Minggu, 03 Juli 2016

MATERIALISME DAN HEDONISME

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh


Materialisme

Philosofi Budaya Barat mengatakan ‘that only the material world exist (hanya dunia materi yang ada, yang lain tidak pernah ada)’. Dalam pemahaman filosofi barat yang diajarkan adalah :sesuatu yang tidak bisa berada dalam 3 dimensi itu bukanlah sebuah realita, maka satu-satunya yang realita adalah materi.  It denies both the existence of God and that moral values have any grounding in God’s law (dengan ini menolak eskistensi Allah  moralitas sesuai kehendak Allah). Dalam paham materialisme tidak ada yang disebut Allah, karena Allah tidak berwujud, jadi tidak mungkin ada, karena Allah tidak ada maka tidak ada satupun hukum moral Allah, maka ukuran benar atau salah semua tergantung kita dan tatanan dalam masyarakat. Dalam materialisme,money makes the world go round(uanglah yang melalukan apapun didalam dunia ini).tentu ini adalah paham yang salah, karena uang bukanlah segala-galanya. Pemahaman materialisme pertama kali dimunculkan oleh Lucretius (99-51 BC) seorang materialist klasik terbesar yang dipengaruhi oleh Epicuros (341-270 BC): Refute the religion at that time  by explaining the origin of everything in Nature. Mereka menolak konsep segala seuatu tentang agama, karena dipahami bahwa segala sesuatu adalah alamiah (berdasarkan alam), menolak konsep tentang Roh dan Ilahi.

Karl Marx  (salah satu tokoh materialis dan sosialis) :The material condition of life determined economic and political life, and he saw them as shaping history even by conclusive change as reality broke through on the ideological construct which ruling groups had imposed on society (dalam hidup ini materilah yang menentukan segala sesuatunya baik kehidupan politik dan ekonomi, kehidupan materilah yang menentukan keadaan seseorang di masyarakat dan seluruh aspek hidupnya). Kaum proletar (miskin/buruh) tidak memiliki apapun sehingga mereka kehilangan hak ekonomi  dan merekapun kehilangan hak politik, itu sebabnya orang miskin adalah kelompok powerless (tidak punya kekuatan apa-apa). Maka salah satu pandangan materialis adalah memandang seseorang dari apa yang dia punya. Sebagai alumni kitapun rentan dengan hal ini, kita bisa tergoda dengan barang-barang kepunyaan orang lain, memandang apa yang dimiliki orang lain dari merk nya. Bagi orang materialis, mereka akan selalu membutuhkan orang lain selama  mereka memberikan profit/keuntungan baginya secara materi dan tidak akan bersahabat dengan orang lain yang akan merugikan mereka.Seharusnya kita membutuhkan orang lain bukan karena ada sesuatu dalam dirinya yang kita perlukan, tetapi karena ada sesuatu dalam diri kita yang dapat membuat orang lain lebih baik.

Popular Meaning of Materialism (arti popular materialisme)

Money is the basic engine of human action, that the end of life is to buy goods (uang adalah mesin semua tindakan dan pilihan semua kehidupan adalah anda punya segalanya karena dapat membeli apa yang diinginkan). Hal ini juga terjadi di budaya orang batak, bahkan di gereja, orang yang kaya akan lebih dihormati, bukan orang yang bermoral.Money is to suppose to supply human values (uang dianggap sebagai pendukung pada sebuah kehidupan).Padahal harga diri kita tidak diukur dari berapa gaji kita, berapa sumbangan kita. Fact: Money can not buy love, joy and peace!(Faktanya: uang tidak dapat membeli cinta, sukacita dan damai). Menikah dengan seseorang karena dia kaya raya itu bukan cinta, itu materialis. Orang bisa membayar arti mahal untuk menghiburnya, tetapi sukacita dan damai tidak dapat dibayar dengan apapun.Itu sebabnya Daud seorang raja yang gagah perkasa berkata “hanya dekat Allah kiranya aku tenang” (Mazmur 62:6-9). Materialisme membuat ciptaan menjadi objek penyembahan (bukan Sang Pencipta). bd. Mt.6:24.ketika kita menempatkan apapun diatas Allah, kita adalah orang yang materialis, ketika kita menggeser posisi Allah dengan pekerjaan, suami/istri, harta, maka itu adalah penyembahan berhala dan bagian dari materialis.

HEDONISME. Hedonism (yunani: hedone: pleasure). Pleasure is considered as the ultimate good.kesenangan dianggap sebagai hal yang paling uatama dari keindahan/kebaikan, jika tidak mendapatkannya berarti bukan sebuah kebaikan. Kalau kita merasa tenang karena memilki banyak uang, itu bagian dari materialis. Hedonisme bermula dari Materialisme (Faith in things), tingkah laku hedon didukung oleh materi. 

Hedonisme dibagi 2 Jenis:
     A. Ethical Hedonism.
     B. Psychological Hedonism.     

I.ETHICAL HEDONISM
Pleasure instrinsically is good (that is desire in it self as an end not as a means to something else); and that displeasure intrinsically is evil. (Kesenangan itu secara intrinsik adalah baik, tapi ketika mengalami yang tidak menyenangkan itu tidak baik) Hal ini beretentangan dengan alkitab, seperti tertulis di Mark 8:34 “setiap orang yang  mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”hal ini dapat disebut ketidaknyamanan menurut paham ini, dan itu manjadi hal yang salah.Ethical end for man must be pleasure that is painlessness (akhir dari hidup manusia itu adalah sebuah ketenangan/kenyamanan) sehingga apapun yang kita lakukan asal kita tenang, boleh saja, tidak ada unsure dosa didalamnya.Epicurian taught that pleasure is morally right and displeasure is morally wrong (kesenangan secara moral adalah benar dan ketidaksenangan adalah salah). Jadi setiap hal yang membuat tidak nyaman/senang hal itu adalah jahat. Duty is to maximize the quantity of pleasure (tugas utama kita adalah meningkatkan kuantitas kesenangan).Modern hedonists: It is our obligation to work for the greatest good for the greatest number of people over the long run (adalah sebuah kewajiban kita untuk bekerja untuk kebaikan yang terbaik dari sejumlah besar orang-orang yang bersama dengan kita).Prinsipnya : kalau kita berusaha untuk terus mendapatkan segala sesuatu yang terbaik yang menyenangkan manusia, maka itu adalah tanggung jawab kita, tidak ada satu patron/koridor etika didalamnya, yang penting kesenangan.

   Critics:
   Some pleasures are evil (ex. sadism)(beberapa kesenangan adalah jahat, seperti sadisme) and some pain is good (ex. warning pain)(beberapa kesakitan adalah baik, contoh rasa sakit bisa menjadi peringatan untuk lebih hati-hati).


II. PSYCOLOGICAL HEDONISM
Tindakan natural dan reguler manusia diarahkan atau dikontrol oleh keinginan untuk kesenangan (pleasure), apapun itu, semua diaturuntuk kesenangan.Dasarnya adalah asumsi bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah mencari ‘kesenangan’.Hedonisme psikologis menjadi suatu motivasi setiap tindakan manusia dan hal inilah menjadi dasar asumsi terapi oleh Sigmund Freud dan Carl Rogers.Dalam hedonisme psikologis agak sulit untuk membedakan antara desirable dengan pleasure. Why?  Sesuatu yang ‘desirable’ mungkin tidak dibutuhkan untuk menjadi ‘pleasure’ pada saat itu.Hedonisme dipopulerkan oleh Hefner dengan falsafah playboy philosophyWe seek pleasure for pleasure’s sake.Munculnya situs playboy adalah untuk mencari kesenangan.
Berbagai ciri Hedonisme
  • Makan dan minum berhambur-hamburan bahkan sampai muntah. bd. Flp.3:18-19.Dalam sehari 500.000 ton makanan terbuang di seluruh dunia.seberapa sering kita membuang makanan, atau makan bersisa setiaap hari? Makanlah secukupnya dan jangan membuang makanan
  • Hidup pesta pora dan berpoya-poya – belanja, tamasya (konteks pemborosan) dll.Tamasya, belanja tidak dilarang hanya jangan berlebihan.Jika penghasilan kita semakin tinggi bukan gaya hidup kita yang makin meningkat, tapi persembahan kita seharusnya makin banyak
  • Mencari segala kepuasan atau kesenangan duniawi/jasmani/free. bd. Gal.5:19-21.
  • Hidup dengan prestis/demi tidak ‘jadul’. Alasan kita membeli sesuatu bukan demi gengsi tapi memang kita butuhkan.
  • Keinginan dirubah menjadi kebutuhan.
  • Rumahnya penuh dengan makanan, pakaian atau benda-benda yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Pandangan Alkitab
  1. Do all things for the glory of God. 1 Kor.10:3, segala sesuatu kita lakukan dalam nama Tuhan. Berapa banyak dari kita yang bertanya pada Tuhan sebelum membeli sesuatu? Kita harus bertanggung jawab terhadap semua milik kita agar bisa dipakai untuk waktu yang lama, belajar menghargai berkat-berkat Tuhan
  2. Seek the good of others. 1 Cor.10:24. Ketika kita diberkati Tuhan, kita juga harus memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk kebaikan orang lain
  3. Pemborosan yang Alkitabiah. Mt.26:6-12.wanita miskin ini berani berkorban minyak mahal untuk mengurapi Yesus, peristiwa ini menjadi sebuah persiapan bagi Yesus sebelum disalibkan, karena bagi orang Yahudi, setiap mayat harus diberi rempah-rempah dan Yesus tidak sempat diberi rempah-rempah karena Ia telah bangkit. Hal ini menekankan sebuah persembahan bagi pekerjaan Tuhan/pelayanan
  4. Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. 1 Tim.6:9-10. Oleh mengejar uanglah orang menghalalkan kejahatan, disinilah pentingnya contentment, “asal ada makanan dan pakaian cukuplah(1 Tim 6;8)”
  5. Uang mengikat hati. Lk.12:16-21; Mt.19:21. Dimana hartamu berada disitulah hatimu berada
  6. Materi menarik orang jauh dari Allah. Lk.16:13; 6:21-24; Mt.6:19; 2 Tim.3:2. Kita tidak dapat mengabdi kepada 2 tuan, kepada Allah atau kepada mamon
Simplicity Against Hedonism
  1. Bekerja keras. Kej.3:19; Ef.4:28; 2 Tes.3:10.Mari bekerja keras untuk memberi yang terbaik, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kita tapi juga menolong orang lain. Ef 4: 28 “orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri..”
  2. Simplicity of life. Flp.4:6,11-13; 2 Kor.6:10.mencukupkan diri dalam segala hal
  3. Penghasilan atau gaji tidak menentukan gaya hidup, tetapi oleh nilai hidup yang benar
  4. Contentment in Jesus. To have Jesus is more than enough (everything). 1 Tim.6:6-8; Kis.20:33; Tit.1:8.memeiliki Krustus lebih dari cukup
  5. Hidup sesuai dengan penghasilan/gaji. Lk.3:14 “..jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu”; Ibr.13:5 “janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu”.’Enough is enough’
  6. Hidup berdasarkan kebutuhan bukan keinginan atau prestige.



Solideo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...