Oleh : Ferdinandus Saragih, ST M. Div
Yer. 29:7 “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Yer. 29:7 “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Misi seringkali dibeda-bedakan antara misi
sosial dan penginjilan, sedangkan Yesus sendiri tidak pernah memisah-misahkan
misi ini. Dalam Yoh 5, orang yang sakit 38 tahun di kolam betesda, Yesus
berkata “engkau telah sembuh jangan berbuat dosa lagi supaya padamu jangan terjadi yang lebih
buruk” (Yoh 5:14). Yesus tidak pernah memisah-misahkan misinya menjadi misi
penginjilan dan sosial. Ia juga menyampaikan seruan pertobatan setelah
menyembuhkan orang sakit. Dalam Yoh 9,
Yesus menyembuhkan orang buta dan dia menjadi celik, dan membuat ia mengenal siapa Yesus yang menyembuhkannya.
Tahapan proses alumni
Di mahasiswa adalah pondasi untuk mentransfer
visi menuju pra alumni yang kemudian memiliki dan mampu mentransfer visi,
menjadi alumni baru yang mampu melihat realita, kritikal dalm pembinaan
alumni. Di alumni madya (5-10 tahun)
adalah masa tantangan terberat mempertahankan visi sebelum akhirnya menjadi
stabil di masa alumni lebih dari 10 tahun yang memiliki pengembangan,
pemberdayaan, networking, dapat mencapai hasil/pencapaian visi dan menjadi
alumni yang sesuai dengan profil alumni
Profil alumni ideal ada 4:
1.
SPIRITUAL/ IMAN KRISTIANI
2.
MENTAL/ INTELEKTUAL
3.
KARAKTER/ ETOS KERJA
4.
KETERLIBATAN SOSIAL
1.
SPIRITUAL/ IMAN KRISTIANI
·
Kerohanian yang sehat (pemahaman terhadap
dasar-dasar iman kristen, christian worldview, christian ethics, personal spiritual life,
fellowship spiritual life)
·
Pribadi yang dewasa
rohani dalam pemecahan masalah-masalah keluarga, profesi, dan masyarakat, (growing mature)
·
Hati yang melayani
(mengabdi) sesuai profesi dan lingkungannya
·
Resource bagi pelayanan
gereja dan pelayanan Kristen
lainnya (Pemimpin yang trainable, Pembina, Pengajar, Aktivis, Penggerak,
Narasumber, Fasilitator, Networking)
Dalam spiritual/iman Kristen alumni seharusnya memiliki profil ideal
ini.
2.
MENTAL/INTELEKTUAL
·
Memiliki pengetahuan yang
luas terhadap berbagai isu dan tantangan di lingkungan gereja, masyarakat,
profesi, bangsa, bahkan dunia
·
Memiliki “vision”
dan kemampuan implementasi (menghidupi visi)
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pelayanan, profesi
·
Memiliki pemikiran yang kritis
dan solusi yang tepat terhadap berbagai isu
yang dihadapi di dunia alumni
·
Alumni yang selalu belajar dan
mengembangkan diri dalam berbagai aspek
·
Alumni yang mampu
mengembangkan kerjasama dan memiliki kemampuan relasional yang baik dengan
berbagai kalangan
3.
KARAKTER/ETOS KERJA
·
Memiliki integritas dalam
seluruh aspek kehidupan
·
Memiliki kepribadian yang
tangguh (tahan banting terhadap berbagai masalah, tantangan, ideologi yang
mengancam kehidupannya)
·
Memiliki etos kerja yang
baik (kerja keras, pengabdian, kredibilitas) dalam berbagai profesi di masyarakat
·
Memiliki kemandirian sikap,
yaitu karakter yang “kuat”
dan “mempengaruhi”,
bukan “dipengaruhi”
dan “menjadi
pengikut”
·
Memiliki kepemimpinan yang
dapat diteladani (talent management)
4.
KETERLIBATAN SOSIAL
·
Memiliki kepekaan
terhadap kondisi masyarakat, bangsa, dan negara (mampu berpikir- bertindak - berperilaku sesuai
kondisi bangsa)
·
Menjadi bagian dalam
pemecahan masalah bangsa (kemiskinan, keadilan, moral, etika, kesejahteraan,
masalah-masalah kemanusiaan, dll)
·
Alumni terlibat dalam
pemecahan masalah sosial, dengan berbagai peran
misalnya: pemikir, penulis, penggerak ide/ gagasan,
komunikator, katalisator, negoisator, networker (melalui profesi,
lembaga pelayanan, lembaga swadaya masyarakat, institusi negara, dll) baik di lingkungan
lokal, maupun nasional
·
Alumni
menjadi pelopor dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan memiliki wawasan
kesatuan bangsa
Ada banyak alumni yang tidak mengetahui
kondisi bangsa Indonesia yang sedang terjadi. Setidaknya memiliki hal-hal yang
dapat dia doakan bagi bangsa Indonesia. Bagaimana mungkin kita dapat menjadi
solusi bagi persoalan Negara, gereja, jika pergumulan bangsa dan gereja saja tidak mengetahui. Bagaimana profil
alumni kita dalam 4 profil ideal diatas? Profil alumni itu harus menjadi
realitas di mana kita tinggal/bekerja.
TUJUAN INDONESIA
Pembukaan UUD 1945 Alinea 4
a.
Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b.
Memajukan kesejahteraan
umum;
c.
Mencerdaskan kehidupan bangsa
d.
Ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Jika kita melihat Yer 29:7 dan tujuan
Indonesia merdeka, bukankah memiliki kesamaan? Untuk memajukan kesejahteraan
bangsa. Inilah tujuan Republik Indonesia berdiri. Di kitab Keluaran, Israel diperintahkan untuk
memperhatikan orang-orang asing, sedangkan di Yeremia 29:7, Orang Israel
sebagai orang asing, warga kelas dua, diperintahkan untuk mengusahakan
kesejahteraan kota dimana mereka dibuang. Kita sebagai warga Negara Indonesia,
apakah yang telah kita lakukan?
PROFIL IDEAL INDONESIA
·
Dapat Bertumbuh (tidak terhambat, tidak sakit dan mati) kemudian mencapai Destiny-Nya.
·
Datanglah Kerajaan-MU:
Kesatuan & Pembangunan bagi kesejahteraan
bersama
3 ISSUES FACING
CHRISTIANITY TODAY IN INDONESIA
A. NKRI : TANTANGAN KESATUAN
DAN PEMBANGUNAN
·
Kesatuan: NA vs NS?
·
NA & Kesatuan: UUD 45, Pemilu (1955, 71, 77, 82
dst)
·
Adanya keinginan sekelompok orang menjadikan NA
·
Pembangunan: NA VS NS?
·
NA & Pembangunan:
Sistim Hukum agama
·
NS & Pembangunan:
Sistim Hukum yang dibuat Manusia
NEGARA AGAMA
Adalah Negara yang menggunakan
hukum Agama sebagai hukum positif berdasarkan Norma-norma salah satu Agama ,
diberlakukan di Negeri itu
Tidak ada pemaksaan sama sekali bahwa semua
orang sebagai individu harus menjadi penganut agama tersebut.
NEGARA SEKULER
Negara netral dalam permasalahan
agama, tidak mendukung yang beragama maupun yang tidak beragama. Negara sekuler mengklaim memperlakukan semua penduduknya sederajat (agama bisa
berbeda-beda),
tidak diskriminatip terhadap penduduk beragama tertentu). Negara sekuler: tidak memiliki agama nasional
& didefinisikan sebagai melindungi kebebasan beragama.
Negara mencegah agama ikut campur dalam masalah pemerintahan, dan mencegah
agama menguasai pemerintahan atau kekuatan politik.
INDONESIA adalah NEGARA PANCASILA
Pancasila adalah
satu-satunya Dasar Negara yang Khas dan hanya dipergunakan oleh
Indonesia, digali dari khasanah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila menjadi landasan ideal bangsa ini.
Paham Radikal Berkembang di Kalangan Intelektual – Kompas 19/2/16
Peneliti2 LIPI: Paham
Radikal menyasar ke kalangan bawah meluas ke kalangan intelektual. Anas Saidi
(Penelitian 2015): Radikalisme telah menguasai kampus2 besar di Indonesia. Bambang Pranowo (LKIP): 500 guru & siswa
di Jabodetabek – 76,2% Guru, 845 Siswa menginginkan Syariat Islam, 14% Siswa
membenarkan pengeboman. 25% Guru & 21% Siswa mengatakan Pancasila tdk
relevan lagi. The Pew Research Center pada 2015
lalu, mengungkapkan di Indonesia, sekitar 4 % mendukung ISIS, sebagian besar
anak muda.
Sebagai alumni kita sangat kurang berelasi dengan tetangga kita,
terlalu sibuk dengan pekerjaan, pelayanan, dan tidak pernah membangun
kepercayaan dengan masyarakat di lingkungan ini. Mari menyempatkan diri
berkunjung ke rumah tetangga di hari-hari besar mereka dan menjalin relasi yang
baik.
B.
Desa
Lampiran I Permendagri No. 39
Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan yang
ditetapkan tanggal 2 Februari 2015 oleh Menteri Dalam Negeri dari sumber Ditjen
Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri per semester I Bulan Juni Tahun 2014
disebutkan bahwa Indonesia terdiri dari: 34 Provinsi, 416 Kabupaten, 98 Kota,7.094 Kecamatan,
8.412 Kelurahan dan 74.093 Desa.
Anggaran Desa
Tahun 2015 tiap desa mendapat Rp 500 juta berasal
dari RAPBN 2015 sebesar Rp 11 triliun yang dibagi untuk sekitar 73 ribu desa
jadi sebesar Rp 124 juta ditambah alokasi dana desa sekitar Rp 400 juta per
desa , 46.982.080.000.000 tahun
2016, tahun2017
sebanyak 60 T, rencananya tahun 2018 menjadi 120 T. Dampaknya :Tak kurang dari 60 ribu KM jalan desa telah dibangun, 60
ribu MCK, 40 ribu saluran irigas, 15 ribu Polindes, 20 ribu sarana air bersih,
1.800 pasar desa, dan masih banyak lagi. (Mendes PDTT)
Desa ini sedang dipersiapkan menjadi kota,
perubahan makin cepat, siapa yang menolong kepala-kepala desa untuk membangun,
bertransformasi bukan saja menjadi kota
tapi juga transformasi pola pikir, karakter. Bukankah seharusnya kita
sebagai orang-orang yang sudah dibina, yang sudah memahami apa arti nilai hidup
yang menolong mereka menjalani transformasi berpikir itu? Tapi ironisnya, banyak alumni berlomba-lomba
bekerja di kota. Kesibukan kantor, pelayanan, KTB bisa membuat kita tidak punya
waktu berbuat apa-apa untuk kota tempat kita tinggal. Gereja-gereja sering kali
tidak memberi bantuan kepada masyarakat miskin. Pemerintah sedang perduli
dengan pembangunan desa, saatnya kita juga turun membangun desa.
C.
Bonus Demografi
KEUNTUNGAN ATAU MUSIBAH??
Pada tahun 2020 - 2030 Negara Indonesia akan dihadiahi
Bonus Demografi.
·
Bonus demografi dapat
dilihat dengan parameter Dependency Ratio (angka beban ketergantungan) yang cukup
rendah, yaitu mencpai 44. Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia
produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif..
Data Badan Pusat Statistik (BPS)
indonesia tahun 2010 menunjukkan Dependency ratio Indonesia sebesar
50,5. Sementara pada tahun 2015 dependency ratio memiliki angka lebih
kecil yaitu 48,6. Angka dependency ratio ini akan semakin kecil lagi pada tahun
2020 hingga 2030, yang akan menciptakan bonus demografi untuk Indonesia
Keuntungan :
·
Ekonomi menguat
·
Investasi
·
Kesejahteraan, dll
Kesiapan kita:Keberhasilan dalam
memanfaatkan bonus demografi dipengaruhi oleh kesiapan pemerintah (kita) untuk
menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas. Kualitas tersebut berkaitan dengan
peingkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kecukupan gizi. Di daerah Tapanuli banyak kekurangan guru-guru, alangkah baiknya jika
mahasiswa keguruan melakukan praktek lapangan ke daerah-daerah yang kekurangan
guru ini.
Data BPS tahun 2014 menunjukkan
bahwa dari segi Partisipasi Sekolah penduduk Indonesia masih rendah digolongan umur 19-24 tahun. Angka
partisipasi sekolah kelompok umur 19-24 pada tahun 2013 masih 20,14%. Walau
angka ini telah mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, namun jika
dibandingkan dengan Angka partisipasi sekolah kelompok umur dibawahnya yang
memiliki rata-rata mencapai diatas 60%, masih menunjukkan kesenjangan yang besar. Banyak anak-anak yang putus sekolah di sekolah menengah.
Indeks Pembangunan Manusia INDONESIA (UNDP)
·
Peringkat 110 tahun 2014
(kelima di ASEAN, Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand)
·
Peringkat 113 tahun 2015
Indikator IPM Indonesia:
·
Pertama, tingkat kemiskinan
dan kelaparan. UNDP mencatat, ada sekitar 140 juta orang Indonesia yang hidup
dengan biaya kurang dari Rp20 ribu per hari dan 19,4 juta orang menderita gizi
buruk.
·
Kedua, tingkat kesehatan
dan kematian, tercatat sebanyak dua juta anak di bawah usia satu tahun belum
menerima imunisasi lengkap. Kemudian, angka kematian ibu sebanyak 305 kematian
per 100 ribu kelahiran hidup.
·
Ketiga, akses ke layanan
dasar. UNDP melihat bahwa hampir lima juta anak tidak bersekolah dan anak-anak
di Papua memiliki tingkat dikeluarkan dari sekolah yang tinggi.
Ketika kita membaca data
ini bukankah kita juga seharusnya perduli dengan orang-orang miskin, yang tidak
diperhatikan dan berjuang bagi mereka?
Kerugian bonus demografi jika
tidak ditangani dengan baik:
·
Pengangguran
·
Kemiskinan
·
Penyakit
·
Kematian yang tinggi
·
Kriminalitas
Jika hal-hal ini masih
terjadi di Negara kita, dimana panggilan kita untuk mengupayakan kesejahteraan
bangsa?
Penutup
Apa kontribusimu? Kita? Apa yang bisa kita lakukan bagi tetangga untuk membangun relasi dengan
mereka.apa kontribusi kita membangun pendidikan, kesehatan, menghasilkan bonus
demografi yang membangun bangsa. Perlu revolusi mental alumni kita? Sebagai alumni perlu kita pikirkan apa projek
yang harus dilakukan, bukan hanya sekedar mencari kenyamanan.
Remember!
We are living in a fallen
world . We are redeemed people (: righteousness (salt
& light) transforming the whole society) Thy Kingdom come (Jer. 29:7)
Apakah kita mau jadi parasit di Republik ini?
Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, apakah perjuangan yang sudah kita
lakukan di republik ini?
There will be a Remnant
– Committed and faithfull Minority: Yusuf hanya sendiri tapi seluruh Mesir dan bangsa-bangsa diberkati,
menyelamatkan umat dan dunia dari kelaparan, Daniel juga minoritas tapi
menjadi berkat. Mari menjadi orang yang sisa, yang komit dan taat sekalipun
minoritas. SOLIDEO GLORIA