Jumat, 25 Januari 2019

LIVING WITH PURPOSE

Oleh : Benny Nainggolan, SE, MSi



Apa yang terus menggerakkan kita untuk tetap melayani Tuhan? Pasti ada satu tujuan, itulah yang akan kita bahas hari ini dalam topic kita,  hidup yang punya tujuan. Apa sebenarnya tujuan kita? Mungkin jika ditanyakan tujuan hidup kita secara pribadi pasti masing-masing berbeda. Ada banyak orang yang ketika bekerja tidak berfikir soal latar belakang pendidikan yang penting bisa bekerja. Tapi ada yang mencari pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan kompetensinya sekalipun lama harus menunggu. Ada orang-orang tertentu yang komit untuk bekerja sesuai dengan visinya di bidang tertentu, walaupun ada juga yang bekerja di suatu tempat hanya untuk batu loncatan untuk kemudian menjadi PNS. Dan adalah hal yang aneh jika pasangan suami istri memutuskan mengikuti ujian PNS di dua kabupaten yang berbeda dan setelah sama-sama lulus, mengeluh karena mereka tidak bisa bersama-sama lagi. Lantas mengapa mereka memilih untuk mengikuti ujian di tempat yang terpisah jauh? Dipertanyakan apa tujuannya, apa visinya? Apa tujuannya menikah, jika harus berpisah antar kota dan antar provinsi? Keputusan suami istri harus berada pada satu kota yang sama, dan jika salah satu harus mutasi ke luar kota, maka pasangan harus mengalah untuk mengikuti pasangan yang bekerja di tempat yang baru. Karena berkeluarga mempunyai satu tujuan bahwa menikah tujuannya supaya bersatu dan tidak terpisah, pernikahan akan lebih sehat jika kedua orangtua mengasuh dan membesarkan anak-anak.
            Apakah tujuan kita sebagai orang Kristen? Kita tidak melihatnya hanya dari konsep dunia saja tapi dari nilai-nilai surgawi (kekekalan). Mari kita baca Kolose 3:1-4. Tujuan hidup kita harus memikirkan perkara yang diatas, maksudnya adalah hidup seperti yang Allah inginkan bagi kita. Matius 6:33”Tetapi cari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” dampaknya jika kita fokus pada tujuan kita, pada perkara yang diatas yaitu tujuan Allah, adalah sukses dalam karir. Di pekerjaan  sangat diperlukan integritas dan memerlukan hikmat Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan. Kita harus senantiasa mengingat tujuan kita bekerja yang mengarah pada kekekalan, dan tidak berfokus pada karir keduniawian kita.
·         Setiap kita harus mempertimbangkan, memikirkan segala sesuatu dan menetapkan tujuan dari sudut pandang Kristus.  Dan hal itu akan semakin meningkatkan karir dan pendapatan kita. Cari dahulu kerajaan Allah maka semua akan ditambahkan padamu, kita harus lebih mengutamakan kerajaan Allah maka yang lain akan Tuhan tambahkan kepada kita.
·         Ketika kita mengikut Yesus, kita  harus tahu apa tujuan kita. Pekerjaan dapat merubah tujuan hidup kita karena ada iming-iming bonus dan penghargaan, tetapi apakah setiap pencapaian kita itu dilakukan dengan benar dan  berkenan kepada Tuhan?
·         Mari kita membaca Keluaran 33:12-17. Allah dalam perikop ini sangat marah karena orang Israel membuat patung lembu emas dan menyembahnya sebagai allah. Allah hanya akan mengutus malaikat untuk memimpin mereka ke tanah perjanjian, tetapi Musa meminta Allah terus memimpin bangsa Israel kembali.  Ketika kita memiliki tujuan, mungkin banyak yang akan melemahkan visi kita. Tantangan di dunia kerja sangat banyak, kita makin lemah, dan hal ini dapat merubah tujuan hidup kita. Kita harus memiliki komit untuk tetap pada tujuan kita. Bagaimana visi kita ketika bekerja? Siapa yang menggerakkan visi kita? Allah sendiri yang menggerakkan. Sekalipun Allah sangat murka pada orang Israel tetapi Musa memohon supaya Allah yang tetap memimpin mereka. tidak mudah hidup sesuai dengan visi yang Allah tanamkan, tetapi ketika kita meminta supaya Allah sendiri memimpin kita, maka kita pasti akan sanggup melewatinya. Allah sangat sayang kepada umatNya dan ketika kita meminta, maka Allah akan terus memimpin.
Mari kita belajar merefleksikan apa yang sudah kita lakukan sepanjang tahun 2018, apa yang gagal dan apa yang ingin kita perbaiki. Sekaligus juga kita harus menambah keahlian kita supaya kompetensi kita juga meningkat, misalnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Jika kita memiliki kompetensi yang tinggi, kita pasti akan diperhitungkan dalam peningkatan karir. Sebagai alumni yang bersaing di dunia kerja, mari tingkatkan integritas dan kompetensi kita, juga menguasai bahasa Inggris adalah hal yang penting dalam peningkatan karir.
            Kadang-kadang kesibukan di pekerjaan dapat membuat kita lari dari tujuan hidup kita. Penting bagi kita untuk menjaga waktu-waktu pribadi dengan Allah, bukan saja memelihara persekutuan pribadi dengan Tuhan, tapi juga bisa memiliki retreat pribadi. Kita dapat merenungkan apa tujuan-tujuan kita, target-target kita, apa yang belum dikerjakan, apa dampak kita di pekerjaan, dll.
Kesimpulan :
1.       Tujuan hidup kita masing-masing bisa berbeda, tetapi tujuan hidup rohani kita sama yaitu sorga dan kekekalan.  Jika kita sudah lakukan maka dampaknya adalah semuanya akan ditambahkan pada kita.
2.       Kita harus hidup benar di hadapan Allah.
3.       Minta Allah terus menyertai kita, sekalipun Allah sedang marah, tetapi Ia sangat menyayangi kita. Kita harus tetap bangkit dari setiap kegagalan hidup kita. Jaga selalu integritas kita di pekerjaan. seperti Musa yang meminta supaya Allah sendiri yang memimpin, maka mari terus meminta Allah terus menyertai.
4.       Apa yang kita lakukan, kita refleksikan, apa yang gagal, diperbaiki, kompetensi ditingkatkan. Allah memang akan terus menyertai kita, tetapi kita juga harus memiliki kompetensi dalam pekerjaan.


SOLIDEO GLORIA

1 komentar:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...