Jumat, 15 Maret 2019

PERSEPULUHAN

Oleh : Dra Adelina Sitepu




Pendahulan
Memberi persembahan mendapat tempat yang penting dalam ibadah? Namun benarkah demikian adanya? Dalam setiap ibadah-ibadah yang kita ikuti pastilah kita memberikan persembahan, baik di gereja atau persekutuan alumni bahkan dalam persekutuan mahasiswa. Apakah memberi persembahan adalah momen yang berharga dalam hidup kita? Ada sebuah kesedihan ketika melihat uang persembahan yang sedang di hitung oleh pengurus, uang kertas itu dalam kondisi dilipat-lipat atau diremuk, bisa juga dalam kondisi uang yang kotor. bukan soal nilai nominal yang kita berikan, tetapi kita tidak menghargai apa yang sudah Tuhan anugerahkan pada kita. Benarkah bahwa setiap kita berhasrat besar memberikan persembahan? Sungguhkah persembahan kita merefleksikan syukur kita yang tulus kepada Tuhan? Jika itu ungkapan syukur kita yang tulus kepada Tuhan, kita pasti tidak akan berani memberi persembahan dalam kondisi seperti itu. Kita jangan bermain-main dalam memberi persembahan, Kita memberi bukan karena Allah berkekurangan, karena Allah kita adalah Allah yang kaya, sumber berkat-berkat itu, Kita memberi karena rasa syukur pada semua pemberian Allah, Apakah kita pantas memberi kepada Allah dalam kondisi yang demikian?
Persembahan Persepuluhan
Ada pendapat Pro dan Kontra  tentang Memberi Persepuluhan
·         Wajib. ada gereja yang mewajibkan jemaatnya memberi persepuluhannya
·         Tidak wajib. Ada gereja-gereja yang tidak mewajibkan jemaatnya untuk memberi persepuluhan, sekalipun tidak menolak jika ada jemaatnya yang memberi persepuluhan
Hal ini adalah karena perbedaan penafsiran memberi persepuluhan didalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
Persembahan Persepuluhan dalam PL :
A.  Umat wajib memberikan persembahan persepuluhan
      Persepuluhan diberi dari : hasil  benih di tanah, buah pohon, anggur , minyak zaitun, ternak dlsb  (Im. 27:30,32; Ul. 14:22,23). Bagian firman Tuhan ini jelas bahwa persepuluhan itu diperoleh dari hasil pertanian dan ternak.
B.  Kepada siapa diberikan persepuluhan ?
      Kepada orang Lewi (Bil 18:21)..Suku Lewi dikhususkan Tuhan untuk melayani Tuhan di Kemah Pertemuan (Bil 18:6). Suku Lewi tidak mendapatkan pembagian tanah/milik pusaka di tengah-tengah orang Israel. (Bil 18:24). Orang Lewi harus/ wajib memberikan persepuluhan  yang mereka terima untuk para imam (Bil 18:28). Orang Israel memberi sepersepuluh untuk orang Lewi, dan Orang Lewi harus mempersembahkan sepersepuluh bagi para imam.
Tugas suku Lewi (Bil 3:5-13, Ul 22 : 9-10) adalah : mengerjakan tugas-tugas di bait Allah (yaitu : mempersiapkan keperluan ibadah, membersihkan ruangan bait Allah, memelihara peralatan bait Allah)   dan mengajarkan hukum-hukum Allah pada bangsa Israel (hukum taurat).
Tuigas imam (keturunan Harun ) adalah memimpin ibadah dan membakar korban kepada Allah. Sehingga orang Lewi dan para imam ini bekerja penuh melayani Tuhan dan tidak mendapat bagian tanah dan suku-suku lain memberi persepuluhan mereka untuk orang Lewi.
Orang Israel dilibatkan berpartisipasi menghormati orang Lewi  sebagai para hambaNYA sehingga terciptalah suatu pola kehidupan berumat yang indah. Memberi itu bukan menjadi beban tetapi menjadi sesuatu yang indah. masing-masing suku bekerja dengan giat untuk dapat memberi kepada orang Lewi supaya bisa fokus melayani Tuhan. Inilah yang membedakan Israel dari bangsa-bangsa lain, Sebuah bangsa yang hidup mesra dalam kebersamaan mereka. Bangsa Israel belajar bersyukur kepada Allah yang setia memelihara mereka, dengan memberkati  hasil pekerjaan dari tanah dan ternak mereka. Bangsa Israel mengungkapkan iman kebergantungannya kepada Allah dan Allah membuktikan kesetiaanNya memelihara umatNya
C.  Kebenaran dibalik memberi persepuluhan :
Bangsa Israel belajar bersyukur kepada Allah yang setia memelihara mereka, dengan memberkati  hasil pekerjaan dari tanah dan ternak mereka. Bangsa Israel mengungkapkan iman kebergantungannya kepada Allah dan Allah membuktikan kesetiaanNya memelihara umatNya. Orang Lewi tidak perlu kuatir dengan penghidupannya karena semuanya Allah cukupkan.
D.  Ada 3 macam persembahan persepuluhan
1.   Persepuluhan untuk orang Lewi ( Bil. 18, Ul. 14:27)
2.   Persepuluhan untuk dimakan bersama seisi rumah dalam kesempatan ibadah di Yerusalaem (Ul 14:22-26). Mereka akan makan bersama-sama di Yerusalem, dan jika terlalu jauh mereka dapat menguangkannya dan makan di tempat. yang akan ditunjukkan Allah bagi mereka.
3.   Persepuluhan untuk orang miskin, anak yatim dan janda (Ul. 14:28-29 )
Maka orang Israel dalam PL  memberikan 3/10 dari penghasilan mereka untuk persembahan.
E.  Persembahan Persepuluhan dalam PB :
  1. Yesus tidak melarang atau membatalkan persembahan persepuluhan (Mat 23:23, Luk. 11:42). Yang Tuhan Yesus tekankan bukan soal memberi persepuluhan tetapi jangan mengabaikan yang terpenting dalam hukum Taurat yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Jadi jangan menganggap memberi persepuluhan menjadi lebih penting dibanding dengan keadilan, belas kasihan, kesetiaan. Jangan merasa bangga sudah memberi persepuluhan dan jangan mengabaikan keadilan, belas kasihan, kesetiaan.
  2. Paulus tidak secara spesifik  menganjurkan persepuluhan (2 Kor 9:7). Persembahan diwujudkan bukan karena terpaksa tetapi dengan rela, bukan dengan sedih hati tetapi dengan sukacita.  
  3. Persepuluhan bukanlah aturan untuk mengikat. Pemberian itu didorong oleh rasa syukur dengan mempertimbangkan kemampuan (2Kor 8:12; 2 Kor 9:7-12). Pemberian itu berdasarkan apa yang ada pada kita, memberi dengan rela, bukan bersungut-sungut, melimpah dengan rasa syukur kepada Tuhan, Allah yang memberikan segala sesuatunya pada kita, sehingga kita layak memberi juga kepada Dia.
  4. Persembahan bukan hanya 10% dari pendapatan tetapi seluruh hati, jiwa dan tubuh  (Roma 12:1). Allah bukan hanya meminta 10% tapi juga seluruh tubuh, hati dan jiwa kita persembahkan bagi Allah.
  5. Prinsip dalam memberi  : Supaya terjadi keseimbangan (2 Kor 8:1-15). Paulus menulis surat ini karena jemaat di Yerusalem mengalami kesusahan secara finasial dan membutuhkan bantuan. Paulus menegur jemaat di Korintus karena mereka tidak perduli dengan jemaat di Yerusalem, melihat dari ayat 7 “kamu kaya dalam segala sesuatu”, jemaat Korintus kaya dalam pengetahuan, iman, perkataan, dalam kesungguhan untuk membantu dan dalam kasihmu terhadap kami. Mereka kaya dalam segala sesuatu tapi mereka miskin dalam pelayanan kasih. Paulus meminta mereka bercermin dari jemaat Makedonia. Jemaat Makedonia mengalami banyak penderitaan dan sangat miskin tetapi kaya dalam kemurahan, memberi menurut kemampuan mereka bahkan melampaui kemampuannya. Di Ayat 11, Paulus meminta mereka memberi berdasarkan apa yang ada pada mereka (ay 12). dengan saling membantu maka akan terjadi keseimbangan, supaya semua jemaat tidak ada yang berkekurangan, Kelebihan satu jemaat mencukupkan kekurangan yang lain (ay 14). Mari belajar dari jemaat Makedonia untuk memberi persembahan, bukan hanya persepuluhan. Jangan tumpulkan kemurahan hati didalam hati kita
Kesimpulan dan Refleksi
      Persembahan Persepuluhan bukan sekedar ritual agama.
       Memberi bukan untuk membayar suatu kewajiban
      Soal persembahan persepuluhan, bukanlah pada pemberian persepuluhannya, melainkan sikap hati yang memberi sebagai rasa syukur dan kasih kepada Allah. Karena Allah sendiri telah menunjukkan kasihNya bagi kita, menyerahkan Yesus Kristus sebagai penebusan bagi dosa kita.
      Ada baiknya kita memberikan persembahan 10% sebagai patokan umum, dan untuk disiplin kita memberi sebagai ucapan syukur pada Allah. Jika untuk 10% saja kita sangat sulit memberi, apalagi jika memberi lebih dari itu, Termasuk persembahan-persembahan kita. Mari memberi dengan tulus dan syukur pada Tuhan, jangan hitung-hitungan dengan Tuhan.. Seluruh penghasilan kita adalah bagian Tuhan. Memberilah untuk mendukung suatu pelayanan dan komit untuk memberi. Kita sudah dipelihara Tuhan dengan pekerjan karena itu kita harus mendukung pelayanan dengan persembahan kita.
      Motif orang Kristen memberi bukan agar Allah membalas tetapi  semata karena kita  mengasihi Dia yang  telah terlebih dahulu  memberi diriNya bagi kita. Allah ingin menunjukkan kesetiaanNya pada kita dengan mencukupkan segala sesuatunya.
      Dengan memberi persembahan maka pekerjaan pelayanan akan berjalan baik dan terciptanya keseimbangan. Jika kita tidak mendukung pelayanan dengan persembahan, bagaimana pekerjaan pelayanan dapat berjalan dengan baik?
      Doakan agar kita menemukan bimbingan Tuhan tentang persembahan kita dari waktu ke waktu. Mari mendoakan pelayanan mana yang akan kita dukung untuk keseimbangan, dimana, berapa jumlahnya.  Dari waktu ke waktu kita akan belajar bahwa sepersepuluh mungkin terlalu kecil dan akan mendorong kita untuk memberi lebih banyak.
Allah sudah begitu banyak memberi kepada kita, kasih dan pengorbanan Kristus yang sudah menyelamatkan hidup kita, bagaimana mungkin kita tidak berbakti kepada Allah. Mari belajar memberi, mungkin pada awalnya berat, tapi tetaplah setia memberi, belajarlah mendisiplinkan diri memberi dukungan untuk pelayanan supaya terjadi keseimbangan.. 

SOLIEDO GLORIA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...