita.
Tunjukkan integritas pada atasan, bukan jadi penjilat.
- Terdapat kepuasan kekal jika hidup
kita berarti. Orang yang berintegritas itu akan memberi dampak.
Empat godaan “perongrong” integritas
•
Uang
•
Seks
•
Kekuasaan
•
Kesombongan
Empat hal yang menggerogoti integritas, yang
pelan-pelan mengerogoti kita seperti kanker :
•
Berhenti
mendengar dan belajar. Teruslah mengembangkan diri dan potensi
•
Berhenti
hidup sesuai dengan pendirian/keyakinan kita dan karakter kita semakin lemah.
Mulai goyah dengan keyakinan.
•
Berhenti
berjalan dalam kesadaran akan pengaruh kita dan kontribusi kita. Kehilangan
kesadaran bahwa integritas kita mempengaruhi orang lain.
•
Kehilangan
hubungan yang intim dengan Tuhan
Empat alasan mengabaikan integritas
•
Takkan
ada orang yang tau
•
Hanya
sekali ini saja
•
Siapa
yang menuruti aturan akan selesai paling akhir. Kita takut tidak selesai
sehingga mengabaikan integritas.
•
Saya
hanya mengambil apa yang menjadi hak saya
Hal yang harus diingat
•
Allah
melihat, meskipun tidak ada orang lain yang melihat
•
Integritas
dapat dihancurkan oleh satu keputusan pada suatu saat. Satu keputusan sajapun
bisa menhancurkan semua, membangun integritas sangat lama, tetapi
menghancurkannyasangat cepat.
•
Kadang-kadang
integritas menuntut harga yang sangat tinggi. Integritaslah yang membuat Yusuf
masuk ke istana, integritas itulah yang membuat Daniel konsiten dan bekerja di
4 rezim.
Apakah saya
berintegritas?
Siapakah saya
ketika:
•
Saya
sangat yakin tidak seorang pun akan mengetahui yang saya lakukan
•
Saya
sangat yakin, tidak seorang pun yang dapat membuktikan perbuatanku
• Saya
mempunyai kuasa terhadap orang-orang yang dapat merintangi/menghalangi
perbuatan saya
• Saya
yakin bahwa hasil yang akan saya peroleh lebih baik/besar dari pada
konsekuensi/hukuman yang akan saya
terima
MICHAEL
C. JENSEN : Integrity:
Without It Nothing Works.
Solideo
gloria