Oleh : Dr. Efraim Hutagalung, MKes
2 Timotius 2:1-13 ; Filipi 1:21-26
Kita akan belajar dari paulus.mari kita membaca dari 2 Tim 2:1-13 dan Filipi 1:21-26. Dalam 2 Tim 2 kita melihat perjalanan hidup kita, sesungguhnya tujuan hIdUp kIta apa, apa yang kita kejar. Apa yang menjadi tujuan hidup kita akan mempengaruhi seluruh hidup kita, untuk apa kita melakukannya, bagaimana kta melakukannya dan berapa banyak waktu dan tenaga yang akan kita habiskan dalam mencapai tujuan itu.
Jika kita membaca 2 Timotius ini dikatakan “sebab itu hai anakku. Jadilah oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus”, kata “sebab itu” ada alasan pada ayat-ayat sebelumnya, karena itu kita perlu membaca dari pasal 1. Surat ini dituliskan ketika Paulus di penjara, menjelang ajalnya, waktunya sudah dekat, keadaan semakin sulit untuk mempersiapkan seseorang menggantikan Paulus untuk memberitakan Injil. Kristus Yesus telah mengalahkan maut, kata “sebab itu “ merujuk pada :
· Injil telah mematahkan kuasa maut dan dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa (2 Tim 1:10), orang yang seharusnya dibinasakan, mendapat hidup kekal, sebab itu jadilah kuat. Injil telah mengalahkan maut. Kristus yang mengalahkan kematian, kita memiliki kebangkitan, dihidupkan bersama -sama Kristus. Yesus sendiri adalah injil itu yang telah mengalahkan maut dan memberikan hidup yang kekal.
· Oleh karena Injillah Paulus ditetapkan sebagai pemberita (2 Tim 1;11), Injil yang telah menghidupkan semua orang, karena itulah Timotius harus kuat. Karena injil yang telah menghidupkan dan menyelamatkan itulah kamu menjadi pemberita
· Injil itu adalah harta yang terindah (2 Tim 1:14), harta yang tak terperi, yang sangat berharga karena menyelamatkan, membebaskan, mematahkan kuasa maut, oleh karena itulah Paulus meminta Timotius untuk tetap kuat.
Nenek dan ibu Timotius adalah orang yang setia dan tekun kepada Allah, tetapi Timotius itu orangnya pemalu, pesakitan dan Paulus pernah menasihatkan Timotius untuk meminum anggur untuk kesehatannya. Hal yang mendesak adalah kemungkinan ajal Paulus sudah dekat dan sudah ada pembelokan-pembelokan, banyak penatua-penatua yang hampir murtad, meinggalkan pemberitaan Injil, dan ini mendesak Paulus untuk mencari pengganti. Profil Timotius ini lemah, kurang meyakinkan. Kalimat “jadilah kuat oleh aksih karunia Allah” seolah-olah bertolak belakang dengan Timotius yang lemah. Paulus menegaskan sebab Injil menghidupkan, mematahkan maut, lupakan tentang dirimu yang pemalu, jadilah kuat, ambillah kekuatan Injil yang melimpah-limpah itu. Paulus meminta Timotius untuk mengarahkan hidupnya pada Yesus Kristus. Kecenderungan kita yang sering mengasihani diri sendiri, berfokus pada diri sendiri bisa menghalangi kita untuk melayani. Seperti di 2 Kor 4:1 “Oleh kemurahan Allah, kami telah menerima pelayanan ini, karena itu kami tidak tawar hati”, dalam pelayanan kita, tidak pernah berbicara tentang diri kita, tetapi tentang Kristus.
Ayat 2. Setelah memusatkan perhatian pada Allah, Paulus memerintahkan “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai”. Dalam 2 Kor 4 ; 1 kata “Tawar hati” itu artinya kecewa, berita Injil itu benar, sekalipun pada masa itu banyak orang yang meragukan Injil. Paulus tahu bahwa Timotius akan mengalami resiko yang sama , penderitaan, ditinggalkan.
Ayat 3-6 Paulus berbicara tentang 3 metafora : prajurit, olahragawan, petani.
1. PRAJURIT ; seorang yang aktif, biasanya hormat dan taat pada komandan.
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang parajurit tidak pernah memusingkan soal makanan, mau tidur dimana, hanya menunggu perintah. Timotius diminta untuk taat hanya kepada Allah, jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, taatlah kepada Kristus. Berbicara soal ketaatan pada zaman ini adalah hal yang sulit, hal itu dipengaruhi dengan siapakah Kristus dalam hidup kita. Apakah Kristus menjadi tujuan hidup kita? Kristus adalah Injil itu sendiri. Penaklukan hanya pada Kristus dalam keadaan apapun harus menjadi bagian kita, murid yang membayar harga adalah yang taat kepada Kristus, ditengah banyaknya tawaran-tawaran dan ambisi-ambisi kita, apakah Kristus menjadi tujuan hidup kita.
2. OLAHRAGAWAN
Peraturan menjadi seorang atlit itu sangat ketat, mereka memiliki disiplin dalam latihan, menjaga porsi makanan, juga istirahat yang cukup. Jika seorang atlit melanggar aturan, dia akan gagal bertanding. Banyak orang akan menyerang, melawan karena itu Timotius diminta untuk dapat mengendalikan diri dalam keadaan apapun, jangan marah, bahkan dalam relasi dengan Allahpun kita mengalami dinamika rohani, sehingga ketika ada masalah tidak boleh tawar hati, atau putus asa. Dalam pelayanan ini, kita hanya berbicara tentang Kristus, sehingga jika ada yang menolak, jangan tawar hati, arahkanlah seluruh hidup kita kepada Allah.
3. PETANI
Seorang petani harus mengetahui musim menanam sesuai dengan cuacanya, pekerja keras mengolah lahannya untuk memperoleh hasil panen. Seorang prajurit atau atlit yang berprestasi akan mendapat penghargaan, tetapi seorang petani tidak mendapatkan apresiasi dari siapapun. Sebagai alumni kita dituntut untuk bekerja keras, jangan malas. Orang yang memiliki etos kerja pasti akan bekerja lebih keras dari orang lain. Bekerja keraslah demi pemberitaan Injil, jangan cengeng, jangan mengharapkan apresiasi.
Karena Injil itu menghidupkan, untuk itulah kita bekerja keras. Kita mengalami kekuatan bukan karena diri kita tapi karena kasih karunia Allah. Abad ini membutuhkan orang-orang yang seperti itu. Ada banyak orang yang sangat mudah mengabaikan hal-hal yang sangat berharga untuk sesuatu yang kurang berharga. Seberapa berharga Injil itu, akan menentukan perjuangan kita dalam pelayanan dan pekerjaan kita. Bukankah Kristus itu yang menyelamatkan dan menghidupkan kita dari kemaytian, untuk itulah kita harus bekerja keras untuk memberitakan Injil, mengabaikan diri kita dan mengambil kekuatan dari Injil supaya kita mengalami semangat, kerja keras oleh karena anugrah Allah yang telah menyelamatkan itu.
Mari kita membaca dari Fil 1:21-25. Paulus sedang mengalami penderitaan dan kalimat ini ditujukannya bagi dirinya “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”, bagi Paulus tujuan hidupnya adalah Kristus, hidup bagi Kristus. Jika ia harus mati adalah sebuah keuntungan, karena ia bertemu dengan Kristus, tidak ada lagi penderitaan. “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu bagiku bekerja memberi buah”. Hidup didalam Kristus harus memberi buah, sekalipun ada banyak kesulitan. Jika ia hidup seluruh tujuan hidupnya adalah untuk Kristus, dan ketika mengalami penderitaan, Paulus memandang kematian itu menyenangkan. Ayat 23 “aku didesak dari dua pihak, aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus-itu memang jauh lebih baik”Ayat 24 “tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu”, ia memilih tinggal menahankan penderitaan asalkan orang-orang itu mengenal Yesus. Paulus menghadapi penderitaan Injil itu “karena kamu”, supaya orang-orang diselamatkan dan mengalami pertumbuhan rohani. Karena itu apa yang menjadi tujuan hidup kita akan menentukan apa yang kita pilih dalam hdiup ini.
Ayat 7 “Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu” meskipun banyak hal yang tidak dimengerti Timotius, tapi nanti Tuhan akan memberi pengertian. Jika kita bekerja keras, kita akan menuai, kita akan memanen orang-orang yang mengenal Dia. Biarlah Tuhan bekerja, mengubah karakter kita, ketaatan kita supaya hasilnya berlimpah. Orang yang terus setia kepada Tuhan, pasti karakternya akan semakin baik, hati kita makin berkenan pada Allah.
Ayat 8-10 karena Injil inilah yang menyelamatkan dan menghjdupkan inilah Timotius juga harus menderita .Paulus telah mengalami penderitaan, tetapi Timotius harus meneruskan pelayanan itu supaya orang-orang mengenal Tuhan dan bertumbuh dalam iman.
Ayat 11-12, kita sering kali hanya mengingat Allah itu setia mengampuni tapi kita lupa, Ia juga dapat menghukum semua pelanggaran-pelanggaran kita. Ia adalah Allah yang akan menolong kita tapi juga akan menghukum orang yang tidak setia pada Tuhan.
Marilah kita terus hidup berkarya bagi Kristus, kita tahu apa yang kita pilih, kita mengarahkan SELURUH HIDUP KITA PADA Kristus, mempengaruhi seluruh hidup kita, dan mengarahkan seluruh hidup kita pada Kristus dan memberikan seluruh hidup kita total kepada Allah.
Hidup ini hanya 1x, baiklah hidup yang 1 x ini menghasilkan karya-karya yang terbaik bagi Allah, supaya hidup yngg satu x ini adalah hidup yang bermakna, hidup yang bmanfaat bagi semua org, karena kita membawa semua orang kepada Kristus, berkarya bagi Tuhan melalui pekerjaan didalam seluruh kehidupan berbangsa, bernegara, bernasyyarakat supaya slkuruh hidup kita memuliakan Allah.
SOLIDEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar