Pendahulan
Memberi persembahan mendapat tempat yang penting dalam
ibadah? Namun
benarkah demikian adanya? Dalam setiap
ibadah-ibadah yang kita ikuti pastilah kita memberikan persembahan, baik di
gereja atau persekutuan alumni bahkan dalam persekutuan mahasiswa. Apakah
memberi persembahan adalah momen yang berharga dalam hidup kita? Ada sebuah
kesedihan ketika melihat uang persembahan yang sedang di hitung oleh pengurus,
uang kertas itu dalam kondisi dilipat-lipat atau diremuk, bisa juga dalam
kondisi uang yang kotor. bukan soal nilai nominal yang kita berikan, tetapi
kita tidak menghargai apa yang sudah Tuhan anugerahkan pada kita. Benarkah bahwa setiap kita berhasrat besar memberikan
persembahan? Sungguhkah persembahan kita merefleksikan syukur kita yang tulus
kepada Tuhan? Jika itu ungkapan syukur kita yang tulus
kepada Tuhan, kita pasti tidak akan berani memberi persembahan dalam kondisi
seperti itu. Kita jangan bermain-main dalam memberi persembahan, Kita memberi
bukan karena Allah berkekurangan, karena Allah kita adalah Allah yang kaya,
sumber berkat-berkat itu, Kita memberi karena rasa syukur pada semua pemberian
Allah, Apakah kita pantas memberi kepada Allah dalam kondisi yang demikian?
Persembahan Persepuluhan
Ada
pendapat Pro dan Kontra tentang Memberi
Persepuluhan
·
Wajib. ada gereja yang
mewajibkan jemaatnya memberi persepuluhannya
·
Tidak wajib. Ada
gereja-gereja yang tidak mewajibkan jemaatnya untuk memberi persepuluhan,
sekalipun tidak menolak jika ada jemaatnya yang memberi persepuluhan
Hal
ini adalah karena perbedaan penafsiran memberi persepuluhan didalam Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru,
Persembahan
Persepuluhan dalam PL :
A.
Umat wajib
memberikan persembahan persepuluhan
• Persepuluhan diberi dari :
hasil benih di tanah, buah pohon, anggur
, minyak zaitun, ternak dlsb (Im. 27:30,32; Ul. 14:22,23). Bagian
firman Tuhan ini jelas bahwa persepuluhan itu diperoleh dari hasil pertanian
dan ternak.
B.
Kepada siapa
diberikan persepuluhan ?
• Kepada orang Lewi (Bil 18:21)..Suku Lewi dikhususkan Tuhan untuk melayani Tuhan di Kemah
Pertemuan (Bil
18:6). Suku
Lewi tidak mendapatkan pembagian tanah/milik pusaka di tengah-tengah orang
Israel. (Bil 18:24). Orang
Lewi harus/ wajib memberikan persepuluhan
yang mereka terima untuk para imam (Bil 18:28). Orang
Israel memberi sepersepuluh untuk orang Lewi, dan Orang Lewi harus
mempersembahkan sepersepuluh bagi para imam.
Tugas
suku Lewi (Bil 3:5-13, Ul 22 : 9-10) adalah : mengerjakan tugas-tugas di bait
Allah (yaitu : mempersiapkan keperluan ibadah, membersihkan ruangan bait Allah,
memelihara peralatan bait Allah) dan
mengajarkan hukum-hukum Allah pada bangsa Israel (hukum taurat).
Tuigas
imam (keturunan Harun ) adalah memimpin ibadah dan membakar korban kepada
Allah. Sehingga orang Lewi dan para imam ini bekerja penuh melayani Tuhan dan
tidak mendapat bagian tanah dan suku-suku lain memberi persepuluhan mereka
untuk orang Lewi.
Orang Israel dilibatkan berpartisipasi menghormati orang
Lewi sebagai para hambaNYA sehingga
terciptalah suatu pola kehidupan berumat yang indah.
Memberi itu
bukan menjadi beban tetapi menjadi sesuatu yang indah. masing-masing suku
bekerja dengan giat untuk dapat memberi kepada orang Lewi
supaya bisa fokus melayani Tuhan. Inilah yang membedakan Israel dari
bangsa-bangsa lain, Sebuah bangsa yang hidup mesra dalam kebersamaan mereka.
Bangsa Israel belajar bersyukur kepada Allah yang setia memelihara mereka,
dengan memberkati hasil pekerjaan dari
tanah dan ternak mereka. Bangsa Israel mengungkapkan iman kebergantungannya
kepada Allah dan Allah membuktikan kesetiaanNya memelihara umatNya
C. Kebenaran dibalik memberi persepuluhan :
Bangsa
Israel belajar bersyukur kepada Allah yang setia memelihara mereka, dengan
memberkati hasil pekerjaan dari tanah
dan ternak mereka. Bangsa Israel mengungkapkan iman kebergantungannya kepada
Allah dan Allah membuktikan kesetiaanNya memelihara umatNya. Orang Lewi tidak
perlu kuatir dengan penghidupannya karena semuanya Allah cukupkan.
D.
Ada
3 macam persembahan persepuluhan
1.
Persepuluhan untuk orang Lewi ( Bil. 18, Ul. 14:27)
2.
Persepuluhan untuk dimakan bersama seisi rumah dalam kesempatan ibadah di Yerusalaem (Ul
14:22-26). Mereka akan
makan bersama-sama di Yerusalem, dan jika terlalu jauh mereka dapat
menguangkannya dan makan di tempat. yang akan ditunjukkan Allah bagi mereka.
3.
Persepuluhan untuk orang miskin, anak yatim dan janda (Ul. 14:28-29 )
Maka
orang Israel dalam PL memberikan 3/10
dari penghasilan mereka untuk persembahan.
E.
Persembahan Persepuluhan
dalam PB :
- Yesus tidak melarang atau
membatalkan persembahan persepuluhan (Mat 23:23, Luk. 11:42). Yang Tuhan Yesus tekankan bukan soal memberi
persepuluhan tetapi jangan mengabaikan yang terpenting dalam hukum Taurat
yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Jadi jangan menganggap
memberi persepuluhan menjadi lebih penting dibanding dengan keadilan,
belas kasihan, kesetiaan. Jangan merasa bangga sudah memberi persepuluhan
dan jangan mengabaikan keadilan, belas kasihan, kesetiaan.
- Paulus tidak secara
spesifik menganjurkan persepuluhan
(2 Kor 9:7). Persembahan diwujudkan bukan karena terpaksa tetapi dengan
rela, bukan dengan sedih hati tetapi dengan sukacita.
- Persepuluhan bukanlah
aturan untuk mengikat. Pemberian itu didorong oleh rasa syukur dengan
mempertimbangkan kemampuan (2Kor 8:12; 2 Kor
9:7-12). Pemberian
itu berdasarkan apa yang ada pada kita, memberi dengan rela, bukan
bersungut-sungut, melimpah dengan rasa syukur kepada Tuhan, Allah yang
memberikan segala sesuatunya pada kita, sehingga kita layak memberi juga
kepada Dia.
- Persembahan bukan hanya
10% dari pendapatan tetapi seluruh hati, jiwa dan tubuh (Roma 12:1). Allah bukan hanya meminta 10% tapi juga seluruh
tubuh, hati dan jiwa kita persembahkan bagi Allah.
- Prinsip dalam memberi : Supaya terjadi keseimbangan (2 Kor 8:1-15). Paulus menulis surat ini karena jemaat di
Yerusalem mengalami kesusahan secara finasial dan membutuhkan bantuan.
Paulus menegur jemaat di Korintus karena mereka tidak perduli dengan
jemaat di Yerusalem, melihat dari ayat 7 “kamu kaya dalam segala sesuatu”,
jemaat Korintus kaya dalam pengetahuan, iman, perkataan, dalam kesungguhan
untuk membantu dan dalam kasihmu terhadap kami. Mereka kaya dalam segala
sesuatu tapi mereka miskin dalam pelayanan kasih. Paulus meminta mereka
bercermin dari jemaat Makedonia. Jemaat Makedonia mengalami banyak
penderitaan dan sangat miskin tetapi kaya dalam kemurahan, memberi menurut
kemampuan mereka bahkan melampaui kemampuannya. Di Ayat 11, Paulus meminta
mereka memberi berdasarkan apa yang ada pada mereka (ay 12). dengan saling
membantu maka akan terjadi keseimbangan, supaya semua jemaat tidak ada
yang berkekurangan, Kelebihan satu jemaat mencukupkan kekurangan yang lain
(ay 14). Mari belajar dari jemaat Makedonia untuk memberi persembahan,
bukan hanya persepuluhan. Jangan tumpulkan kemurahan hati didalam hati
kita
Kesimpulan dan Refleksi
• Persembahan Persepuluhan bukan sekedar ritual agama.
• Memberi bukan
untuk membayar suatu kewajiban
• Soal persembahan persepuluhan, bukanlah pada pemberian
persepuluhannya, melainkan sikap hati yang memberi sebagai rasa syukur dan
kasih kepada Allah. Karena Allah sendiri telah menunjukkan kasihNya bagi
kita, menyerahkan Yesus Kristus sebagai penebusan bagi dosa kita.
• Ada
baiknya kita memberikan persembahan 10% sebagai patokan umum, dan untuk
disiplin kita memberi sebagai ucapan syukur pada Allah. Jika untuk 10% saja kita sangat sulit memberi,
apalagi jika memberi lebih dari itu, Termasuk persembahan-persembahan kita.
Mari memberi dengan tulus dan syukur pada Tuhan, jangan hitung-hitungan dengan
Tuhan.. Seluruh penghasilan kita adalah bagian Tuhan. Memberilah untuk
mendukung suatu pelayanan dan komit untuk memberi. Kita sudah dipelihara Tuhan
dengan pekerjan karena itu kita harus mendukung pelayanan dengan persembahan
kita.
• Motif orang Kristen memberi bukan agar Allah membalas
tetapi semata karena kita mengasihi Dia yang telah terlebih dahulu memberi diriNya bagi kita. Allah ingin menunjukkan kesetiaanNya pada kita
dengan mencukupkan segala sesuatunya.
• Dengan memberi persembahan maka pekerjaan pelayanan akan
berjalan baik dan terciptanya keseimbangan. Jika kita tidak mendukung pelayanan dengan
persembahan, bagaimana pekerjaan pelayanan dapat berjalan dengan baik?
• Doakan agar kita menemukan bimbingan Tuhan tentang
persembahan kita dari waktu ke waktu. Mari mendoakan pelayanan mana yang akan kita
dukung untuk keseimbangan, dimana, berapa jumlahnya. Dari waktu ke waktu kita akan belajar bahwa
sepersepuluh mungkin terlalu kecil dan akan mendorong kita untuk memberi lebih
banyak.
Allah sudah begitu banyak memberi kepada kita, kasih
dan pengorbanan Kristus yang sudah menyelamatkan hidup kita, bagaimana mungkin
kita tidak berbakti kepada Allah. Mari belajar memberi,
mungkin pada awalnya berat, tapi tetaplah setia memberi, belajarlah
mendisiplinkan diri memberi dukungan untuk pelayanan supaya terjadi
keseimbangan.. SOLIEDO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar