Jumat, 06 Oktober 2017

ISU GLOBAL

Oleh : Herlina Silitonga, MA




Jika kita berdiskusi, topik apa yang akan lebih hangat kita bicarakan? Tentang  Negara, politik, kemiskinan, daripada berbicara tentang pekerjaan, pelayanan, masalah diri kita sendiri? Saat ini kita akan berbicara tentang topik global, bagaimana sikap orang percaya di tengah-tengah isu global ini.
Apa itu isu global ? Isu : permasalahan, global :menyeluruh, mendunia,  Isu Global merupakan suatu permasalahan  dan dampak yang ditimbulkan  mengakibatkan pengaruh yang luas dan serius bagi dunia serta sifatnya menyeluruh.Contoh : Teroris, Penebangan Hutan, Efek rumah kaca, kemiskinan, politik yang berdampak pada perekonomian dunia dan kehidupan rakyat, MEA, hubungan industrial, homoseksual,  pelanggaran hak asasi manusia, dll.  Isu global itu mulai berkembang pada akhir abad 20, awal abad 21, kira-kira tahun 1900an ke 2000. Salah satu penyebabnya itu adalah perkembangan teknologi, IT yang cepat membuat jarak antara Negara dan benua menjadi dekat, dan komunikasi dapat brjalan dengan cepat, sehingga masalah-masalah itu menjadi mendunia. Termasuk Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang kena dampak dari ISU GLOBAL. 
Bagaimana respon orang-orang percaya terhadap masalah-maasalah global ini? Jhon  Stot dalam bukunya mengatakan bahwa akhirnya hanya ada 2 pilihan bagi orang percaya dalam menentukan sikapnya terhadap permasalahan dunia :
·         Pelarian, menyatakan sikap menolak, dengan cara berpaling membelakanginya dan tidak mau tahu. Memilih hadir di gereja dan pelayanan dan menghindarkan diri dari persoalan-persoalan dunia. Ketidaksempurnaan di dunia ini dan masalah-masalahnya dibiarkan saja dengan anggapan semua akan diselesaikan oleh Tuhan pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali
·         Keikutsertaan/komitmen. Melihat masalah dunia menjadi beban dia sebagai orang percaya, karena Allah adalah pencipta seluruh dunia ini. Allah ingin agar seluruh dunia ini menikmati akan kasih dan anugerah Allah. Sehingga jika ada yang tidak baik seperti yang Allah inginkan, akan muncul keprihatinan  yang membawa dia untuk terlibat dalam dunia ini sesuai dengan apa yang Tuhan percayakan padanya , dengan dorongan kasih Allah sehingga dunia ini mengalami pemulihan, perbaikan. Contohnya Nehemia, melihat persoalan bangsa Israel, hatinya terdorong untuk bangsanya dan melakukan sesuatu untuk melakukan pemulihan. Apa yang sudah kita lakukan untuk peristiwa erupsi sinabung misalnya?  Sebagai orang percaya seharusnya tangan kanan kita memegang alkitab dan tangan kiri kita memegang Koran, karena Allah ingin kita juga berperan di dunia.
1.      Apa itu MEA ?  MEA :Masyarakat Ekonomi Asean, terdiri dari 10 negara.
MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. (Pembentukan pasar bebas). Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat dan untuk menyaingi Negara Tiongkok dan Negara-negara asing.  Selama ini untuk impor barang akan sulit karena ada pajak dan cukai, dengan adanya MEA hal ini menjadi mudah, tahun-tahun mendatang kita akan sering melihat tenaga kerja asing datang ke Negara kita. Penanaman modal asing sangat dibutuhkan untuk menambah lapangan pekerjaan dan kesejahteraan. Melalui MEA, memungkinkan penyebaran barang dan jasa di seluruh Negara asean sehingga kompetensi akan semakin ketat. MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa tetapi  juga pasar tenaga kerja professional sperti dokter, pengacara, akuntan dll. MEA akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi jabatan serta profesi di Indonesia, demikian juga sebaliknya tenaga kerja Indonesia dapat menjadi tenaga kerja asing di Negara asean lainnya, jika profesionalitasnya memenuhi. Hal ini sedang dan akan terjadi di Negara kita, dan kita tidak bisa menutup mata dari hal ini. Akan banyak peluang sekaligus juga hambatan yang kita hadapi.
2.      Peluang dari MEA
·         Kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka. Promosi barang akan dengan mudah dilakukan di beberapa Negara. Kita mempunyai kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas hasil industri Negara kita, termasuk SDM yang berkualitas.
·         MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
·         Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya para investor asing yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
·         Bidang Enterpreneurship dan IT menjadi peluang besar di pasar bebas ini.  Bisnis yang berkembang : Bisnis Online (zaman internet, modal tidak besar, dimana dan kapan saja. 5 thn ini meningkat di Indonesia); Franchise; Industri kreatif; Bisnis usaha di bidang jasa (cuci motor/mobil, laundry (karena kesibukan bekerja, tidak memiliki banyak waktu untuk mencuci dan setrika pakaian), bimbingan belajar, percetakan, dll); fashion; dll. Karena itu jangan takut untuk memulai bisnis di bidang ini.
3.      Hambatan
  • Resiko kompetisi akan  muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri. Persaingan menjadi semakin ketat jika Indonesia tidak memperbaiki kualitas.
  • Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia. Hal ini dikarenakan dari sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat.
4.      Apa yang Perlu Disiapkan?
·         Memiliki kualitas akademis harus  dipersiapkan menjadi yang paling utama
·         Memiliki keterampilan  sbb :  Menguasai Bahasa asing (Bahasa Inggris, Mandarin) dengan melatih kemampuan bahasa Inggris kita dalam percakapan sehari-hari, membuat klub-klub bahasa Inggris. Mampu menyampaikan pesan/presentasi dengan baik dan menarik (kita dapat latih dengan membuat training tentang presentasi yang menarik, penampilan yang menarik perhatian juga penting ketika kita berhadapan dengan orang lain sebagai penghargaan), coding (membuat program-program planning), pemecahan masalah, kepemimpinan dan keinginan berprestasi. Jika kita focus memperlengkapi diri dengan ketrampilan ini, kita akan menang dalam persaingan di MEA ini.
5.      Bagaimana Sikap Orang Percaya?
a.      Menurut Jhon Stott : “Orang Kristen mempunyai dua komitmen. Pertama, komitmen kepada Alkitab sebagai firman Allah yang tertulis. Kedua, komitmen kepada dunia dalam mana kita ditempatkan Allah.” Kita tidak bisa mengabaikan permasalahan dunia ini, tidak cukup hanya mengisi dengan segala aktifitas pelayanan. Bahkan mandat Allah dalam kitab Kejadian salah satunya adalah mengelola bumi. Saatnya kita terlibat untuk berjuang bersama-sama menyelesaikan masalah dalam dunia ini.
  1. Dalam ‘Doa Bapa Kami’ Yesus mengajar kita mendoakan kedatangan keRajaan Allah.
Yang dimaksud Yesus tentu bukan kerajaan sorga, tetapi keRajaan Allah di dunia. Dan Allah akan menjadi Raja di dalam dunia ini jika firmanNya kita berlakukan terhadap isu-isu yang sedang melanda melalui kehadiran anak-anakNya. Melalui kita, Allah menjadi hadir didalam dunia ini, kita hadir dengan nilai-nilai kristiani kita di tengah-tengah dunia, menghadirkan shalom Allah.
c.       Baca 1 Kor 9:25-27, Orang percaya harus punya ‘kompetensi’.
Sebagai rasul, Paulus benar-benar melakukan seluruh energinya untuk melakukan apa yang Allah ingin ia lakukan. Ia membandingkan bahwa bahwa orang dunia yang mengejar mahkota yang fana (ay 25) sungguh-sungguh menyiapkan segala sesuatu di gelanggang supaya menang; apalagi orang percaya yang demi mahkota yang kekal. Tokoh2 dalam Alkitab selalu muncul sebagai orang yang mempunyai kompetensi (Daniel, Paulus, dll), mereka semua bekerja keras untuk sebuah tujuan. Ayat 26-27 à Memiliki kompetensi : tidak berlari tanpa tujuan (memiliki visi), bukan petinju yang sembarangan memukul (kualitas, memiliki strategi), melatih (kerja keras, tekun, disiplin, perjuangan, rela berkorban, dll) .Di zaman Zaman MEA kita harus berkompetensi dalam hal : Bahasa, Penampilan, Attitude, Karakter, Akademis, (seluruh aspek)
d.      Memiliki Kepemimpinan Kristen (Jhon Stott) :Mempunyai visi, Kerajinan Bekerja, Ketekunan,Pelayanan, Displin

Dengan topik ini kita disadarkan bahwa kita hidup di era MEA, dan dengan demikian kita harus berkompetensi, maju, supaya kita bisa menang, menghadirkan shalom Allah, jika tidak, maka kita akan tergilas dalam era ini. SOLIDEO GLORIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...