Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, M.Th
Matius 4:1-25
Setelah dibaptis oleh Yohanes Pembabtis, Yesus berpuasa selama 40 hari dan kemudian mengalami pencobaan di padang gurun. Pencobaan dengan ujian tentulah merupakan hal yang berbeda. Pencobaan bertujuan untuk menghancurkan, membuat orang jatuh ke dalam dosa sedangkan ujian merupakan kesempatan untuk mengalahkan dosa , kesempatan untuk membuat diri menjadi ebih baik atau memurnikan diri di hadapan Allah. Dalam nats yang telah kita baca jelas bahwa Iblis ingin menjatuhkan Yesus dengan menawarkan 3 hal (Jasmani, kehormatan, dan keraguan akan kuasa Allah).
1. Kebutuhan jasmani (mengubah batu menjadi roti). Tentulah Yesus sangat membutuhkan makanan setelah berpuasa selama 40 hari, tentu Ia sangat lapar. Iblis memang selalu mencobai ketika kita sangat membutuhkan. Namun Yesus menoak dan berkata bahwa kepuasan bukan karna kebutuhan jasmani tercapai, tetapi kepuasan sejati adalah ketika kita mengalami ketaatan kepada Bapa. Sebagai alumni, kita diperhadapkan dengan materialisme (uang), kebutuhan fisik. Mari menyadari bahwa kepuasan sejati bukan terletak pada apa yang kita punya, atau pada setiap benda yang kita miliki, melainkan ketika kita mengalami ketaatan pada kehendak Allah.
Pada Injil Yohanes 4, ketika murid-murid menawarkan roti kepada Yesus maka kata Yesus kepada mereka: “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”. Melakukan kehendak Bapa merupakan kebutuhan utama Yesus.
2. Iblis membawa Yesus kebubungan Bait Allah. Bubungan Bait Allah adalah tempat para Imam meniup terompet sebagai sebuah pertanda, sebelum fajar menyingsing, bahwa waktu untuk memberikan kurban telah tiba dan sebagai peringatan untuk mengingatkan umat Allah untuk memberikan kurban. Letaknya sangat tinggi di Bait Allah. Iblis memerintahkan Yesus untuk menjatuhkan diriNya. Hal ini untuk menguji apakah Yesus mmiliki keyakinan bahwa Bapa setia kepadaNya dan akan mengutus Maikat-malaikat-Nya untuk menangkapNya. Hal ini jelas untuk menguji keyakinan Yesus kepada Bapa sebab sesungguhnya Yesus juga memiliki kuasa untuk tidak terjatuh sama sekali. Kita juga pasti pernah menghadapi hal yang sama. Kadang kita ragu akan kuasa Tuhan, ragu apakah Tuhan ada, ragu akan pertolonganNya. Itu juga merupakan tindakan sensasional untuk mencari pertolongan Allah. Perlu kita ingat bahwa tindakan sensasional tidak akan membawa orang pada Tuhan. Seperti dalam Uangan 6:16 ditulis “Janganlah kamu mencobai Tuhan,Allahmu..”. Padahal dalam keadaan apapun Tuhan pasti baik kepada kita. Dan Iblis tidak akan pernah diam. Ketika ia gagal, maka pasti akan dicoba agi, coba lagi,...
3. Dan ketika Iblis terus gagal, maka cara terakhir adalah mengajak kita untuk kompromi. Maka Iblis menawarkan kerajaan dunia pada Yesus. Namun Yesus memahami bahwa kompromi dengan dunia atau kompromi dengan yang jahat tidak akan pernah membawa pada kebenaran. Yesus dating ke dunia untuk membawa dunia kepada Allah. Maka Ia tahu bahwa ketika Ia kompromi dengan Iblis maka tentu misiNya akan gagal. Akhirnya Yesus mengusir Iblis tersebut.
Yesus mendemonstrasikan ketaatanNya bukan saja sebagai seorang Anak (Matius 3:17) tapi juga sebagai seorang Hamba. Yesus mengasihi Bapa lebih dari segala sesuatu oleh sebab itu Ia mengekspresikan kemesiasanNya hanya jika Bapa berkehendak. Itu merupakan ukuran Murid Sejati.
NEW DAY HAS COME
New day has come in the life of Jesus. Setelah pembaptisanNya, Ia dicobai. Dan Ia menang atas pencobaan tersebut. Setelah itu Yesus memulai pelayananNya di dunia. Sebagai alumni, New Day Has Come berarti ada sebuah peluang baru untuk berkarya, memulai berkarya memberikan yang terbaik bagi Allah.
Pada ayat 12 Yesus menyingkir ke Galilea setelah mendengar Yohanes Pembaptis ditangkap oleh orang Yahudi. Pengalaman Yesus dengan Allah berlangsung saat sebeum pembabtisan, saat pembabtisan hingga kemenangan melewati pencobaan. Juga saat Yesus memulai peayanannya. Kemenangan bersama Allah membuat kita mengalami kehidupan yang ebih maju bersama Allah. Termasuk ketika kita mengalami kegagalan atau keemahan. Pengampunan Allah kiranya membuat kita kembali dapat mengalami kehidupan dan memulai pelayanan yang baru bersama Allah. Menang dari pergumulan bersama Allah dapat mendorong kita untuk lebih setia kepada Allah. Kuasa Allah dan kemenangan bersama Allah di tahun 2016 kiranya membuat kita lebih setiap di tahun 2017.
Bagaimana dengan godaan material, jabatan atau penghargaan manusia dan keraguan akan Kuasa Allah di tahun 2016? Ketika kita gagal, kita telah mengalami pengampunan dari Allah. Jangan berhenti pada kegagalan tersebut, sebab Allah bukan meihat pada dalamnya kejatuhan kita. Melainkan seberapa perjuangan kita untuk bangkit dan lepas dari dosa tersebut.
Pada nats selanjutnya Yesus pergi ke Kapernaum untuk memberitakan kerajaan Surga sudah dekat, memberitakan tentang pertobatan. Karena Yesus tau bahwa untuk itulah Dia diutus oleh Bapa ke dunia. Pertanyaannya bagi kita adalah’Untuk apa kita diutus oleh Allah ke dunia ini? Apa misi Allah bagi kita?’ Pemahaman akan hal tersebut dapat membuat kita menjalani dan memulai tahun 2017 ini dengan maksimal. Supaya kita tidak membuang-buang waktu, tenaga, pikiran,dan hidup kita percuma begitu saja. Dan ketika kita telah memahami maksud Allah membawa kita hingga tahun ini, kita menjadi fokus pada hal yang telah ditetapkanAllah tersebut. Seperti kata Yesus daam Injil Yohanes “Karena untuk itulah aku datang”. Dan itulah yang membuat Yesus taat bahkan taat sampai mati di kayu salib. Untuk apa kita hidup hari ini? Untuk apa kita diutus Tuhan hingga tahun2017? Supaya hidup kita maksimal dan efektif, tidak terbuang begitu saja. Yang akhirnya terkadang membuat kita hidup hanya untuk diri kita sendiri.
Bisakah saat ini kita berkata “memang untuk inilah aku hadir di dunia ini... Memang untuk iniah aku hadir di kantor ini... Memang untuk inilah aku hadir dipelayanan ini” atau ditempat manapun Tuhan teah menempatkan kita. Pemahaman tersebut juga membuat kita untuk taat pada Allah. Maka ‘New Day Has Come’ adalah peluang telah datang, kiranya kita juga paham untuk apa kita datang ke dunia, untuk apa kita jadi guru, untuk apa kita jadi marketing dsb..
Dan hal itu juga membuat kita paham apa visi Allah bagi kehidupan kita. Sebab hidup hanya sekali dan sangat singkat, maka sudah seharusnyalah hidup kita berarti. Pemahaman akan kehendak Allah bagi hidup kita menghindarkan kita untuk hidup hanya untuk diri sendiri. Menghindarkan kita dari sikap ‘meratapi nasib’, meratapi keadaan kita, meratapi status, dan semua tentang kita.
Saatnya berpikir untuk tidak hidup hanya untuk diri sendiri. Mari lebih banyak memikirkan pekerjaan Allah. Supaya tahun 2017 ini kita lebih banyak berkarya bagi Allah, memberi buah bagi pekerjaan Tuhan. Mari menata kembali, merencanakan kembali kehidupan kita di tahun ini. Sebab kita juga tidak tahu kapan Tuhan akan memanggil kita dari dunia ini. Maka kita perlu berbuah, meninggalkan karya di bumi ini selama kita hidup. Seperti Paulus Dallam suratnya kejemaat di Filipi, bukan hanya mengikuti keinginannya untuk bersama-sama dengan Tuhan, melainkan lebih memilih yang berguna bagi orang lain. Maka Paulus bekerja untuk memberi buah dalam hidupnya. Dan kita juga diajak untuk mengerjakan hal yang sama.
Pada ayat 18, Yesus memanggil murid-muridNya yang pertama. Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Yesus membentuk sebuah tim kerja. New Day Has Come, berarti kita juga perlu mempersiapkan dengan siap kita akan bekerja? Dengan siapa kita akan melayani? Sebab kita tidak dapat single fighterdalam melayani dan mengerjakan misi Allah. Di yayasan, lembaga, atau gereja mana kita akan terlibat? Kiranya semua alumni terlibat dalam pelayanan. Semua aumni harus melayani dan tidak hidup hanya untuk diri sendiri.
Alumni harus menyediakan waktu untuk melayani dan juga harus memberi perpuluhan bagi pekerjaan Allah. Kepelayanan, anak-anak jalanan, orang-orang terlantar, atau ke gereja, tergantung kemana Tuhan menuntun kita.
Yesus melayani dari satu kota kekota yang lai, dari desa ke desa yang lain. Pelayanan yang mobile, tidak hanya ditunjukkan dari cara hidupNya sehari-hari. Maka pertanyaanya adalah ’Kemanakah Tuhan mengutusmu untuk melayani ditahun ini?’
Yesus juga meakukan pelayanan holistik sesuai dengan yang dibutuhkan lading pelayanan. Memberitakan kabar baik, menyembuhkan orang sakit, mengajar, melepaskan yang tertindas dsb. ‘Maka apa jenis pelayanan yang Tuhan minta daripadamu?’. Sesuai talenta, karunia, profesi, waktu dan peluang yang ada pada kita.
Misi ada dua jenis. Terkadang misi menuntut kita untuk pergi (Go And Tell), namun terkadang juga tidak (Come And See). “Datang dan nikmatilah kerajaan Allah dalam hidup kami, nikmatilah teladan Allah dari cara hidup kami”. Dan ketika orang lain melihat hidup kita, membuat dia beriman kepada Allah. Mari terus berkarya bagi Allah. New Day Has Come.
SOLIDEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar