Jumat, 01 November 2013

Eksposisi Matius 25

Oleh : Drs.Tiopan Manihuruk, MTh


Matius 25:31-46

Bagian ini berlatar belakang 2 hal : pertama dari pasal 25:1-13 menekankan betapa pentingnya di akhir zaman orang tetap setia dan taat pada Tuhan, kedua : pasal 25:14-30 menekankan pentingnya orang menggunakan semua yang ia miliki, baik talenta, bakat dengan maximal untuk kemuliaan Tuhan. Ayat 31 ini berbicara tentang akhir zaman apakah kita tetap setia dan pertanggungjawaban apakah kita sudah melakukan yang terbaik dalam hidup kita. “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya…maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya”(ayat 31). Apa yang terjadi pada saat Yesus datang kedua kali? 1 Tes 4:16-17 “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka…”, semua orang akan dihakimi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, apakah mereka orang yang percaya pada Tuhan atau yang tidak, apapun agamanya, pada hari penghakiman akan menghadap Tuhan Yesus. Pada saat penghakiman akan ada 2 pemisahan, sama seperti gembala memisahkan domba (orang yang beriman) dan kambing (orang yang tidak beriman). Walaupun semua orang dihakimi, tapi ada perbedaan, penghakiman bagi orang beriman bukan soal keselamatan dapat hilang tapi bicara soal mahkota, sedangkan penghakiman bagi orang yang tidak beriman berarti kebinasaan. 1 Kor 3:10-15  “..Entahkah orang membangun diatas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu,rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing akan nampak...Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar…ia akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api” Semua orang yang telah memiliki pundasi akan diuji dengan api,orang yang beriman akan selamat tetapi seperti diselamatkan dari dalam api. Bagian ini bukan berbicara tentang keselamatan dapat hilang tapi bagi setiap orang percaya akan dimintai pertanggungjawaban. Filipi 3:13 “…aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yng di hadapanku”, Efesus 2:8-10 “..Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup didalamnya”.Keselamatan  kita peroleh bukan karena berbuat baik, bukan karena usaha kita tapi pemberian Allah (Ef 2:8-9), tetapi salah satu tujuan keselamatan adalah berbuat baik. Ketika Adam jatuh ke dalam dosa, dosa telah menjalar ke semua mahluk harus ada sebuah penebusan sehingga manusia kembali dapat mengerjakan mandat Allah. Karena itu orang-orang beriman wajib berbuat baik dan melakukan mandat Allah. Ketika kita diselamatkan, Allah mau memakai kita menjadi alatNya untuk pernyataan kasih Allah di bumi ini, menghadirkan kerajaan Allah.

2 Tim 4 :8 “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan…tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya” Ayat 33, semua bangsa akan berkumpul dihadapanNya, domba-domba disebelah kanan dan kambing di sebelah kiri, hal ini tidak selalu berarti sebelah kiri jahat. Ayat 34, lalu raja itu mempersilakan  mereka yang di sebelah kanan untuk masuk dan menerima Kerajaan. Kenapa mereka diberi masuk dan menerima kerajaan Allah, alasannya di ayat 35-36. Penghakiman bagi orang beriman adalah bagaimana cara hidup kita setelah lahir baru, dari setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban, pada orang yang diberi banyak (talenta, uang, pekerjaan) akan diminta pertanggungjawaban lebih banyak.jadi perbuatan baik akan dilihat setelah lahir baru. Kenapa ini penting ? 1 yoh 3:17-18 “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi menutup hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah tetap didalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” Bukti orang yang beriman, memberi kasih bagi orang lain, karena kasih itulah kita akan menolong orang yang membutuhkan. Jika ia tidak memberi kepada orang lain yang menderita , darimana kasih Allah akan kelihatan? Dengan perbuatan dan dalam kebenaran berarti memberi dengan motivasi yang benar, sumber yang benar dan orang yang diberi juga tepat. Karena itu jika kita sudah diselamatkan, lakukanlah tindakan kasih bagi sesama, sebagai bukti mengasihi Allah, melakukan perbuatan yang real.

Ayat 35-36 menekankan objek kasih Allah, Lukas 4:18-19, orang-orang miskin, orang-orang tawanan, orang buta, orang tertindas. Yesus datang kepada kaum Esena, orang yang miskin, tertindas dan berharap sebuah kelepasan. Salah seorang saudaraKu yang paling hina ini adalah 3L : the last (yang paling terakhir), the least (yang paling kecil), the lost (yang terhilang). Kepada ketiga kalangan inilah Tuhan meminta kita berbelas kasihan, memberi makan, minum, pakaian, memberi tumpangan, mengunjungi ke penjara. Ada perbedaan pertanyaan orang benar dan yang tidak nberiman, di ayat 37 dan ayat 44. Di ayat 37-39, orang-orang benar bertanya “Bilamanakah kami memberi kepadaMu” sedangkan di ayat 44 “Bilamanakah kami tidak pernah memberi?” Orang benar akan lupa apa yang telah dikerjakan, merasa tidak pernah melakukannya. Orang yang tidak beriman merasa sudah banyak memberi dan lupa apa yang belum dilakukan. Bagaimana kita  melakukan tindakan kasih? Jangan hanya berpikir yang penting sudah selamat dan tidak perduli dengan orang lain. Pelayanan PI tidak bisa dipisahkan dengan pelayanan kasih, seperti mata uang dengan dua sisi. Sama seperti pertobatan tidak dapat dipisahkan dari pemulihan dari dosa.


Ayat 40, tidak mungkin kita memberi pada Allah secara langsung, maka kita memberi melalui orang-orang yang dikasihi, tidak mungkin kita mengasihi Allah jika kita tidak mengasihi saudara kita (1 Yoh 4:20 “..barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya”. Tidak ada gunanya kita berkata “aku mengasihi Allah” tapi orang miskin tidak diberi makan, gereja dibangun dengan dana miliaran tapi warga miskin di sekitar gereja diabaikan. Sebagai anak-anak Tuhan yang diberkati, kita harus menjadi berkat bagi orang lain, menularkan kasih Allah dengan menolong sesama. Ayat 41, orang-orang yang tidak beriman akan dienyahkan, disebut sebagai orang-orang terkutuk akan dicampakkan ke dalam api kekal yang telah tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.Kenapa? Alasannya di ayat 42-45, karena mereka tidak melakukan perbuatan baik kepada salah seorang yang paling hina. Karena itu mari melatih kepedulian sosial kita, hati yang berbelas kasihan untuk menolong dan memberi pada orang lain. Wahyu 21 : 8, kematian kekal akan tersedia bagi oraang-orang yang tidak beriman, sedangkan hidup kekal tersedia bagi orang yang beriman. Pasal 25:14-30 menekankan pentingnya mengelola dan mempertanggung jawabkan semua hal yang Tuhan telah percayakan pada kita pada hari penghakiman. 


Solideo Gloria  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...