Oleh : Ir. Tadius S Gunadi, MCS
Daniel 6
Pendahuluan
Karir dan
spiritualitas: sejalan atau bertentangan? Sering dianggap ga sejalan, kalau
rohani bisa tidak maju. Spiritualitas
menghambat karir? Spritualitas sering dianggap menghambat karir. Jarang melihat
orang yang karir dan spiritualnya juga baik. Orang yang rajin ibadah juga belum
tentu baik spiritualitasnya. Berapa banyak orang yang sukses karir memiliki
spiritualitas yang baik? Siapa tokoh di Alkitab yang sukses di karir karena spiritualitas
yang baik? Daniel adalah salah satunya.
DANIEL: SANG BIROKRAT
Banyak
kemiripan Daniel dengan kita. Dia pernah mendapat pendidikan tinggi 3 tahun
(full time). Ia tinggal di negara dimana secara etnis dan iman adalah
minoritas. Di Babel dia minoritas, seorang Yahudi. Hadapi tantangan iman dalam
pekerjaan dan karir, sama seperti kita.
Namun ia telah menjadi saksi bagi Allah
yang hebat (2 kaisar jadi percaya pada Allah)(Darius dan Nebukadnesar) à Apa rahasianya, sampai 2 raja menjadi
percaya?
Perjalanan Karir Daniel
Setelah
lulus ia melayani raja (psl 1).Setelah
ia menafsirkan mimpi raja, ia diangkat sebagai penguasa atas seluruh wilayah
Babel dan kepala semua orang bijaksana
di Babel (Psl 2). Daniel hanya
mengambil 1 pos saja, yang lain diberi kepada 3 sahabatnya. Berapa banyak
alumni yang langsung menerima jabatan walau belum siap. Jika kita terlalu cepat
naik jabatan, mungkin posisi kita tidakakan naik lagi, jadi jangan buru-buru.
Setelah menafsirkan tulisan di dinding, maka ia
diangkat Beltsyazar sebagai orang ketiga dari pejabat tinggi (psl 5).Waktu Darius jadi raja, Daniel kembali terpilih
sebagai salah satu dari 3 pejabat tinggi (Psl 6)à apa rahasia kesuksesan karirnya? Daniel masa kini adalah orang-orang yang
bekerja di White house, Buckingham Palace atau sebagai pegawai kantor pajak.
Spiritualitas Daniel
(Daniel 6: 4 dan 11)
Kualitas dan
kehidupan rohaninya menjadi kunci
keberhasilan karir dan kesaksiannya . Darius ingin mengangkat Danniel menjadi
perdana menteri. Kenapa bukan orang lain? Alasannya “mempunyai roh yang luar
biasa”, di NIV disebut excellence quality. “roh yang luar biasa” (“excellence
spirit”).Ia mempunyai kerohanian yang luar biasa (spiritualitas yang bagus).
Dia berada di kerajaan yang bukan kerajaan Yahudi, tapi ini orang-orang sekuler
seperti Darius mencari orang dengan spiritualitas baik seperti Daniel. Karena
raja ingin mengangkat Daniel untuk mengepalai seluruh kerajaan, banyak orang
mulai merasa goncang. Mereka mulai mencari-cari kesalahan Daniel dan tidak
ditemukan kesalahannya, yang menjadi “kelemahan” Daniel adalah dalam hal
ibadahnya kepada Allah. Mereka minta supaya raja mengeluarkan peraturan supaya
tidak boleh menyembah yang lain selain kepada kaisar dalam 30 hari.
Kehidupan Rohani Daniel
Daniel 6: 11
Tiga kali sehari: pagi, siang dan malam, suatu disiplin
rohani (“seperti yang biasa dilakukannya”). Orang-orang Yahudi yang sangat
saleh biasa berdoa 3x sehari. Daniel tiga kali sehari berdoa kepada Allah (sangat disiplin), dia
mengambil waktu untuk ke rumahnya dan berdoa, membutuhkan waktu untuk
kerumahnya dan kembali ke istana, pastilah bukan untuk berdoa beberapa menit
saja. Daniel punya saat teduh 3x sehari dan tidak pernah lalai. Dia bukan
seorang biarawan yang pekerjaannya memang berdoa, baca firman. Daniel seorang
perdana menteri yang memiliki banyak pekerjaan, yang lebih sibuk dari raja.
Tempat khusus:
Ia kerumahnya dan di
kamar atasnya (solitude). Ia memiliki tempat khusus dirumahnya,
yang menghadap ke Yerusalem. Berapa banyak dari kita yang masih punya waktu
untuk berdoa di jam istirahat kantor? Ia berlutut: sikap hormat karena
sadar siapa dirinya dan siapa Allah, sadar akan anugerah. Ia seorang pejabat
tapi ia berlutut di hdapan Allah. Di hadapan raja saja, semua orang harus
berlutut, apalagi kepada Allah sang pencipta. Berdoa: bersekutu dan
berkomunikasi dengan Allah. Doa adalah kesempatan untuk berdiam diri, membaca
firman Tuhan, menangkap kehendak Tuhan, pasti membutuhkan waktu. Doa yang baik
adalah doa yang dicatat, supaya benar-benar berkenan pada Tuhan.Memuji
Allahnya: bersyukur & menyembah. Jarang kita bertemu seorang direktur,
dirjen yang datang beribadah dan memuji Allah. Terlihat keseriusan, prioritas
dan kesungguhan Daniel berdoa kepada Tuhan. Sebelum berdoa kita kuatir, dan
setelah kuatir kita tidak kuatir lagi, inilah doa yang bermakna. Kalau kita
melihat di Mazmur ada kata sela (=pause), berhenti berdoa, biasanya sebelum
sela ada kegalauan hati, tetapi setelah sela terlihat ada perubahan menjadi
yakin kepada Tuhan. Jadi di sela itu Tuhan menguatkan hatinya. Tidak mudah bisa
memuji Allah 3x sehari. Orang yang kerohaniannya baik, pasti memuji Tuhan.
Dampak Spiritualitas
1.
Profesional
Ay 5: His
‘enemies’ “tried to find grounds for charges against Daniel in his conduct of
government affair, but they were unable to do so… because he was trustworthy”
and no negligent! “. Dia tidak
mempunyai kelalaian dalam hal pemerintahannya, mereka mencoba mencari kelemahannya dalam managemen, kepemimpinannya
tapi tidak menemukannya, dia sangat dipercaya. Bagaimana dengan kita, apakah
kita pernah lalai dalam pekerjaan kita? Luar biasa Daniel tidak memiliki
kelalaian. Adakah pengaruh doanya membuat dia tidak lalai? Pasti ada. Dengan
doanya yang 3x sehari akan selalu mengingatkannya, dimana pekerjaannya yang
lalai, dan jika ada celah untuk berdosa, dia pasti akan dicegah untuk
melakukannya ketika berdoa 3x sehari itu. Doa menolong dia menjadi seorang yang sangat
profesional dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Dengan doa kita seperti
mengevaluasi dan mengucap syukur. Sehingga
tidak ada kelalaian dalam pekerjaannya. Kita juga sangat baik jika melakukan
saat teduh 3x sehari dan akan mencapai kesuksesan dalam karir.
2.
Berintegritas
“They could
find no corruption in him, because he was trustworthy and neither corrupt nor
negligent” (ay. 5).”Tidak ditemukan kesalahan apapun” ternyata maksudnya
apakah ada melakukan korupsi. Daniel dipilih karena bisa dpercaya, tidak korupsi,
dia beintegritas. Sangat berbeda dengan profesional kita sekarang, khususnya di lembaga negara
atau di pemrov secara umum. Kehidupan rohani yang baik akan menolong kita untuk
berintegritas (Daniel menjadi sosok yang dipercaya raja). Jika kita
ada melakukan dosa, pasti tidak nyaman lagi untuk berdoa, karena itu doa
menolong untuk tidak berdosa.
3.
Karakter yang baik
Terlihat dari begitu sayangnya raja
kepada dia (15-25). Jika raja
tidak sayang pada Daniel, pasti dia marah melihat Daniel melanggar peraturannya.
Tetapi raja
sangat sedih begitu mengetahui bahwa larangan yang ia tetapkan itu untuk
menyingkirkan Daniel, sehingga ia berusaha untuk cari jalan keluar (15) sampai matahari masuk(malam). Dan
peraturan itu tidak dapat dibatalkan. Maka diambillah Daniel dan dilempar ke
gua singa. Raja berkata pada Daniel “Allahmu yang kamu sembah dengan tekun,
Dialah yang kiranya melepaskan engkau”, raja seolah-olah menjadi imam bagi
Daniel, lalu ditutup dengan batu dan dicap dengan cicncin meterai. Padahal Daniel itu seorang
buangan (14) Lihat dari kata-kata raja kepada Daniel ( 18, 21). Malamnya raja tidak mau makan (puasa), tidak mau
dihibur (tidak mood), dan tidak bisa tidur (19). Paginya, masih subuh ia pergi ke gua
singa (20), setelah tahu Daniel masih hidup
ia amat bergembira (24), lalu Daniel ditarikdari gua singa dan tidak terdapat luka, karena ia
percaya kepada Allahnya dan raja geram dengan musuh-musuh Daniel (25). Orang-orang yang menuduh Daniel dilemparkan ke gua singa dengan anak-anak dan istri-istri
mereka, dan mereka diterkam oleh singa,
ini membuktikan bahwa singa itu memang lapar.
Daniel mempunyai karakter yang sanagt disukai raja. Bagaimana dengan kita? Apa atasan kita juga begitu sayang sama kita? Apakah kehadiran kita menjadi berkat bagi
kantor kita, memiliki kasih, hikmat.
4.
Kesaksian bagi Allah
Respon raja Darius terhadap iman
Daniel, raja melihat Daniel lebih tekun menyembah Allah yang lebih mulia dari dirinya! (17,21).Ia menaruh
hidupnya ke tangan Allah. Ia rela mati
demi imannya kepada Allah. Raja Darius melihat iman Daniel dan menjadi percaya.
Bahkan raja yang menyebut Daniel sebagai hamba Tuhan. Bagaimana orang lain lihat kita? Apakah kita sebagai hamba Allah yang melayani Dia dengan tekun? Atau hamba uang, atau hamba hawa nafsu? Raja Darius kemudian membuat surat perintah
bahwa seluruh kerajaan harus takut dan
gentar kepada Allah Daniel (Dan 6:27-28). Walaupun kita minoritas, tapi kita
memiliki Allah yang kuat. Allah yang Maha besar, yang tak terhingga.
PENTINGNYA Spiritualitas DANIEL
Daniel tidak
mau mengorbankan kehidupan rohani sekalipun ancaman kehilangan karir atau
nyawa. Jika Daniel mau berdoa di tempat tersembunyi mungkin orang lain tidak
akan tahu, tapi ia tetap dengan ibadahnya.Ia sadar bahwa itu merupakan kunci
keberhasilan karir dan kesaksiannya. Ia sadar tanpa spiritualitas yang baik
maka karir dan kesaksiannya akan ambruk (belajar dari Simson).Sebab ia manusia
biasa yang juga memiliki kelemahan.
PENERAPAN
Apa yang bisa kita pelajari dari
Daniel ?
Pentingnya spiritualitas dalam memelihara integritas,
profesionalitas, karakter dan keberanian untuk tidak kompromi àsehingga jadi kesaksian. Teladan dalam Solitude
(alone with God): 3 kali sehari Kiranya Tuhan memakai kita
menjadi berhasil di dalam karir dengan spiritualitas yang baik. Di mahasiswa masih mudah menjaga persekutuan
pribadi kita dengan Tuhan, tetapi di alumni menjadi lebih sulit karena
kesibukan. Kita harus belajar seperti Daniel memiliki saat teduh 3 x sehari,
sehingga jika satu x bolong dalam saat teduh masih ada 2x saat teduh. Kiranya
kita dipakai Tuhan membawa kesejahteraan bagi keluarga, kota, bahkan bangsa
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar