Jumat, 26 April 2019

Teologi Salib

Oleh : Denni B Saragih, Ph.D

Markus 15:37-39   Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.  38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.  39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" Apakah yang terjadi di kayu salib? Apakah hanya kematian Yesus atau adakah peristiwa lain, sampai perwira yang melihat Yesus mati mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah.
A.     Dasar Eksistensi Iman Kristen
·         Apakah yang Yesus Kristus ingin capai dalam hidup dan kematianNya? Ia lahir di Betlehem, melayani selama 3 tahun dan mati. Apa yang Ia ingin capai dengan mengalami penolakan, disalib dan mati, apa yang mau dicapaiNya?
·         Apakah dia berhasil?
·         Bagaimana kematianNya berkaitan dengan hal ini?
·         Bagaimana hidup dan kebangkitanNya berkaitan dengan hal tersebut?
·         Bagaimana kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus lebih 2000 tahun yang lalu di Yerusalem memiliki kaitan dengan kehidupan warga Medan tahun 2019 di Indonesia?
Ada beberapa pandangan tentang teologi salib :
1.       Penjelasan Populer
Inspirasi moral: Kasih Allah yang sedemikian besar dipertontonkan dalam Yesus Kristus dan ini menjadi inspirasi untuk mengasihi dan melayani Tuhan. Kasih Allah yang rela mengampuni dan mengasihi manusia berdosa, Salib adalah yang tak terbantahkan tentang kasih tanpa pamrih dari Allah.
Roma 5:6-8  6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.  7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati .  8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita”.
Ketika kita masih berdosa. Allah menunjukkan kasihNya kepada kita ketika kita masih berdosa, musuhNya, orang jahat.
a.      Yesus Sebagai Inspirasi Moral dan Rohani
Ini adalah pandangan salah satu teolog besar Peter Abelard. Ini adalah Teori Subjektif, salib itu memiliki efek karena kita tersentuh. Kita merasa diubahkan oleh salib karena tersentuh. Sehingga penekanannya adalah respon manusia kepada demonstrasi kasih Allah. Manusia memiliki peran yang sangat besar meresponi salib.
b.      Persoalan yang muncul dari pandangan ini :
Yesus Kristus hanyalah sebuah contoh/teladan yang menginspirasi, sehingga substansi dari inkarnasi dan salib menjadi kopong dan kejahatan manusia dipandang persoalan yang tidak esensial, tidak masalah besar.  Teori ini menjadi tidak lengkap menjelaskan apa arti salib, Salib hanya sekedar contoh pengorbanan kasih Yesus yang besar untuk memberikan kita inspirasi dan mengasihi, dan tidak menjelaskan apa yang terjadi di salib
2.      Penjelasan Klasik
Teori ini populer di kalangan bapa-bapa gereja e.g. Gregory Nyssa. Yesus memenangkan pertarungan dengan iblis. Gregor Nyssa menggambarkan Allah yang memberikan Yesus sebagai pengganti orang berdosa yang sudah di tangan iblis.. Yesus yang mati kemudian bangkit memenangkan maut. Allah “menjual” Yesus tapi Yesus terlalu perkasa untuk masuk ke neraka dan Ia bangkjt dan keluarlah roh orang-orang kudus.Karya Yesus adalah memenangkan pertarungan melawan iblis. Dalam salah satu eksposisi dikisahkan tentang Yesus Kristus mengalahkan Iblis di Neraka
1 Petrus 3:18-20  8 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,  19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 
a.      Yesus sebagai Pemenang
Teologi yang bersifat objektif, salib itu adalah peristiwa objektif menurut teori ini.
Penekanan yang baik dalam hal perlunya kejahatan dikalahkan, ada masalah dalam dosa dan dosa dikalahkan. Salib adalah Karya Yesus adalah menjadi pemenang, dengan kematianNya bukan kekalahan, dan iblis sudah kalah,
b.      Kritik  teori ini :Yesus sebagai Pemenang
Bahaya dari teori ini kesannya  Allah yang memainkan tipu muslihat ketika mengalahkan iblis. Manusia hanya sebagai penonton saja, semuanya dilakukan oleh Allah Bapa dan Yesus.. Teori ini hanya menerangkan sebagian saja, bahwa di salib Yesus menang , mengalahkan dosa tapi tidak menjelaskan sepenuhnya apa yang terjadi di salib
3.      Teologi Keadilan
Yesus Kristus harus membayar harga keadilan karena dosa yang diperbuat manusia
Galatia 3:12-14   12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.  13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"  14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”.
Ini adalah sebuah perjanjian, jika kita melakukan hokum taurat akan datang berkat, jika tidak melakukan, akan ada kutuk.  Karena semua orang tidak sanggup melakukan hukum taurat, kita dikutuk, kita tidak sanggup membayarnya, kita yang berhutang  sehingga harus Yesus yang membayarnya.
St. Anselmus mengatakan : Cur Deus Homo (mengapa Allah menjadi manusia)?
Di salib terjadi hal yang objektif, Allah membayar hutang manusia, Allah membayar akibat dosa manusia,. Allah membayar harga keadilan. Manusia harus membayar, namun hanya Allah yang sanggup, karena itulah Allah menjadi manusia. Tiap-tiap manusia berdosa dapat digantikan oleh 1 orang yang tidak berdosa karena itu Allah harus menjadi manusia. Tetapi karena Allah yang tak terbatas yang menggantikan, maka satu Allah dapat menggantikan bermiliar-miliar dosa manusia, Hanya Allah yang sanggup menggantikan dosa manusia yang bermiliar-miliar ini.
Kritik atas Teologi Keadilan :
·      Secara filsafat, tidak benar menjatuhkan kesalahan orang lain kepada orang yang tidak bersalah, tidak adil hukuman kita digantikan oleh orang lain. Mengapa kita yang berdosa dan Yesus yang mati di salib? Di alkitab ilustrasinya bukan tentang hukuman penjara tetapi dengan ilustrasi hutang, kita yang berhutang tetapi Yesus yang membayar hutang kita.
·         Terlalu fokus pada kematian Yesus Kristus. Seolah-olah Yesus harus menderita, mengalami kekerasan karena dosa manusia.  Salib adalah hukuman yang diciptakan manusia, salib itu penting karena Yesus yang mati , fokuslah pada Yesus yang mati bukan pada salibnya.
A.     Mencari Keseimbangan dari teori-teori diatas
·         Karya Yesus Kristus haruslah sesuatu yang objektif.Ada sesuatu yang terjadi, bukan hanya kasih yang menginspirasi tapi kasih yang menebus (redemption). Bukan hanya salib, tapi kehadiran Yesus yang mengubahkan. Ketika Yesus bertemu dengan Petrus, hidupnya diubahkan. Yang paling penting adalah Yesus yang tersalib, bukan salibnya.
·         Karya Yesus Kristus juga harus menjadi bagian dari kehidupan nyata (subjektif). Kasih Yesus adalah karya yang objektif, kemenanganNya juga objektif, tapi kasih, kemenangan dan keadilanNya harus menjadi pengalaman subjektif kita.Salib menyentuh  kita tentang kasih Allah, salib meyakinkan kita karena dosa kita telah dibayar, salib membuat kita bersukacita karena dosa kita telah di tebus.
·         Karya Yesus Kristus bukan hanya soal kematianNya, tetapi juga inkarnasi, pelayanan dan kebangkitanNya. KaryaNya telah mengubahkan hidup, karakter kita. pada titik-titik tertentu dalam hidup kita, ketika salib itu menerobos ke hati kita, menyentuh kita menjadi rendah hati menolong orang lain
B.     Keadilan, Kemenangan dan Inspirasi
·         Yesus Kristus telah lahir, melayani dan mati untuk memperdamaikan manusia dengan Allah
·         Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk mengalahkan kejahatan
·         Yesus Kristus telah menunjukkan Kasih Allah dan memberi kita perintah untuk mengasihi seperti kita telah dikasihi
Yohanes Kalvin: Munus Triplex
·         Munus Triplex: Tiga-rangkap Karya (Jabatan)
1.      Yesus Kristus adalah Imam yang memperdamaikan manusia dengan Allah
2.      Yesus Kristus adalah Raja yang telah mengalahkan kejahatan
3.      Yesus Kristus adalah Nabi yang memberitakan dan mengajarkan kebenaran
C.     Dasar Eksistensi Iman Kristen
·         Apakah yang Yesus Kristus ingin capai dalam hidup dan kematianNya? Keadilan, kasih dan penebusan.
·         Apakah Yesus berhasil? Ya
·         Bagaimana kematianNya berkaitan dengan hal ini? KematianNya adalah puncak dari karyaNya yang dimulai dari inkarnasi, mengajar, kemarian dan kebangkitanNya
·         Bagaimana hidup dan kebangkitanNya berkaitan dengan hal tersebut? Itu adalah satu paket karena yang melakukan penebusan bukan kayu salib tapi Yesus yang mati di atas kayu salib.

SOLIDEO GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...