Kisah Musa dimulai dr kitab Keluaran, suatu kisah ketika Allah ingin mengeluarkan umatNya yang sedang
mengalami perbudakan untuk kembali ke tanah perjanjian yang Allah janjikan, dan
disinilah kita mengenal kisah Musa. Mari kita membaca dari Keluaran 1 : 7-10
Israel
berada di Mesir karena sebelumnya Yakub dan anak-anaknya pergi dan
menetap di Mesir karena masalah paceklik di Kanaan. Hingga akhirnya mereka
bertambah banyak dan beranak cucu dan hal itu membuat raja Firaun gelisah
karena jumlah mereka yang bertambah banyak
A.
Penggenapan janji Allah
Orang- orang Israel beranak cucu dan
tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dengan dasyat berlipat ganda,
sehingga negeri itu dipenuhi mereka (1:7). ini adalah janji Allah bagi Abraham
bahwa Allah akan akan menjadikan Abraham bangsa yang besar dan keturunanya akan
sangat banyak. Mereka didalam perbudakan pun misi dan penggilan Tuhan bagi
Abraham tetap tergenapi. Mari kita membaca dari Kisah Para Rasul 7 : 17. jumlah
mereka yang banyak itupun adalah janji Tuhan. Janji Tuhan tidak akan bisa dilepaskan, pasti
akan digenapi sekalipun mereka tidak di tanah perjanjian. Hingga akhirnya raja
baru yang tidak mengenal Yusuf mulai kuatir jumlah orang Israel semakin banyak
dan memerangi Mesir (Kel 2:10 ). Mesir sangat takut jika Israel keluar, karena orang
Israel itu sangat cakap, dan mereka menginginkan jumlah mereka tetap sedikit.
karena itu dikukan bebrapa hal:
·
Mendirikan kota bagi
firaun (1:11)
·
Membuang bayi israel
ke sungai nil
·
Membuat tanah liat
dan mengerjakan ladang (13-14)
·
Membuat tanah liat
dan mengerjakan ladang (13-14)
Tetapi jumlah orang Israel terus bertambah
sekalipun pekerjaan mereka sangat berat. hingga raja memerintahkan bidan untuk
membunuh semua bayi laki-laki,(kel 2:16). Ada 2 bidan yang takut akan Tuhan dan
tidak mau membunuh bayi itu, hingga keluarlah surat perintah supaya setiap bayi
laki-laki dibuang ke Sungai Nil. Mereka bukan hanya tertekan secara jiwa karena
pekerjaan tapi juga ancaman nyawa. Mereka pasti kuatir jika anak mereka yang
lahir pasti akan dibuang ke Sungai Nil, belum lagi masalah pekerjaan yang
berat. Kondisi yang sepertinya tanpa harapan dan seolah-olah tanpa solusi,
disitulah Allah bekerja. Segala kondisi yang dialami tidak menghalangi Allah
untuk bekerja.
Keluaran 2 : 1-10, Musa lahir dari seorang
laki-laki dan perempuan Lewi dan bayi itu sangat cantik dan disembutikan selama
3 bulan, dan setelah 3 bulan, mereka tidak bisa lagi menyembuyikan bayi itu dan
akhirnya Musa dimasukkan dalam peti pandan dan dimasukkan ke Sungai Nil. Ibunya
Musa memasukkan Musa ke sungai bukan tanpa pengharapan karena ia menanti-nantikan
ketika putri Firaun berada di sungai Nil dan putri Firaun mengambil anak itu
dan mengangkatnya menjadi anak. Mengapa putri Firaun mengambil anak yang ia
tahu anak orang Israel? Cerita tentang Musa adalah cerita ada tangan TUhan yang
menyertai ibu Musa dan putri Firaun, sebuah cerita tentang Tuhan yang ingin
menyelamatlkan suatu bangsa melalui Musa. Lalu ia dibuang,
tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam
perkataan dan perbuatannya (Kis 7 :
21-22)
Tuhan tidak pernah berhenti mengerjakan
misiNya. Dia mampu mengubah hati Putri Firaun, mampu menyembunyikan Musa selama
3 bulan. Kondisi sulit sekalipun tidak akan menghalangi atau membingungkanNya.
Dia mampu bekerja di kondisi yang sulit dan tak terduga sekalipun. Dia mampu
memakai dan mengubah siapapun. Termasuk
kita. Apapun masalah yang kita hadapi di pekerjaan, Allah pasti sanggup mengubahkannya.
B.
TANGAN TUHAN BEKERJA
·
Tangan Tuhan bekerja membuat Musa aman hingga
akhirnya menjadi pangeran istana
·
Tangan Tuhan bekerja menganghantar kita ke
kampus dimana kita berada.
·
Tangan Tuhan bekerja menghantar kita ke tempat
dimana kita bekerja.
·
Tangan Tuhan bekerja di posisi yang sedang
kita alami sekarang.
Tangan Tuhan juga pasti bekerja bagi kita semua, menempatkan kita di
kampus masing-masing untuk menyelesaikan studi, bekerja di perusahaan sekarang
pun pastilah karena pekerjaan Tuhan. Tugas kita menanti dan bertanya apa mau
Tuhan di posisi ini.
Akhirnya Musa menjadi pangeran Firaun, memiliki kuasa. sepertinya Musa
tahu kalau dia dipanggil Tuhan untuk menyelamatkan orang Israel, ketika ia
membela seorang Ibrani yang berkelahi dengan orang Mesir dan membunuh orang
Mesir itu.Tapi ternyata bukan saat itu Musa dipanggil menyelamatkan Israel
dalam posisinya yang penting. Musa akhirnya menjadi buronan oleh raja Firaun.
“ Pada waktu ia
berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi
saudara- sauadaranya, yaitu orang Israel “ (Kis7 : 23)
Panggilan Tuhan
bagi setiap orang harus sesuai dengan waktunya Tuhan.
C.
WAKTU DAN CARA TUHAN
Waktunya Tuhan tidak selalu sesuai
dengan waktu kita. Yang menarik Tuhan tidak memanggil Musa ketika dimasa
kejayaannya. Harusnya itulah waktu yang pas. Punya kuasa, punya status sebagai
orang penting tetapi Tuhan ternyata tidak merestuinya.
Musa melakukan sebuah kesalahan. Dia
melakukan dengan keinginan hatinya dan mencoba melakukan pembebasan lewat cara
dan waktu yang menurut dia baik. Dan berakhir dengan kegagalan.
Panggilan Tuhan harus dikerjakan
dengan WAKTU DAN CARA TUHAN. Sering sekali kita merasa lebih tahu dan
ingin sekali melakukan sesuatu dengan cara kita. Mengerjakan panggilan Tuhan sering
menuntut kesabaran. Kadang kita juga harus mengulur dan mencocokkan waktu yang
kita rencanakan dengan waktunya Tuhan.
D.
MUSA KABUR KE MIDIAN
Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu
diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa. Perempuan itu melahirkan
seorang anak laki- laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya : “ Aku
telah menjadi seorang pendatang di negeri asing.(2 : 21-22) . Adapun Musa, Ia
biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. KELUARAN
2 : 23-25
E.
ALLAH MENDATANGI MUSA KEMBALI
KELUARAN 3 : 7-10
Dan Tuhan berfirman : “ Aku telah
memperhatikan dengan sungguh umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar
seruan mereka yang disebabkan pengerah- pengerah mereka, ya, Aku mengetahui
penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari
tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri
yang baik dan luas, suatu negeri yang
berlimpah- limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang
Amori, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel
telah sampai kepadaKu, juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas
mereka. Jadi sekarang, pergilah , Aku
mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel , keluar dari
Mesir “.
Musa menganggap bahwa ia telah menikah, bekerja dan ia tidak lagi
memikirkan visi dan panggilan Allah baginya. Mari kita membaca Keluaran
2:23-25.pada ayat 1 disebutkan tentang kegiatan Musamenggembalakan, tapi diselipkan kondisi Israel dalam keadaan
menderita . Allah mendatangi Musa yang hidupnya sudah nyaman. Orang-orang
Israel masih menantikan pertolongan Tuhan. dan Tuhan datang dalam semak belukar
tapi semak itu tidak terbakar dan Allah memanggil Musa.
Kita membaca
Keluaran 2;7-10
ALLAH TELAH
MENDENGAR …. ALLAH
MENGUTUS KITA
ALLAH MENGETAHUI…
ALLAH TELAH
TURUN…
Allah perduli,
memperhatikan, mendengar jeritan Orang Israel dan Ia mengetahui penderitaan
mereka dan telah turun, dan sekarang Allah mengutus Musa untuk membebaskan
orang Israel.
F.
RESPON MUSA
·
Siapakah aku ini ? Tuhan berkata Aku yang mengutus engkau
·
Lalu bagaimana aku akan menjelaskan ini kepada
orang Israel ? Allah menyebutkan namaNya
adalah AKU (YAHWEH) , kalau orang Israel mendengar nama Yahweh mereka akan percaya.
·
Bagaimana jika mereka tidak percaya? (Kel
4:1-5) Ada tongkat di tangan Musa yang jika dilemparkan maka akan berubah menjadi
ular dan jika dipegang ekornya akan berubah kembali menjadi tongkat, dan orang
Israel akan percaya..
·
Aku tidak pandai bicara
·
Utuslah kiranya yang lain….
RESPON MUSA =
RESPON KITA
Sering sekali kita gagal melakukan
panggilan Tuhan karena pertanyaan- pertanyaan dan ketakutan lebih menguasai kita. Tidak ada yang salah
dengan banyak pertanyaan dan complain tetapi jangan sampai itu menghalangi kita
mengerjakan panggilan Tuhan. Kita akan mengetahui maksud Tuhan dalam hidup kita
jika kita memiliki relasi (koneksifitas) dengan Tuhan.
G.
PENYERAHAN MUSA (KELUARAN 4:
18-20)
Musa meminta izin kepada mertuanya untuk
kembali ke Mesir. Mengapa Musa berat
untuk kembali ke Mesir, pasti bukan karena raja Mesir, karena raja yang baru
tidak mengenal Musa. Ketakutan terbesarnya adalah kenyamanan, memiliki istri,
anak-anak dan pekerjaan yang dimiliki. Semua alasan yang Musa kemukakan
sebenarnya adalah kekuatiran tentang diri sendiri, rutinitas dan kenyamanannya
akan berakhir.
Pemanggilan Allah kembali kepada
Musa menyadarkan dia untuk berhenti hidup hanya untuk domba- domba dan keluarganya
sendiri. Dia kembali dipanggil untuk
misi Allah , masuk dan terlibat ke dalam penyelamatan umat Israel. Musa dipanggil
menjadi UTUSAN ALLAH. Bahkan dia harus bawa istri dan anak- anaknya ke
sebuah perjalanan hidup yang susah.
Tuhan pun memanggil kita untuk tugas
yang sama. Tuhan memanggil kita yang sudah nyaman dengan posisi kita. Hidup
anak Tuhan bukan sekedar menjalani rutinitas. Bekerja dapat gaji , punya
keluarga dan melakukan hobi dan kesenangan kita. Tuhan memanggil kita masuk ke
dalam realita dunia ini. Tuhan dapat memanggil kita untuk meninggalkan zona
nyaman kita untuk masuk ke orang-orang di sekitar kita. kita harus berhenti
memikirkan diri sendiri, melakukan hal-hal rutin dan melupakan visi Allah.
Saatnya kita bangkit mengerjakan panggilan kita. Masuk ke dalam hidup dan
permasalahan orang lain. Mereka ada di sekitar kita, di tempat pekerjaan kita, Di keluarga kita atau di suatu tempat atau
bidang yang Tuhan memanggil kita kesana
Pilihan menaati panggilan Tuhan
adalah sering menjadi pilihan
mengorbankan hal- hal yang paling berharga bagi kita. Itu bisa jadi keluarga
kita, kenyamanan kita, harga diri kita, jabatan kita, dsb. Tuhan memanggil kita
mengganti itu semua dan menjadikan Yesus sebagai yang utama. Sekali lagi hidup
bukan hanya tentang menjalani rutinitas menikmati hidup seperti biasanya. Kita
dipanggil untuk menceburkan diri ke permasalahan orang lain dan menjadi pembebas
bagi mereka yang sedang bergumul. Karena pilihan itu jugalah yang dilakukan
oleh Allah di dalam YESUS KRISTUS yang telah menceburkan diriNya masuk ke dalam
dunia untuk menebus dan menyelamatkan kita. Tuhan Yesus pernah turun menjadi
manusia dan Ia pasti sangggup mengatasi semua permasalahan yang kita hadapi.
PANGGILAN DAN
PENYERAHAN MUSA
Berbicara
panggilan dan penyerahan Musa, kita berbicara tentang 3 hal:
1. Melalui Musa kita
berbicara tentang misi Allah yang besar yang tidak berhenti menyelamat umatNya
2. Menaati panggilan dan
penhyerahan diri harus sesuai dengan waktu dan caranya Tuhan
3. Panggilan dan penyerahan
Musa berbicara tentang kita sebagai utusan Allah.
Misi Allah yang terus bekerja dikerjakan
dengan waktu dan caranya Allah dan Ia membutuhkan kita untuk melakukannya.
SOLIDEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar