Jumat, 15 Juli 2016

INTEGRITAS

Oleh : Laksana Umanda Sitanggang, ST, MT


Jika kita melihat situasi lalulintas sehari-hari, kita dapat melihat banyak terjadi peraturan lalulintas, dan jika berhasil melanggar aturan menjadi sebuah kebanggan, atau lelucon dan tidak ada kesadaran tertib berlalu lintas. Ketika tiba di kantor, banyak pekerja yng tidak sungguh-sungguh bekerja, menghabiskan waktu kerja untuk internet, game dll. Pimpinan perusahaan menyuarakan kebenaran tapi jauh dari prakteknya. Pemilihan legislatif pun hanya mencari simpati tapi prakteknya jauh dari realisasi.

Batsell Barrett Baxter : Ketiadaan integritas adalah faktor yang paling mengganggu dalam kehidupan modern. Ketiadaan integritas akan menghancurkan individu dan bangsa.
Amsal 10: 9 “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.” (Whoever walks in integrity walks securely, but he who makes his ways crooked will be found out. (NIV.Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya”( The integrity of the upright guides them, but the crookedness of the treacherous destroys them.(NIV. Mazmur 25:21 Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. (“May integrity and uprightness protect me, because my hope is in You”).

Apakah Integritas ?
      Keutuhan karakter, konsistensi antara perkataan dan perbuatan, ketaatan mutlak terhadap standar moral, nilai-nilai kebenaran dan perilaku.
      Dalam pandangan kristiani, integritas berarti menjalani hidup sesuai dengan standard Allah, prinsip Allah dan nilai Allah, dimanapun saya berada, siapapun yang bersama saya dan apapun kondisi disekitar saya.
      Integritas berarti, kepercayaan saya, tingkah laku saya, perkataan dan perbuatan saya sesuai dengan sifat Allah

Mari kita belajar dari dua Tokoh Perjanjian Lama yaitu Yusuf dan Daniel
Yusuf.Ia seorang yang sangat disayang ayahnya, namun dibenci saudaranya, dimasukkan ke lobang sumur, dijual menjadi budak, difitnah hendak melakukan perkosaan, masuk penjara dan tiba-tiba menjadi penguasa Mesir (Kej 39 : 5-6 ,Kej 39 : 21-23).
Dua pelajaran penting:
  1. Integritas dalam pekerjaan
     Mengalami ketidakadilan
     Menghasilkan kesempurnaan pekerjaan
Dalam hidupnya Yusuf mengalami ketidakadilan, dia punya banyak alasan untuk mengasihani diri, tidak berintegritas, tidak mengerjakan dengan maksimal, ia bisa saja beralasan kecewa karena dibuang, difitnah. Seberapa sering kita membuat alasan ketidakadilan menjadikan kita tidak mengerjakan dengan maksimal, bos pilih kasih, saya tidak diberi tanggung jawab. Apapun situasinya tidak akan kita izinkan untuk mempengaruhi integritas kita. Kita sering berkata “saya kurang diperhitungkan”, “saya disepelekan”. Jika ini yang menjadi alasan kita, kita sedang kehilangan identitas kita.  Dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri (Kej 39:6b).Tiga belas tahun menjadi budak, ia bekerja dengan sangat baik dan tidak dipromosikan. Kita pun mungkin mengalami hal ini, tidak dipromosikan tapi itupun tidak boleh menghentikan kita untuk berbuat sebaik yang kita lakukan.
  1. Integritas dalam kehidupan seksual
     Affair yang berpeluang menguntungkan
     Teguh menjaga kekudusan
     Melarikan diri meninggalkan posisi pengawas menuju penjara
Kej 39:9b “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?“(39:23) Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.  Kita menghadapi 2 godaan sexual yaitu : serbuan pornografi/aksi setiap hari dan kita dipicu oleh dorongan sex kita sendiri. Yusuf melawan hasrat diri dan godaan itu, Mungkin saja tidak ada yang aktif menggoda kita, tapi kita sendiri yang menggoda hasrat kita untuk jatuh. Jika Yusuf mengikuti godaan istri tuannya mungkin ada 2 keuntungan : dia akan mendapat materi/dilayani, meningkat status sosial dan dapat menikmati hasrat sexualnya). Ada orang yang berani selingkuh dengan atasannya untuk mencari posisi aman. Yusuf tahu konsekuensi menolak  istri Potifar, ketika ia menolak berarti ia sedang beralih dari posisi kerjanya masuk ke penjara demi menjaga kekudusan, berlari dari istri Potifar artinya berlari dari posisi nyaman ke penjara. Seberapa sering kita menang untuk tidak membuka situs-situs porno dan seberapa sering kita mengalah untuk itu.
Daniel. Seorang keturunan bangsawan, berpendidikan, menunjukkan  dengan tegas integritas dirinya, menjadi pejabat tinggi dalam empat rezim pemerintahan. (Daniel 1: 8-9 ,Daniel 3: 16-18, Daniel 6:2-4)Puncak-puncak gunung es ketaatan Daniel : Dan 1:8: Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya, (3:18b) bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.“(6:5b) tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. (6:6b) "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"

Empat pelajaran penting dari Daniel :
  1. Berintegritas untuk tidak menajiskan diri . makanan atau minuman raja adalah perintah/aturan, biasanya kita tidak berani menentang aturan, terjebak dalam dosa terstruktur tapi Daniel tidak mau terjebak dalam dosa terstruktur, dia menjaga dirinya agar tidak tercemar. Mungkin di kantor ada dosa terstruktur, kita harus menjaga diri supaya tidak ikut larut dalam dosa itu, kita harus menjaga supaya tidak terlibat dari dana-dana fiktif. Sejak awal, Daniel menyatakan identitas dirinya, dalam hal inilah kita sering gagal karena sejak awal kita tidak memproklamirkan identitas diri kita, ketika kita menunjukkan identitas kita sejak awal, akan sangat membantu kita untuk berintegritas. Ketika kita masuk ke system yang baru, proklamirkan identitas diri kita. Tentulah Daniel dkk bukan saja tidak menajiskan diri dari makanan saja, tetapi juga menjaga diri dari pola belajar, etika. Karena itu Allah mengaruniakan pengetahuan. Tentu kitapun tidak boleh menajiskan diri di semua aspek, integritas harus mencakup seluruhnya, kita tidak mungkin terpecah soal integritas.
  2. Berintegritas membayar harga. Daniel tetap berintegritas meski resiko kehilangan nyawa. Kita sering tidak siap dengan resiko. Kita mau bekerja apa adanya, tapi gaji ingin tinggi. Jika kita belajar biasa-biasa saja, artinya IP kita juga biasa. Kita tidak bekerja maksimal di tempat kerja, tapi minta dipromosikan. Orang yang berintegritas siap dengan konsekuensi. Kita lebih sering melihat konsekuensi baru bertindak, “kalau hal itu menyulitkan, membuatku menderita, aku akan berdiam diri “. Tapi Sadrakh dkk siap dengan konsekuensi apapun “JIka Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami…tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku..Dan 3:17-18. Mereka berpegang teguh pada kebenaran, apapun konsekuensinya.Kalau kita selalu melihat konsekuensi, kita ragu Allah mampu memelihara kita. Integritas berarti tetap lakukan kebenaran, apapun konsekuensinya, kebenaran adalah patokan dan menutup mata terhadap konsekuensi
  3. Berintegritas dalam bekerja. Tidak didapati kesalahan apapun dari Daniel, kecuali dalam hal ibadahnya pada Tuhan (Dan 6:5). Jika kita konsisten, maka inilah jalan bagi kita untuk promosi. Daniel mendapat promosi karena tidak melakukan kesalahan apapun. Tidak ada kesalahan inilah jalan pintu-pintu promosi. Apakah kita di tempat kerja dapat dinilai oleh teman-teman kerja kita sebagai orang yang tidak melakukan kesalahan apapun? Tidak ada alasan untuk menjadi biasa-biasa saja, seharusnya kita menjadi bintang-bintang bersinar karena kita diperlengkapi untuk itu.   
  4. Berintegritas dalam persekutuan dengan Tuhan. Apakah kesibukan kita memenuhi perintah bos kita membuat persekutuan kita dengan Tuhan diabaikan? Pertemuan dengan orang-orang tertentu bisa membuat relasi dengan Tuhan menjadi memudar. Ketika kita bisa menjalin relasi dengan Tuhan, ini menjadi bukti integritas.
Mengapa mereka memiliki integritas yang sangat tinggi ?
      2 Tim 1:12 “Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan”. Mereka tahu dengan benar, secara pengalaman bukan hanya teori kepada siapa mereka percaya, bahwa Allah yang mereka percaya itu akan memelihara apapun. Orang yang bergaul karib dengan Allah itulah yang membuat Daniel sanggup berkata seperti itu. Integritas itu sangat berkaitan dengan kedekatan (relasi) dengan Dia yang menciptakan kita. Pengenalan kita dengan Tuhan akan menetukan bagaimana ketaatan kita. Karena mereka mengenal, maka nilai-nilai dari yang mereka percaya itulah yang jadi penggerak, bukan hal diluar itu, bukan dipengaruhi oleh situasi  
      Digerakkan oleh nilai, bukan oleh keadaan. Situasi apapun tidak menjadi alasan untuk tidak berintegritas. Bukan tidak ngeri membayangkan perapian yang menyala-nayal, gua singa, tapi nilai-nilai yang dia percaya itulah patokan, nilai pada diri Allah yang menggerakkan saya mengambil keputusan.
      Bergerak pada lingkaran pengaruh. Daniel dan Yusup berada dalam lingkaran pengaruh. Istri Potifar tidak bisa dicegahnya/menghentikan godaan, dia tidak punya kuasa, dia hanya tidak mau tergoda. Untuk sesuatu di tempat kerja yang tidak dalam pengaruh kekuasaan kita, janganlah terlibat, jagalah diri sendiri bersih. Ketika kita tidak mau jatuh dalam system yang rusak, dengan sendirinya system itu akan jatuh. Fokus pada hal-hal yang dipengaruhinya.

10 Prinsip integritas
  1. Lakukan hal benar, meskipun itu merugikanmu. Jangan pedulikan walau harga yang kita bayar kelihatan lebih besar.
  2. Integritas selalu menghasilkan lebih dibandingkan harga yang kamu bayarkan. Dibenci teman, difitnah tidak sebanding dengan kemulaannya menjadi orang kepercayaan dibawah raja, gua singa membuat Allah Daniel harus dihormati.
  3. Kita tidak pernah tahu, apa yang  sedang Allah persiapkan untuk kita, kecuali kita terus berintegritas menjalani hidup ini.
  4. Kekecewaan tak dapat dihindarkan, namun kesengsaraan adalah pilihan
  5. Kekecewaan merupakan kesempatan besar untuk langkah berikutnya bersama Allah
  6. Integritas adalah jalan menuju istana
  7.  Hanya Tuhan yang melihat akhir segala  sesuatu bahkan dari permulaannya
  8.  Allah sering menggunakan komitmen ketaatan dan kesabaran dalam integritas untuk  menunjukkan “mengapa?”
  9. Promosi  berasal dari Allah, tetapi datang melalui orang-orang yang berada di atas kita, yang memperhatikan integritas kita. Tunjukkan integritas pada atasan, bukan jadi penjilat.
  10. Terdapat kepuasan kekal jika hidup kita berarti. Orang yang berintegritas itu akan memberi dampak.
Empat godaan “perongrong” integritas
      Uang
      Seks
      Kekuasaan
      Kesombongan
Empat hal yang menggerogoti integritas, yang pelan-pelan mengerogoti kita seperti kanker :
      Berhenti mendengar dan belajar. Teruslah mengembangkan diri dan potensi
      Berhenti hidup sesuai dengan pendirian/keyakinan kita dan karakter kita semakin lemah. Mulai goyah dengan keyakinan.
      Berhenti berjalan dalam kesadaran akan pengaruh kita dan kontribusi kita. Kehilangan kesadaran bahwa integritas kita mempengaruhi orang lain.
      Kehilangan hubungan yang intim dengan Tuhan
Empat alasan mengabaikan integritas
      Takkan ada orang yang tau
      Hanya sekali ini saja
      Siapa yang menuruti aturan akan selesai paling akhir. Kita takut tidak selesai sehingga mengabaikan integritas.
      Saya hanya mengambil apa yang menjadi hak saya
Hal yang harus diingat
      Allah melihat, meskipun tidak ada orang lain yang melihat
      Integritas dapat dihancurkan oleh satu keputusan pada suatu saat. Satu keputusan sajapun bisa menhancurkan semua, membangun integritas sangat lama, tetapi menghancurkannyasangat cepat.
      Kadang-kadang integritas menuntut harga yang sangat tinggi. Integritaslah yang membuat Yusuf masuk ke istana, integritas itulah yang membuat Daniel konsiten dan bekerja di 4 rezim.

Apakah saya berintegritas?
Siapakah saya ketika:
      Saya sangat yakin tidak seorang pun akan mengetahui yang saya lakukan
      Saya sangat yakin, tidak seorang pun yang dapat membuktikan perbuatanku
    Saya mempunyai kuasa terhadap orang-orang yang dapat merintangi/menghalangi perbuatan saya
 Saya yakin bahwa hasil yang akan saya peroleh lebih baik/besar dari pada konsekuensi/hukuman  yang akan saya terima

MICHAEL C. JENSEN : Integrity: Without It Nothing Works. 



Solideo gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...