Marsipature Huta na be (Martabe) memiliki arti mari benahi kampung masing-masing atau yang sebenarnya perluasan dari makna ayo pulang ke desa dan membangun desa. Apa yang kita dapat lakukan untuk membangun kampung halaman tergantung dari titik pukul vokasi kita, dimana potensi kita paling tepat untuk mengambil bagian.
Yang
mendorong saya untuk membangun kampung halaman saya, karena dalam pekerjaan,
saya melakukan misi untuk memberdayakan masyarakat dengan pendidikan,
kesehatan, perekonomian, PI dan setelah saya belajar sejarah gereja ketika
studi S2 saya melihat bahwa kondisi kekristenan saat ini di tanah Batak banyak
mengalami dualisme , tetap beribadah ke gereja tetapi hidupnya tidak lagi
sesuai dengan firman Tuhan bahkan banyak yang tidak percaya lagi kepada Tuhan
Yesus dan beralih agama. Petani-petani
lebih mementingkan pergi ke ladang daripada beribadah ke gereja. Yang penting bagi mereka adalah memenuhi
kebutuhan hidup padahal tanah Batak dulunya adalah kantong Kristen. Sebagai orang Batak saya tergugah untuk
membangun tanah Batak.
Dan
dari hasil survey saya mendapati banyak orang Batak yang berprofesi sebagai
petani dan hidupnya masih memperihatinkan karena ditindas tengkulak, sedangkan
di Jawa banyak petani yang sudah lebih makmur hidupnya karena memiliki
kelompok-kelompok tani dan tidak terikat lagi dengan tengkulak. Keinginan ini
didoakan untuk mencari tahu kehendak Tuhan untuk kemudian membagikannya
kepada pimpinan Yayasan tempat saya bekerja dan kepada orangtua. Setelah
meyakini panggilan ini, saya memutuskan untuk belajar cara bertani yang baik
dan mengikuti kursus pertanian organik di Sentul, programnya adalah berPi
melalui pertanian.
Apa yang membuat dan menguatkan saya mau pulang
kampung?
· Sebagai
orang yang sudah mengalami keselamatan
dan hidup baru di dalam Yesus,
sudah seharusnya jadi berkat
dimana pun berada dan menjadi saksi Kristus.
· Kis
1:8 → diberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus
· Rom
10: 8-15→ Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik. Kita harus membawa shalom dan keadilan di
lingkungan sekitar kita. Ketika petani tidak bisa keluar dari kesulitan
ekonomi, tugas kitalah membawa mereka keluar dari kemiskinan mereka.
· Amsal
11:10→ Bila orang benar mujur, beria-rialah kota
· Yeremia
29:7→ “Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah
untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah
kesejahteraanmu”. Kita harus menjadi
berkat bagi kota kita, dengan segala
potensi/talenta dalam diri kita. Setelah yakin, ada janji penyertaan
Tuhan
2 .Janji penyertaan Tuhan
· Yosua
1: 5-9→ “…..Hanya kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh…”
· Yeremia
1: 4-10→ “…janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau…”
· Matius
6: 25-34→ “Janganlah kuatir akan
hidupmu…”
Kita pasti mengalami kendala, tetapi Tuhan pasti
menyertai usaha kita. Awalnya saya memulai pertanian organik ini dengan menyewa
lahan dan menyewa petani untuk mengolah tanah dan mengajarkan mereka membuat
pupuk dan pestisida organik. Bukan hal mudah untuk merubah pola pikir mereka
tetapi saya tetap mengerjakannya hingga saya ikut memasarkan sayur organik yang
harganya jauh lebih mahal dari sayur konvensional. Tujuan baik kita tidak
selalu medapat respon positif dari orang tapi tetaplah melakukan karena
mengutamakan Kerajaan Allah.
Mat 6:33”Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu”. Tetaplah mengutamakan kerajaan Allah dan yang lain akan
Tuhan tambahkan.
Mengapa harus MarTaBe
Untuk
menghadirkan keadilan dan syalom Allah bagi mereka yang terpinggirkan.
Dengan apa yang ada pada kita, kita bisa memberdayakan masyarakat sebagai
wujud kepedulian kita, sesuai
kebutuhan mereka sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik. Kita perlu
memikirkan bagian apa yang bisa anda lakukan dalam hal pemberdayaan masyarakat
dan menunjukkan keperdulian kita, sehingga bisa mengangkat derajat mereka dan
menghadirkan shalom Allah bagi mereka.
Dimanapun kampung halaman kita, mari memikirkan apa yang bisa kita lakukan
untuk mereka
Mengkonfirmasikan kehendak Tuhan
· Pilihan
itu baik dan tidak berkaitan dengan dosa yang diketahui.
· Pilihan
itu kita yakini merupakan jawaban Tuhan atas doa permohonan kita.
· Keputusan
itu sesuai dengan Alkitab dan prinsip alkitabiah.
· Ada
damai sejahtera dalam hati kita, dan ada semangat yang sungguh-sungguh untuk
melakukannya. Ketika kita mengerjakannya kita mengalami damai sejahtera.
· Kita
semakin mengenal Tuhan Yesus, semakin setia dan bersyukur kepada-Nya. Tuhan
pasti akan mencukupkan kita dengan segala sesuatu.
· Tuhan
sendiri bertindak waktu kita melaksanakannya.
· Tuhan
membuatnya berhasil sesuai janji-Nya dan untuk kemuliaan-Nya.
Apapun
usaha yang akan kita lakukan untuk membangun kampung kita percayalah Allah
berdaulat menggunakan cara apapun yang dikehendaki-Nya untuk menyampaikan
kehendak-Nya kepada kita, Bagaimana pun caranya, hasilnya, kita harus
memiliki iman dengan keyakinan yang
tidak tergoyahkan dalam hati kita dan kita bersedia dengan sungguh-sungguh
untuk melaksanakannya dengan setia, apapun yang menjadi konsekuensinya dan
berapa pun harga yang harus dibayar.
PROFIL SISE
Siantar
Sehat dimulai bulan April 2013 Berawal dari keprihatinan melihat kondisi petani
konvensional di Sumatra Utara dimana petani masih berhubungan dengan tengkulak
atau rentenir yang seakan-akan membantu petani meminjamkan modal tetapi
sebenarnya menindas dengan bunga yang cukup tinggi sehingga petani susah
hidupnya. Siantar Sehat bermitra dengan petani yang mau bertani secara organik.
System organik akan menghidupkan cacing tanah yang menyuburkan tanah.
Sise
dalam bahasa Batak artinya tersenyum atau ramah. filosofinya: dengan bertani
secara organik, petani binaan. Siantar Sehat akan tersenyum karena terjadi
peningkatan pendapatan; pertanian organik ramah lingkungan karena tanah yang
diolah subur; pembeli pun akan tersenyum dan sehat karena mengkonsumsi sayur
sehat yang diolah secara organik. Ketika
bertani dengan system organik, sayur itu akan dijual lebih mahal dan lebih
sehat untuk dikonsumsi. Pupuknya juga dibuat dengan menggunakan dari alam
dengan cara fermentasi sehingga tidak memakai pupuk sintetis dan pestisida
sintetis, semuanya menggunakan yang organik. Tetapi penghalangnya adalah belum
tentu petani ini mau mengikuti cara tanam dan pemeliharaan yang sudah kita
lakukan.
Visi :
Petani makmur sejahtera, bebas dari tengkulak dan tanah yang diolah secara
organik pun subur serta masyarakat (pembeli) bisa mengkonsumsi sayur yang sehat
Misi :
· Memotivasi dan mengajak petani
konvensional untuk beralih bertanam sayur(bayam, kangkung, dll) secara organik
di lahan masing-masing.
· Mengajari cara bertanam sayur,
membuat pupuk dan pestisida secara organik yang bahan-bahannya bisa didapat
dari alam.
· Mendampingi petani binaan
Siantar Sehat mulai dari awal bertanam sayur secara organik sampai panen dan
saya yang menjadi distributor yang menjual sayur yang dihasilkan petani.
· Menciptakan pasar sendiri
yaitu menjual sayur ke kantor-kantor pemerintah, swasta, sekolah, perbankan,
termasuk delivery order ke rumah-rumah di sekitar Pematangsiantar-Sumatera
Utara
Sise juga membuat sayur dalam
olahan stik sayur. Dengan mencari informasi membuat olahan sayur akhirnya dapat
membuat olahan stik sayur ini. Banyak petani malu jika anak-anaknya menjadi
sarjana dan kembali ke kampung untuk bertani. Jika kita ingin pulang dan
membangun kampung kita jangan malu, kita dapat membenahi kampung kita
meningkatkan kesejahteraan kampung kita dan melayani mereka dengan kebenaran
firman Tuhan
Pertanyaan diskusi :
· Bagaimana menghadapi situasi
yang sudah membuat kita nyaman dan jauh lebih baik di tempat perantauan ?
Bagaimana "mematikan ke-aku-an" dalam menggenapi visi pribadi ?
Jawab: Kalau sudah niat pulang kampung dengan visi yang
jelas, pasti tidak nyaman lagi di perantauan, hati akan gelisah karena belum
eksekusi atau mewujudkan mimpi pulang kampung. Kalau memang sudah nyaman di
perantauan, doakan dan cari tahu apakah ini rencana dan kehendak Tuhan untuk
tetap di perantauan karena dimana pun kita berapa tetap bisa menjadi berkat.
Visi
pribadi di sini maksudnya pulang kampung? Kalau sudah jelas visi yang dari
Tuhan dengan segala pergumulannya, otomatis “ke-aku”-an itu pun dengan
sendirinya akan hilang karena kita sudah mantap untuk mewujudkan visi yang kita
yakini dari Tuhan.
· Mengapa kakak memilih mengerjakan
apa yang saat ini kakak kerjakan ?
Jawab:
karena saya menyakini ini titik pukul vokasi saya dimana keberadaan saya
sebagai orang yang sudah mengalami keselamatan di dalam Yesus, sudah seharusnya
menghadirkan keadilan dan syalom Allah bagi mereka yang terpinggirkan.
Dengan apa yang ada pada kita, kita bisa memberdayakan masyarakat sebagai
wujud kepedulian kita, sesuai kebutuhan mereka sehingga kehidupan mereka
menjadi lebih baik.
· Apa tantangan terbesar dalam
membangun kampung halaman ? Tantangan terbesar mengerjakan SiSe dan bagaimana
mengatasinya ?
Jawab:
Tantangan terbesar adalah dari pihak petani sendiri. Saya merasa datang dengan
niat baik supaya mereka tidak lagi tertindas oleh tengkulak dengan menawarkan
cara bertani secara organik yang jauh lebih baik dan sehat dibanding kimia dan
juga lebih menguntungkan karena dengan modal kecil tetapi harga jual lebih
tinggi. Walaupun begitu, belum banyak petani konvensional yang menerima tawaran
saya untuk beralih ke organik. Memang butuh proses membangun kepercayaan petani
ke saya dan dibutuhkan kesabaran. Petani sebagai produsen dan saya sebagai
distributor yang membantu memasarkan hasil panen sayur petani. Cara saya
mengatasi tantangan dengan terus berelasi dengan mereka sehingga mereka
merasakan manfaat keberadaan saya dan nyaman dengan saya bahkan buat petani
Sise sudah menganggap saya bagian dari keluarganya.
Hal
lain yang saya lakukan agar banyak petani beralih ke pertanian organik adalah
dengan mengadakan pelatihan pertanian organik. Petani dari tempat lain datang
belajar teori dan praktek ke Blok Songo. Mereka akan mendengar share dari
petani Sise tentang manfaat pertanian organik.
· Apa yang membuat kakak tetap
tekun melakukan profesi sebagai petani dengan tantangan yang ada?
Jawab:
walaupun terkadang ada masa jenuh juga tetapi Tuhan selalu ada jalan untuk buat
saya bertahan. Salah satunya dengan masuknya saya ke Duta Petani Muda 2016.
Saya tidak menyangka bisa lolos padahal saya merasa yang saya lakukan belum ada
apa-apanya dan itu di saat saya hampir menyerah tahun 2016. Allah memberi bonus
luar biasa sehingga saya makin semangat dan juga dengan terlibatnya saya di
Duta Petani Muda 2016 membuka wawasan tentang pertanian dan bertemu dengan para
ahli pertanian yang membantu saya mengembangkan Siantar Sehat (Sise).
· Bagaimana
cara saya sebagai alumni baru untuk melakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi
kampung halaman saya. Karena di kampung halaman saya cenderung kurang
menghargai orang yang sudah dikenalnya?
Jawab:
Gunakan ilmu “muka tembok dan masa bodoh”. Banyak orang yang menganggap saya
bodoh apalagi sudah S2 karena pulang kampung dan meninggalkan pekerjaan yang
sudah bagus di Jakarta (padahal saya sudah KTP DKI). Tetapi karena orang tua
mendukung pilihan hidup saya, dan saya meyakini visi dan misi yang sudah saya
gumulkan di dalam Tuhan selama masih di Jakarta, saya tidak peduli apa kata
orang. Saya hanya tersenyum dan saya eksekusi mimpi saya dengan menyewa lahan
dan bertani sayur organik di sekitar petani-petani konvensional. Tidak usah ambil
pusing apa kata orang tetapi yakinkan dulu orang tua mendukung pilihan kamu
sehingga hati senang ketika mengeksekusi atau mewujudkan mimpi. Karena yang
kamu lakukan adalah untuk kebaikan banyak orang dan nanti dengan sendirinya
mereka akan melihat hasil perbuatanmu yang mulia.
· Bagaimana
menghimpun dan mengorganisir alumni untuk suatu gerakan misi ini ?
Jawab:
Kamu rajin share ke teman-teman untuk mendukung lewat dana, daya dan doa
sehingga kamu tidak berjuang sendiri. Kalau di awal, kamu kerjakan sendiri,
tidak masalah, jangan langsung putus asa. Terus lakukan visimu dan doakan Tuhan
buka jalan.
SOLIDEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar