Jumat, 07 September 2018

MENJADI MURID KRISTUS DI DUNIA NYATA

Oleh : David Siagian, SKM, MKes


PENDAHULUAN
Mengapa dunia alumni sering disebutkan sebagai dunia nyata? Beberapa perbandingan ketika mahasiswa dan setelah menjadi alumni:
·         Ketika MAHASISWA, kita selalu memikirkan studi, fokus pada studi sedangkan di alumni kita memikirkan pekerjaan.
·         Pelayanan mahasiswa, bersemangat dan bergelora, tapi ketika alumni sangat mudah memberi alasan untuk tidak terlibat melayani. Ketika mahasiswa, semua dikorbankan, tidak ada rasa lelah, mimpin kelompok, rapat, dll, tidak akan terasa lelahnya,  bahkan masih sanggup menyelesaikan tugas. Tapi di alumni akan semakln sulit.
·         Integritas adalah hal yang selalu dibicarakan ketika mahasiswa,  tapi di dunia alumni mungkin mulai kompromi,  bekerja dengan baik saja sudah sangat bersyukur.
·         Waktu mahasiswa , saat  teduh 30-45 menit itu terlalu singkat rasanya tetapi di dunia alumni akan sangat sulit memberi waktu 5-10 menit, apalagi jika sudah berkeluarga dan memiliki anak yang tentunya akan semakin menyita waktu
·         Membicarakan  Visi ketika mahasiswa dilakukan setiap waktu,  dibahas/digumulkan, setelah alumni mendengar visi hanya jika dating pemaparan atau evaluasi program.
·         Ketika mahasiswa sering menjadi tempat curhat, siapa yang datang sharing dilayani, dinasehati dengan kata2 bijak, kita bisa memberi waktu untuk mendengarkan masalah. Tapi di alumni menjadi sangat sulit, hari sabtu dan Minggu aadalah waktu untuk keluarga, istirahat, pergi ke café.
·         Perpuluhan/persembahan ketika mahasiswa  selalu memberi, tapi di alumni bisa lalai memberi perpuluhan  apalagi dengan banyaknya cicilan yang haruds dibayar.  Lama kelamaan lupa memberi perpuluhan
·         Masa mahasiswa adalah masa dimana Iman mereka paling kuat dan masa pelayanan menjadi hal yang paling menyenangkan
Dunia alumni yang nyata, sangat banyak hal-hal yang kita kompromikan menjadi hal yang biasa. Sehingga jangankan untuk memimpin KTB, mungkin spiritualitas kita pun bisa dipertanyakan

KENAPA
1.      Tuntutan keadaan Label Alumni
2.      Mengubah pola pikir
3.      Tentang Uang
·         Alumni itu harus menghasilkan, dengan tuntutan keluarga kita harus segera bekerja, harus menabung untuk rencana-rencana ke depan, mungkin harus membantu keluarga.
·         Penghasilan sendiri sehingga menggunakan sendiri
·         Waktu mahasiswa 500rb cukup, di alumni 3 juta tidak cukup, dengan menambah fasilitas yang kita miliki termasuk memilih tempat kost yang lebih nyaman yang pada akhirnya menambah budget pengeluaran
·         Menabung untuk masa depan
·         Membantu keluarga
·         Bekerja untuk hidup Sehingga cari uang terus

4.      Tentang gaya hidup
Gaya hidup alumni berubah, sudah memilih tempat makan minum mana yang lebih nyaman, sambil ngobrol dengan teman-teman, semata-mata menghilangkan suntuk dengan tertawa bersama, akan menghabiskan uang untuk membeli apa, apa yang harus dilakukan di waktu senggang. Jika sudah menikah, memikirkan kapan akan membeli rumah dan di daerah mana, rumah seperti apa, memiliki kendaraan dll.  Dan hal ini bisa melupakan disiplin rohani kita.
5.      Tentang pekerjaan
Tekanan pekerjaan bisa menghabiskan tenaga, pikiran kita, waktu kita, apakah karena tekanan dari atasan atau target-target yang harus kita selesaikan. Bekerja tidak sesuai keahlian (hal baru, dunia baru),  sehingga kita harus banyak belajar hal-hal baru yang  selama ini belum kita pahami akan membuat kita focus ke hal itu.

Memasuki Dunia Nyata
·         Hidup seperti apa yang kita harapkan. Markus 8:34” Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-muridNya dan berkata kepada mereka “Setiap orang yang mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” menjadi murid Kristus hrs mengikut Dia, menyangkal diri”. Ketika baru alumni, masih memiliki rencana akan bekerja dimana, dan tetap komit memimpin KTB, tapi setelah 6 bulan belum bekerja, mungkin ada perubahan rencana dan keputusan, termasuk pindah ke luar kota.
·         Perubahan seperti apa yang telah dan akan terjadi ketika kita sudah menjadi alumni. Apakah kita akan tetap melayani dan mengikuti persekutuan yang ada.
·         Hubungan sosial seperti apa yg akan dijalani. Kita juga harus memberi batasan berelasi sosial dengan lingkungan kita, apalagi jika komunitas kita berada di kalangan orang-orang dengan posisi tinggi.
·         Gaya hidup seperti apa yang akan diperankan
Menjadi murid di kehidupaan nyata, caranya :
1.      Kita harus terus menjadikan Allah sebagai Pusat hidup kita.
·         Hubungan pribadi dengan TUHAN, sehingga masih mengingat Tuhan dalam setiap rencana. Masihkah kita mengutamakan persekutuan pribadi kita setiap hari?Tidak ada yang salah dengan perencanaan, untuk memiliki masa depan yang baik.  karena memang perlu dipikrkan mana yang lebih baik, tetapi apakah kita melibatkan Tuhan dalam rencana kita, dan hidup kita yang berpusat pada Allah.
·         Kita harus memiliki Hati yang masih melayani dan Keterlibatan dalam pelayanan. Alumni akan dengan mudah mengatakan tidak punya waktu untuk melayani dengan beberapa alasan “saya sangat sibuk” “saya masih dalam masa transisi dan tidak dapat memberi diri untuk hal lain, pekerjaan saya masih berjuang, perlu belajar sehingga hal-hal lain belum terpikirkan” “saya perlu mengatasi masalah saya sendiri”, “saya takut kelelahan” “saya tidak punya waktu, jadwal saya terlalu padat” “saya tidak tahu apa karunia saya”. Hal-hal inilah yang membuat kita tidak lagi terlibat di pelayanan. Untuk menjadi murid Kristus di dunia nyata salah satunya adalah dengan tetap memimpin KTB. Kita dapat memberi waktu memimpin di hari Minggu atau sore hari setelah kerja. Bertahan di dunia nyata, akan kelihatan dalam keterlibatan kita memuridkan orang-orang yang Tuhan telah percayakan kepada kita.
2.      Intelektual. Ketika kita memiliki intelektual, kita akan lebih mampu mengatasi tekanan-tekanan dalam pekerjaan.
·         Memiliki pengetahuan yang luas
·         Ketrampilaan yang mumpuni
·         Pemikiran yang kritis dan menciptakan jalan keluar. Kita bisa sangat tersita waktu di pekerjaan, karena tidak mengetahui jalan keluar dari suatu masalah dan kita akan memiliki banyak waktu untuk hal-hal lain.
·         Ketrampilan relasional yang baik
3.      Memiliki Karakter yang baik
·         Integritas / memiliki prinsip. Hal ini harus tetap dipertahankan di alumni.  Ketika kita membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang tidak jujur, bisa membuat kita aklhirnya melakukannya juga.
·         Dapat diandalkan (kerja keras, kredibel)
·         Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik
4.      Keterlibatan / hubungan sosial. Apakah perasaan berbelas kasih masih ada pada kita? Kita harus memiliki kemurahan hati/belas kasihan
·         Peduli pada lingkungan sekitar
·         Kesederhanaan (cukupkan diri dengan apa yang ada). Tidak memaksakan diri untuk harus segera memiliki rumah, mobil, kartu kredit, jalan-jalan ke luar negeri. Hal ini membuat kita kehabisan waktu karena hal-hal di luar jangkauan kita.
5.      Komunitas Kristen/Persekutuan
Yoh 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Komunitas Kristen sangat menolong kita berbuat dalam kehendak Tuhan, karena komunitas Kristen lah yang menerima kita apa adanya, tidak seperti komunitas lain yang sering bertanya pencapaian-pencapaian dan harta apa yang kita miliki. Komunitas Kristen menerima semua orang karena kasih. Karena itulah penting untuk terlibat dalam pelayanan. Lingkungan, pergaulan kita sangat meneruskan langkah kita ke depan.  Dalam komunitas itulah kita saling mengingatkan.

Kita harus belajar dari persekutuan/komunitas Kristen (jemaat mula2 di Kisah Para Rasul 2:41-47), yang bukan hanya merasakan kesatuan tapi juga menjadi pelayanan, bertambahnya orang percaya. Menjadi murid Kristus di dunia nyata memang hal yang sulit, tapi tetap harus belajar seumur hidup. Murid di dunia nyata bukan saja hanya sekedar tidak ikut dalam kehidupan dunia ini tapi  harus sampai pada memuridkan, menjadi gembala. Dengan janji yang tidak akan pernah tidak ditepati bahwa Tuhan akan selalu menyertai kita sampai akhir zaman (Mat 28:118-20). Kita harus mengurangi asumsi-asumsi yang cukup banyak mempengaruhi kita, dan hal itu yang membawa kita tidak dalam rencana awal bahkan mungkin akan lari dari jalan yang Tuhan inginkan. Murid adalah orang yang memuridkan. Di Matius 3:18-22, Tuhan Yesus memanggil 12 orang murid-muridNya. Panggilan murid2Nya untuk mengikut Dia adalah untuk memuridkan dan itu jugalah panggilan Tuhan bagi kita untuk memuridkan. 

SOLIDEO GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...