Jumat, 12 Oktober 2018

MANAGEMEN STRESS

Oleh : Lenny Sitorus, M.K.


‘’Segala sesuatu yang berbentuk tantangan atau ujian terhadap keberadaan hidup kita dapat disebut sebagai sebuah stress’’
(Medical News Today, 2015).
‘’Stres adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang “menilai” (appraisal) ada kesenjangan antara tuntutan dari luar dengan kemampuan atau sumber daya yang dimilikinya’’.(Sarafino, 1990).
Misalnya ketika kita naik kendaraan dan ada orang lain yang menyalib secara tiba-tiba,  maka debar jantung kita akan  lebih kencang dan itu disebut stress. Setiap hari, setiap hal dapat membuat kita stress, apakah di pekerjaan, di rumah, di jalan.

1.      Apa itu Stres?
Ada Proses Penilaian:
1.        Proses Penilaian Primer (ada penilaian dari kaca mata kita, hal yang bagi orang lain mungkin tidak menimbulkan stress, tetapi bagi kita mengakibatkan stress)
·      “Apa maknanya bagi saya” sebagai tekanan, ancaman atau tantangan. Sesuatu yang sangat penting akan mempengaruhi penilaian. Jika sejak kecil seseorang tidak pernah menerima pujian, maka pujian itu menjadi sesuatu yang sangat penting, dibanding dengan orang lain yang sejak kecil sudah sering dipuji. Ketika pekerjaan adalah hal yang penting, akan mempengaruhi penilaian kita masing-masing.
2.        Proses Penilaian Sekunder
·         “Apa saja sumber daya yang saya miliki”
·         “Seberapa mampu saya mengatasinya”
Bagi orang yang mempersiapkan laporan secara buru-buru, akan lebih tinggi tingkat stresnya disbanding dengan  orang lain yang sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Tapi ada orang yang menganggap ide akan muncul menjelang jadwal akhir (system kebut semalam). Jika hal ini di dibiasakan terus menerus, maka tidak akan berubah, karena itu pola hidupnya harus berubah. Jika kita ingin merubah pola hidup kita akan membutuhkan proses dan perjuangan. Ada orang yang memiliki planning yang teratur, ada yang enjoyable (tidak memiliki jadwal waktu yang teratur)
2.      Sumber Stres :
1.      Ekternal. Sumber ini bisa datangn dari pekerjaan. Seorang yang biasa memiliki planning dan bertemu dengan orang yang enjoyable akan dapat membuat stress. Sumber eksternal juga bisa datang dari  keluarga, relasi, tetangga, teman kerja, teman satu kost dll
2.      Internal
·         Tingkat kecemasan. Ada orang yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, ketika tidak ada informasi kenapa belum pulang, akan berpikir hal-hal yang buruk terjadi. Tipe ini adalah orang yang berprasangka, berpikir negatif tentang seseorang atau sesuatu peristiwa. Mengapa ada orang seperti ini, bisa jadi karena menyerap salah satu tipe dari orangtuanya yang juga tingkat kecemasannya tinggi, atau dari kecil dia merasa cemas karena orangtuanya pergi dan tidak pamit, atau pergi dan tidak pulang, bahkan tidak menjelaskan apa-apa setelah pulang, ditinggalkan orangtua dalam waktu lama.
·         Tingkat Neurotisim (kemampuan seseorang mengendalikan emosi). Jika tingkat neurotisimnya tinggi, tidak bisa mengendalikan emosi, langsung reaktif, marah, berubah raut muka. Orang yang rendah tingkat neurotisim adalah orang yang menekan perasaan sehingga hampir tidak punya perasaan, memikirkan secara logika. Orang yang tinggi tingkat neurotisimnya mudah sedih. Bisa jadi dia menyerap dari sekelilingnya atau bisa juga pada usi 2-6 tahun ternyata pembantunya berganti-ganti, dan anak seperti ini bisa neurotisim. Bagi anak 2-3 tahun menganggap apa yang dilihatnya adalah dunianya, sehingga ketika tidak melihat orangtuanya akan mengalami neurotisim.
·         Ambiguity, hal ini terjadi jika sejak anak-anak selalu dilarang oleh orangtua karena dianggap membahayakan dirinya dan tidak menjelaskan mengapa tidak boleh melakukan sesuatu. Ketika anak-anak terkejut karena terkena api atau melihat orangtuanya kecopetan misalnya, dapat mengalami tingkat kecemasan , neurotisim dan ambiguity yang tinggi.  Orang yang ambiguity bisa bertanya lebih dari 10 orang dan tetap ragu mengambil keputusan. Anak-anak yang terbiasa menangis sampai tertidur (tidak dibujuk/diselesaikan), kemungkinan akan mengalami tingkat kecemasan, neurotisim dan ambiguity.
·         Tipe Kepribadian. Ada beberapa tipe kepribadian : sensing, perceiving, judging, intuisi, feeling, thinking. Ada juga tipe kepribadian extrovert (terbuka, mudah berteman dengan banyak orang), introvert (pendiam, tertutup). Setiap kita memiliki kepribadian yang berbeda--beda. . Orang yang sensing dan judging itu orangnya harus serasi, warna baju, teliti, suka hal detail Org perceiving tidak suka dengan time table. Org judging itu taat pada peraturan, sedangkan perceiving tidak suka teratur, menikmati semua. Setiap kepribadian ada kelemahan dan kekuatannya. Orang yang memiliki skedul waktu yang baik, akan sering stress jika tidak sesuai dengan jadwal yang ada, orang yang perceiving tidak suka teratur dan menikmati hidup, tidak harus berbaju rapi setiap kali.

3.      DAMPAK STRESS
Setiap kita stress ada 3 hormon yang dikeluarkan : adrenalin  (bisa melakukan diluar kemampuan kita), norepirephrine (bisa melakukan lebih kreatif dalam waktu yang cepat untuk strategi-strategi, dalam waktu cepat berusaha supaya kita tetap fokus selama masa stres), kortisol (bekerja lebih lambat untuk mampu menghadapi stres). Dan makin banyak kortisol ini dikeluarkan maka imunitas kita akan lebih cepat berkurang, dan gula diproduksi lebih banyak dan tekanan darah makin tinggi. Jadi orang yang lebih banyak stress akan membuat kita lebih cepat sakit. Apakah stress dibutuhkan? Ya, jika tidak, kita tidak makin kreatif, kita tidak akan mencoba meningkatkan kualitas hidup kita. Pekerjaan yang makin berat  akan membuat kita semakin mampu dalam pekerjaan. Tapi jika kita stress setiap hari, setiap minggu, akan lebih mudah sakit.
·         Aspek fisik
·         Aspek emosi
·         Kognitif dan perilaku
Mari kita membaca 1 Raja-raja 19:1-18
Perbedaan stress dan depresi, depresi lbh berat dr stress. Depresi ringan –sedang-berat. Depresi berarti sudah mengganggu aktifitas sehari-hari, sakit pergi ke dokter dan tidak sembuh. Orang bisa depresi ketika stressnya bukan satu kali. Ketika masalah berkali-kali datang dalam, waktu dekat, bisa depresi. Ketika masalah menumpuk di satu saat, pada saat itu bisa depresi. Elia baru saja menang melawan 450 nabi-nabi Baal, dengan sebuah pengujian :  Allah yang membakar persembahan mereka dengan api, Dialah Allah yang benar. Elia membunuh 450 nabi2 Baal itu, Elia tentulah sangat lelah  secara fisik. Mengapa Elia merasa hanya dia yang masih percaya pada Tuhan? Karena Elia sangat lelah, Ahab tidak bertobat sekalipun ia telah melihat Allah yang hidup, tidak kembali pada Tuhan. “apakah kerjamu disini, hai Elia?” Dua kali  Tuhan bertanya (ayat 9 dan 13), Elia mengatakan hanya tinngal dia seorang diri yang masih hidup.. Padahal banyak orang yang ikut berdiri ketika membakar korban dan melihat Allah yang merespon permintaan Elia. Faktornya adalah dari dalam diri Elia sendiri (internal). Elia memohon supaya ia mati saja. Seorang nabi yang baru saja menang atas nabi-nabi Baal, gusar kenapa Ahab tidak bertobat. Karena itu Tuhan bertanya “apa kerjamu disini?” .Sama seperti pengalaman kita ketika semua hal sudah kita lakukan dan tidak melihat adek-adek kelompok kita tidak bertumbuh secara rohani, mungkin kita juga merasa apa lagi yang harus dilakukan.
4.      Mengelola Stres
Kita harus mengubah  kognitif (cara berpikir) dan tingkah laku (pola hidup) untuk menanggulangi tuntutan. Jika kita tidak belajar mengubah pola pikir dan pola hidup maka akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat berubah
MENGELOLA STRES UMUMNYA
·         Problem focused. . Ketika ada masalah, harus diatasi dengan solusi, emosinya tidak, sehingga ketika ada masalah yg sama, akan stress lagi
·         Emotion focused. Ketika stress, jalan-jalan, hanya emosi yang dipuihkan
Karena itu secara emosi dan dan masalah harus diatasi keduanya
MENGELOLA STRES
1.        KENALI DIRI. Kita harus tahu apa tipe kepribadian kita, jika kita tidak mengetahui kepribadian kita, dapat dibantu dengan teman-teman  KTB untuk melihat tipe kepribadian kita, apakah tipe kepribadian kita adalah :Tingkat kecemasan, Ambiguity, Tipe kepribadian, Tingkat neuroticism
2.        Aspek rohani (spiritualitas), bukan saja soal rutin saat teduh, orang-orang yang sudah di level alumni seharusnya tahu saat teduh adalah penampakan luar, spiritualitas itu akan kelihatan dalam :
·         Kepekaan akan suara Tuhan
·         Kebergantungan pada Tuhan
·         Cara mengambil keputusan
Ketika kita semakin dekat dengan Tuhan, akan nyata sekali, setiap kali stress dating, akan semakin mudah untuk diatasi, dan semakin menikmati hidup. Tuhan akan selalu memberikan kita jalan keluar.  Semakin baik spiritualitas kita, maka  akan semakin peka mana yang harus diambil, lebih mudah menjalani hidup kita dan membuat kita semakin mudah bersyukur pada Tuhan. Sikap mudah bersyukur juga bisa tergantung pada kepribadian, bagi orang tipe perceiving akan mudah bersyukur. Orang-orang enjoyable, intuisi, mudah bersyukur, melihat sesuatu dari pihak lain. Bagi orang yang tidak biasa bersyukur memang tidak mudah untuk memiliki sikap ini, dan pola ini harus diubah. Orang yang selalu tepat waktu akan sulit menerima orang yang terlambat hadir, secara kognitif kita harus mengubah pola pikir kita, mungkin saja orang lain mengalami masalah sehingga tidak bisa hadir tepat waktu, Kita memerlukan orang lain untuk membantu kita merubah pola pikir dan tingkah laku, Tipe kepribadian tidak bisa dirubah, tapi tingkatnya bisa dikurangi menjadi hampir seimbang.
3.        ASPEK KOGNITIF
·         Alternatif/kreatif
·         Sense of humor
·         Tepat dan akurat (time managemen bagi orang-orang yang tidak teratur soal pembagian waktu, orang yang mudah bersyukur tidak perlu diminta untuk bersyukur, karena dia sudah biasa bersyukur,  jadi semua tergantung tipe kepribadian)
·         Ukuran harga diri. Harga diri kita terletak pada apa? Pekerjaan, keluarga, teman-teman, teman hidup?
Stress memang harus dikelola dengan baik, supaya tidak depresi
4.        ASPEK EMOSI
·         Vitamin jiwa: love, care(perduli), attention (perhatian), acceptance (diterima), security (rasa aman). Hal-hal ini bisa kita dapatkan dari teman-teman akrab,  teman KTB, kita merasa aman menceritakan hal-hal yang kita tidak ingin orang lain tahu.
·         Menolong Orang Lain. Kita akan sulit menolong orang lain jika sulit bersyukur. Hati yang bersyukur akan mendorong kita menolong orang lain, melihat dari sisi orang lain bukan dari sisi saya.
5. ASPEK FISIK
·         Makanan sehat, lebih banyak makan buah-buahan.
·         Olah raga juga perlu menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan
·         Relaksasi (dengan relaksasi membuat kita rileks, nyaman sehingga hormon kortisol itu turun dan membuat kita mampu berpikir lebih kreatif)
·         Hobi yang kita lakukan akan membuat kita rileks (mis.bernyanyi, menikmati alam dll)
Apa yg Tuhan lakukan dalam hdiup Elia?
·         Tuhan memulihkan dia secara fisik, makanan dan minuman (di ayat 4 Elia meminta supaya ia mati saja, semua keluhan Elia,  Tuhan tidak menjawabnya hingga Elia tertidur. Tuhan menyediakan makanan dan minuman bagi Elia (ayat 6 dan 7) Secara fisik, perhatikanlah makanan pada saat stress,, banyaklah makan buah.
·         Tuhan menemani  Elia dan bertanya “Apa kerjamu disini hai Elia?” Ketika seseorang stress, dia membutuhkan teman. Dan perlu ditanyakan “apa yang dia butuhkan?”.Allah mengingatkan lagi tujuan Elia
·         Tuhan memberi tugas yang lain (ayat 15), Elia harus mengurapi Hazael menjadi raja Aram, Yehu menjadi raja Israel dan Elisa menjadi nabi menggantikan dia.
Jangan menghindari stress, stress itu baik jika dikelola dengan baik.


SOLIEDO GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...