Jumat, 29 November 2013

Eksposisi MAZMUR 73

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh


Pasal ini merupakan hikmat ilahi tentang tujuan dan atau akhir hidup orang percaya dan orang fasik. Editor kitab Mazmur menempatkan Mazmur ini pada permulaan Kitab ketiga (psl.73-89) mirip dengan penempatan pasal 1 pada Kitab bagian pertama. Dalam pasal ini dinyatakan masalah yang paling mengganggu orang yang setia dalam PL, yaitu bagaimana orang fasik begitu makmur sementara orang yang taat sangat menderita. Secara tematis pasal ini identik dengan pasal 49 dan 37. Pasal 73 dibagi menjadi 2 bagian (1-14 dan 15-28) di mana seluruhnya diframe secara jelas perbedaan antara ayat 1 dengan 27.Penulisnya adalah Asaf, salah satu pemimpin pujian dari kaum Lewi (lih.pasal 39, 42, 50) dan pasal 73 sebagai awal dari kitab yang ditulisnya (73-83) termasuk psl.50.Mazmur yang ditulis Asaf didominasi tema tentang kekuasaan Allah atas umat dan bangsa-bangsa.

Mazmur 73 terbagi 2 bagian: ayat 1-14 dan ayat 15-28.Ayat1 - 14: Sebuah ujian iman yang sangat berat, yakni ditengah-tengah banyaknya kesulitan yang dialami oleh orang percaya (setia) kepada Allah, matanya tertuju kepada kemakmuran orang fasik.Ini adalah sebuah pergumulan moralitas dengan keberhasilan materil. Ayat.1: Pemazmur tidak meragukan kebaikan Allah bagi orang yang tulus dan bersih hatinya (pure heart). Ayat ini menyatakan bahwa  pada saat menuliskan Mazmur ini tidak ada keraguan penulis terhadap Allah. Namun pemazmur pernah ada waktu di mana dia mengalami perjalanan rohani yang fluktuatif. Kita tidak pernah meragukan kasih, kebaikan Allah setahun ini tapi ada kalanya kita lemah, terkadang kuat. Mari belajar dari Asaf dalam fluktuasi pemahamannya terhadap Allah . Ayat 2-3: Keadaan pemazmur.  Dalam keadaan bahaya, yakni hampir terpeleset dan tergelincir dari jalan kebenaran dan hidup yang ilahi. Penyebabnya adalah karena pertama: cemburu kepada para pembual (the arrogant),  kita mungkin pernah cemburu melihat teman kita karirnya lebih cepat naik, hidup lebih enak, dan kedua: cemburu melihat kemujuran orang fasik.  lih.37: 31. Inilah cara iblis yang bisa membuat kita hancur
Apa yang menjadi kemujuran orang fasik? (ayat 4-12) : tidak ada kesakitan (struggle),sehat dan gemuk (healthy and strong) (ay.4),tidak mengalami kesusahan manusia pada umumnya (free from the burdens common to man) (ay.5),tidak kena tulah (ay.5)

Akibatnya adalah: mereka menjadi sombong dan keras (violence) (ay.6).‘berkalungkan’ sebuah kebanggaan  atau yang dibanggakan; ‘pakaian’ – selain bagian vital untuk tubuh tetapi diartikan sebagai sesuatu yang melekat dengan diri mereka (jati diri). bd.Ams.1: 8-9; 3: 3, 21-22.Dari hati yang tidak punya perasaan muncul pelanggaran; dan dari pikiran mereka lahir penipuan yang tak terbatas. ‘from their callous hearts comes iniquity, the evil conceits of their minds know no limits’ (ay.7).Menyindir orang benar dan membicarakan pemerasan dengan tinggi hati (ay.8) – kejahatan bukan lagi sesuatu yang memalukan (tersembunyi).Perkataan mereka penuh kesombongan – angkuh dan melawan Allah serta membual di bumi (ay.9). Tidak ada sesuatupun baik di langit maupun di bumi yang berada di luar jangkauan celaan mereka.Banyak orang yang sudah percaya berpaling dan mengikuti mereka bagaikan air yang berlimpah-limpah (ay.10).Mereka berkata bahwa Allah tidak tahu apa yang mereka lakukan dan Allah tidak memiliki pengetahuan (ay. 11). Ayat.10-12 menimbulkan kebingungan bagi Asaf.Hartanya semakin bertambah-tambah (menambah harta) dan senang selamanya – ‘always carefree, they increase in wealth’ (ay.12). Pertanyaan bagi kita kenapa banyak alumni dari pelayanan banyak hilang setelah 5-10 tahun?Adakah kemungkinan dari kecemburuan seperti ini? Bisa saja terjadi, jika mereka lebih banyak bermain di grey area, sulit membedakan mana yang gelap dan putih. Mari mengevaluasi diri kita apakah kita cemburu pada orang fasik yang kaya, sehat? Hal ini dapat menimbulkan depresi dan mengalami kegundahan.
13-14: Depresi Asaf (ketika membandingkan hidupnya dengan orang fasik) : merasa sia-sia mempertahankan hati yang bersih dan membasuh tangan (ay.13) - meragukan kegunaan menjalani hidup yang tulus dan suci,merasa kena tulah setiap hari dan kena hukuman setiap pagi (ay.14). Kesetiaan moral yang tinggi nampaknya sia-sia dan tidak menguntungkan, karena usaha untuk hidup benar tidak didukung dengan tanda perkenaan ilahi, sebaliknya justru mengalami hajaran setiap hari. bd. Ams.3: 12; Ibr.12: 4-11. Rahasia kegagalan Asaf ialah membandingkan dirinya dengan orang fasik, solusinya :jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang sekitar yang tidak beriman, yang mungkin lebih mujur dari kita. Asaf merasa sia-sia hidup suci, karena orang fasik lebih makmur, sehat, sementara orang taat tidak mengalami pembaharuan,padahal di Ibrani dikatakan setiap anak dihajar oleh bapanya, kalau tidak, ia menjadi anak gampang.
Asaf tidak berhenti sampai disitu, ada titik baliknya, inilah pembaharuan, ayat 15-28:
  • Sadari bahwa sesungguhnya hal tersebut (ay.2-3; 13-14) adalah berbahaya bukan hanya pada dirinya sendiri, melainkan juga bagi keturunan orang percaya (ay. 15). Kenapa orang sulit dan tidak berani untuyk setia dan rela menderita?Karena mereka kehilangan figur/teladan, ketika melihat ada teladan yang berani taat,maka generasi berikut akan berani juga untuk taat 
  • Pandang keberhasilan orang fasik dengan kacamata ilahi barulah bisa mengerti akhir dan tujuan hidup mereka (ay.16-17).
  • Perubahan paradigma berfikir dan nilai membuat dia mampu melihat kefanaan hidup orang fasik (a) Allah menaruh mereka di tempat yang licin (tidak tenang dan bahaya), (b) Allah menjatuhkan mereka hingga hancur (ay.18), (c) Mereka akan binasa dalam sekejap tanpa peringatan (ay.19), (d) Mereka hina (despised) dipandang Allah (ay.20). Pertanyaannya, apakah ini bersifat presentis atau eskatologis? Ya untuk keduanya, tapi dalam bentuk yang berbeda
Maka muncul pengakuan Asaf (21-22), pemazmur menyadari kebodohannya:  merasa pahit dan sakit (ay.21), dan dungu serta bodoh seperti hewan di dekat Allah (ay.22). Sadari posisi kita, betapa bodohnya kita di hadapan Allah. Meskipun pemazmur jatuh pada kebodohan tersebut, Allah tidak membiarkan dia : Allah memegang tangan kanannya (ay.23), Allah menuntun dengan nasehat-Nya (ay.24),  Allah mengangkat dia kepada kemuliaan (ay.24), inilah akhir dari sebuah petualangan hidup orang percaya. Pastilah kita mengalami pertolongan Tuhan selama tahun 2013, fluktuatif sekali kerohanian kita tahun ini, jatuh, bangkit lagi karena tangan Allah memegang tangan kita.. Ketika hal ini dilakukan Allah maka lahirlah sebuah komitmen yang tulus  meskipun sebelumnya dia cemburu melihat kemakmuran orang fasik: pertama, Allah sebagai satu-satunya yang dia miliki (ay.25), kedua, Allah satu-satunya yang diinginkan di bumi (ay.25) – dampak dari sebuah perubahan paradigma dan nilai hidup – reorientasi atau restrukturisasi nilai dan ambisi hidup, ketiga, Komitmen (internal) bahwa apapun yang terjadi, bagiannya (my portion) adalah Allah untuk selama-lamanya (ay.26). Di akhir tahun ini mari bangkit dan katakana Allah lah satu-satunya yang dimiliki dan diinginkan. Asaf memang seorang Lewi dan dia tidak mendapat bagian apa-apa di Tanah Perjanjian selain bagian dari perpuluhan umat yang dipersembahkan kepada Tuhan (Bil.18: 21-24; Ul.10: 9; 18: 1-2), tetapi pada bagian ini dia lebih menekankannya lagi.  Ini adalah sebuah perubahan yang sangat radikal oleh karena pengenalan dan kedekatan dengan Allah. Alasan komitmen pemazmur adalah bahwa orang yang jauh dari Allah dan yang berzinah (unfaithful) akan dibinasakan/destroyed (ay.27).Keempat,,Komitmen (eksternal) (ay.28) yaitu : suka dekat dengan Allah (it is good to be near God), menaruh tempat perlindungan pada Allah,tujuannya: dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya (I will tell of all your deeds) karena kemurahan Allah kepadanya (hanya orang yang memilkipengalaman didalam Tuhan yang dapat menceritakan perbuatan-perbuatan Allah. Mari akhiri tahun ini dengan kemenangan dari fluktuatif rohani, akhiri dengan happy ending, ada sebuah kebangkitan rohani, komitmen internal dan eksternal.

Solideo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...