PENDAHULUAN
Mengapa dunia alumni sering disebutkan sebagai dunia nyata? Beberapa
perbandingan ketika mahasiswa dan setelah menjadi alumni:
·
Ketika MAHASISWA, kita
selalu memikirkan studi, fokus pada studi sedangkan di alumni kita memikirkan
pekerjaan.
·
Pelayanan mahasiswa,
bersemangat dan bergelora, tapi ketika alumni sangat mudah memberi alasan untuk
tidak terlibat melayani. Ketika mahasiswa, semua dikorbankan, tidak ada rasa
lelah, mimpin kelompok, rapat, dll, tidak akan terasa lelahnya, bahkan masih sanggup menyelesaikan tugas.
Tapi di alumni akan semakln sulit.
·
Integritas adalah hal
yang selalu dibicarakan ketika mahasiswa,
tapi di dunia alumni mungkin mulai kompromi, bekerja dengan baik saja sudah sangat
bersyukur.
·
Waktu mahasiswa ,
saat teduh 30-45 menit itu terlalu
singkat rasanya tetapi di dunia alumni akan sangat sulit memberi waktu 5-10
menit, apalagi jika sudah berkeluarga dan memiliki anak yang tentunya akan
semakin menyita waktu
·
Membicarakan Visi ketika mahasiswa dilakukan setiap
waktu, dibahas/digumulkan, setelah
alumni mendengar visi hanya jika dating pemaparan atau evaluasi program.
·
Ketika mahasiswa sering
menjadi tempat curhat, siapa yang datang sharing dilayani, dinasehati dengan
kata2 bijak, kita bisa memberi waktu untuk mendengarkan masalah. Tapi di alumni
menjadi sangat sulit, hari sabtu dan Minggu aadalah waktu untuk keluarga,
istirahat, pergi ke café.
·
Perpuluhan/persembahan
ketika mahasiswa selalu memberi, tapi di
alumni bisa lalai memberi perpuluhan
apalagi dengan banyaknya cicilan yang haruds dibayar. Lama kelamaan lupa memberi perpuluhan
·
Masa mahasiswa adalah
masa dimana Iman mereka paling kuat dan masa pelayanan menjadi hal yang paling
menyenangkan
Dunia alumni yang nyata, sangat banyak hal-hal yang kita kompromikan
menjadi hal yang biasa. Sehingga jangankan untuk memimpin KTB, mungkin
spiritualitas kita pun bisa dipertanyakan
KENAPA
1.
Tuntutan keadaan Label
Alumni
2.
Mengubah pola pikir
3.
Tentang Uang
·
Alumni itu harus
menghasilkan, dengan tuntutan keluarga kita harus segera bekerja, harus
menabung untuk rencana-rencana ke depan, mungkin harus membantu keluarga.
·
Penghasilan sendiri
sehingga menggunakan sendiri
·
Waktu mahasiswa 500rb
cukup, di alumni 3 juta tidak cukup, dengan menambah fasilitas yang kita miliki
termasuk memilih tempat kost yang lebih nyaman yang pada akhirnya menambah
budget pengeluaran
·
Menabung untuk masa depan
·
Membantu keluarga
·
Bekerja untuk hidup
Sehingga cari uang terus
4.
Tentang gaya hidup
Gaya hidup alumni berubah, sudah memilih
tempat makan minum mana yang lebih nyaman, sambil ngobrol dengan teman-teman, semata-mata
menghilangkan suntuk dengan tertawa bersama, akan menghabiskan uang untuk
membeli apa, apa yang harus dilakukan di waktu senggang. Jika sudah menikah,
memikirkan kapan akan membeli rumah dan di daerah mana, rumah seperti apa,
memiliki kendaraan dll. Dan hal ini bisa
melupakan disiplin rohani kita.
5.
Tentang pekerjaan
Tekanan pekerjaan bisa menghabiskan tenaga,
pikiran kita, waktu kita, apakah karena tekanan dari atasan atau target-target
yang harus kita selesaikan. Bekerja tidak sesuai keahlian (hal baru, dunia
baru), sehingga kita harus banyak
belajar hal-hal baru yang selama ini
belum kita pahami akan membuat kita focus ke hal itu.
Memasuki Dunia Nyata
·
Hidup seperti apa yang
kita harapkan. Markus 8:34” Lalu Yesus memanggil orang banyak dan
murid-muridNya dan berkata kepada mereka “Setiap orang yang mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” menjadi murid
Kristus hrs mengikut Dia, menyangkal diri”. Ketika baru alumni, masih memiliki
rencana akan bekerja dimana, dan tetap komit memimpin KTB, tapi setelah 6 bulan
belum bekerja, mungkin ada perubahan rencana dan keputusan, termasuk pindah ke
luar kota.
·
Perubahan seperti apa
yang telah dan akan terjadi ketika kita sudah menjadi alumni. Apakah kita akan
tetap melayani dan mengikuti persekutuan yang ada.
·
Hubungan sosial seperti
apa yg akan dijalani. Kita juga harus memberi batasan berelasi sosial dengan
lingkungan kita, apalagi jika komunitas kita berada di kalangan orang-orang
dengan posisi tinggi.
·
Gaya hidup seperti apa
yang akan diperankan
Menjadi murid di kehidupaan nyata, caranya :
1.
Kita harus terus
menjadikan Allah sebagai Pusat hidup kita.
·
Hubungan pribadi dengan
TUHAN, sehingga masih mengingat Tuhan dalam setiap rencana. Masihkah kita
mengutamakan persekutuan pribadi kita setiap hari?Tidak ada yang salah dengan
perencanaan, untuk memiliki masa depan yang baik. karena memang perlu dipikrkan mana yang lebih
baik, tetapi apakah kita melibatkan Tuhan dalam rencana kita, dan hidup kita
yang berpusat pada Allah.
·
Kita harus memiliki Hati
yang masih melayani dan Keterlibatan dalam pelayanan. Alumni akan dengan mudah
mengatakan tidak punya waktu untuk melayani dengan beberapa alasan “saya sangat
sibuk” “saya masih dalam masa transisi dan tidak dapat memberi diri untuk hal
lain, pekerjaan saya masih berjuang, perlu belajar sehingga hal-hal lain belum
terpikirkan” “saya perlu mengatasi masalah saya sendiri”, “saya takut
kelelahan” “saya tidak punya waktu, jadwal saya terlalu padat” “saya tidak tahu
apa karunia saya”. Hal-hal inilah yang membuat kita tidak lagi terlibat di
pelayanan. Untuk menjadi murid Kristus di dunia nyata salah satunya adalah
dengan tetap memimpin KTB. Kita dapat memberi waktu memimpin di hari Minggu
atau sore hari setelah kerja. Bertahan di dunia nyata, akan kelihatan dalam
keterlibatan kita memuridkan orang-orang yang Tuhan telah percayakan kepada
kita.
2.
Intelektual. Ketika kita
memiliki intelektual, kita akan lebih mampu mengatasi tekanan-tekanan dalam
pekerjaan.
·
Memiliki pengetahuan yang
luas
·
Ketrampilaan yang mumpuni
·
Pemikiran yang kritis dan
menciptakan jalan keluar. Kita bisa sangat tersita waktu di pekerjaan, karena
tidak mengetahui jalan keluar dari suatu masalah dan kita akan memiliki banyak
waktu untuk hal-hal lain.
·
Ketrampilan relasional
yang baik
3.
Memiliki Karakter yang
baik
·
Integritas / memiliki
prinsip. Hal ini harus tetap dipertahankan di alumni. Ketika kita membiarkan orang lain melakukan
hal-hal yang tidak jujur, bisa membuat kita aklhirnya melakukannya juga.
·
Dapat diandalkan (kerja
keras, kredibel)
·
Memiliki jiwa
kepemimpinan yang baik
4.
Keterlibatan / hubungan
sosial. Apakah perasaan berbelas kasih masih ada pada kita? Kita harus memiliki
kemurahan hati/belas kasihan
·
Peduli pada lingkungan
sekitar
·
Kesederhanaan (cukupkan
diri dengan apa yang ada). Tidak memaksakan diri untuk harus segera memiliki
rumah, mobil, kartu kredit, jalan-jalan ke luar negeri. Hal ini membuat kita
kehabisan waktu karena hal-hal di luar jangkauan kita.
5.
Komunitas
Kristen/Persekutuan
Yoh 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid
Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Komunitas Kristen sangat menolong kita berbuat
dalam kehendak Tuhan, karena komunitas Kristen lah yang menerima kita apa
adanya, tidak seperti komunitas lain yang sering bertanya pencapaian-pencapaian
dan harta apa yang kita miliki. Komunitas Kristen menerima semua orang karena
kasih. Karena itulah penting untuk terlibat dalam pelayanan. Lingkungan,
pergaulan kita sangat meneruskan langkah kita ke depan. Dalam komunitas itulah kita saling
mengingatkan.
Kita harus belajar dari persekutuan/komunitas
Kristen (jemaat mula2 di Kisah Para Rasul 2:41-47), yang bukan hanya merasakan
kesatuan tapi juga menjadi pelayanan, bertambahnya orang percaya. Menjadi murid
Kristus di dunia nyata memang hal yang sulit, tapi tetap harus belajar seumur
hidup. Murid di dunia nyata bukan saja hanya sekedar tidak ikut dalam kehidupan
dunia ini tapi harus sampai pada
memuridkan, menjadi gembala. Dengan janji yang tidak akan pernah tidak ditepati
bahwa Tuhan akan selalu menyertai kita sampai akhir zaman (Mat 28:118-20). Kita
harus mengurangi asumsi-asumsi yang cukup banyak mempengaruhi kita, dan hal itu
yang membawa kita tidak dalam rencana awal bahkan mungkin akan lari dari jalan
yang Tuhan inginkan. Murid adalah orang yang memuridkan. Di Matius 3:18-22,
Tuhan Yesus memanggil 12 orang murid-muridNya. Panggilan murid2Nya untuk
mengikut Dia adalah untuk memuridkan dan itu jugalah panggilan Tuhan bagi kita
untuk memuridkan.
SOLIDEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar