Jumat, 05 Mei 2017

SPIRITUALITAS & KESUKSESAN KARIR

Oleh : Ir. Tadius S Gunadi, MCS


Daniel 6

Pendahuluan
Karir dan spiritualitas: sejalan atau bertentangan? Sering dianggap ga sejalan, kalau rohani bisa tidak  maju. Spiritualitas menghambat karir? Spritualitas sering dianggap menghambat karir. Jarang melihat orang yang karir dan spiritualnya juga baik. Orang yang rajin ibadah juga belum tentu baik spiritualitasnya. Berapa banyak orang yang sukses karir memiliki spiritualitas yang baik? Siapa tokoh di Alkitab yang sukses di karir karena spiritualitas yang baik? Daniel adalah salah satunya.

DANIEL: SANG BIROKRAT
Banyak kemiripan Daniel dengan kita. Dia pernah mendapat pendidikan tinggi 3 tahun (full time). Ia tinggal di negara dimana secara etnis dan iman adalah minoritas. Di Babel dia minoritas, seorang Yahudi. Hadapi tantangan iman dalam pekerjaan dan karir, sama seperti kita.
Namun ia telah menjadi saksi bagi Allah yang hebat (2 kaisar jadi percaya pada Allah)(Darius dan Nebukadnesar) à Apa rahasianya, sampai 2 raja menjadi percaya?

Perjalanan Karir Daniel
Setelah lulus ia melayani raja (psl 1).Setelah ia menafsirkan mimpi raja, ia diangkat sebagai penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala semua orang  bijaksana di Babel (Psl 2). Daniel hanya mengambil 1 pos saja, yang lain diberi kepada 3 sahabatnya. Berapa banyak alumni yang langsung menerima jabatan walau belum siap. Jika kita terlalu cepat naik jabatan, mungkin posisi kita tidakakan naik lagi, jadi jangan buru-buru.
Setelah menafsirkan tulisan di dinding, maka ia diangkat Beltsyazar sebagai orang ketiga dari pejabat tinggi (psl 5).Waktu Darius jadi raja, Daniel kembali terpilih sebagai salah satu dari 3 pejabat tinggi (Psl 6)à apa rahasia kesuksesan karirnya? Daniel masa kini adalah orang-orang yang bekerja di White house, Buckingham Palace atau sebagai pegawai kantor pajak.

Spiritualitas Daniel
(Daniel 6: 4 dan 11)
Kualitas dan kehidupan rohaninya menjadi  kunci keberhasilan karir dan kesaksiannya . Darius ingin mengangkat Danniel menjadi perdana menteri. Kenapa bukan orang lain? Alasannya “mempunyai roh yang luar biasa”, di NIV disebut excellence quality. “roh yang luar biasa” (“excellence spirit”).Ia mempunyai kerohanian yang luar biasa (spiritualitas yang bagus). Dia berada di kerajaan yang bukan kerajaan Yahudi, tapi ini orang-orang sekuler seperti Darius mencari orang dengan spiritualitas baik seperti Daniel. Karena raja ingin mengangkat Daniel untuk mengepalai seluruh kerajaan, banyak orang mulai merasa goncang. Mereka mulai mencari-cari kesalahan Daniel dan tidak ditemukan kesalahannya, yang menjadi “kelemahan” Daniel adalah dalam hal ibadahnya kepada Allah. Mereka minta supaya raja mengeluarkan peraturan supaya tidak boleh menyembah yang lain selain kepada kaisar dalam 30 hari.

Kehidupan Rohani Daniel
Daniel 6: 11
Tiga kali sehari: pagi, siang dan malam, suatu disiplin rohani (“seperti yang biasa dilakukannya”). Orang-orang Yahudi yang sangat saleh biasa berdoa 3x sehari. Daniel tiga kali sehari  berdoa kepada Allah (sangat disiplin), dia mengambil waktu untuk ke rumahnya dan berdoa, membutuhkan waktu untuk kerumahnya dan kembali ke istana, pastilah bukan untuk berdoa beberapa menit saja. Daniel punya saat teduh 3x sehari dan tidak pernah lalai. Dia bukan seorang biarawan yang pekerjaannya memang berdoa, baca firman. Daniel seorang perdana menteri yang memiliki banyak pekerjaan, yang lebih sibuk dari raja.
Tempat khusus: Ia kerumahnya dan di kamar atasnya (solitude). Ia memiliki tempat khusus dirumahnya, yang menghadap ke Yerusalem. Berapa banyak dari kita yang masih punya waktu untuk berdoa di jam istirahat kantor? Ia berlutut: sikap hormat karena sadar siapa dirinya dan siapa Allah, sadar akan anugerah. Ia seorang pejabat tapi ia berlutut di hdapan Allah. Di hadapan raja saja, semua orang harus berlutut, apalagi kepada Allah sang pencipta. Berdoa: bersekutu dan berkomunikasi dengan Allah. Doa adalah kesempatan untuk berdiam diri, membaca firman Tuhan, menangkap kehendak Tuhan, pasti membutuhkan waktu. Doa yang baik adalah doa yang dicatat, supaya benar-benar berkenan pada Tuhan.Memuji Allahnya: bersyukur & menyembah. Jarang kita bertemu seorang direktur, dirjen yang datang beribadah dan memuji Allah. Terlihat keseriusan, prioritas dan kesungguhan Daniel berdoa kepada Tuhan. Sebelum berdoa kita kuatir, dan setelah kuatir kita tidak kuatir lagi, inilah doa yang bermakna. Kalau kita melihat di Mazmur ada kata sela (=pause), berhenti berdoa, biasanya sebelum sela ada kegalauan hati, tetapi setelah sela terlihat ada perubahan menjadi yakin kepada Tuhan. Jadi di sela itu Tuhan menguatkan hatinya. Tidak mudah bisa memuji Allah 3x sehari. Orang yang kerohaniannya baik, pasti memuji Tuhan.

Dampak Spiritualitas
1.      Profesional
Ay 5: His ‘enemies’ “tried to find grounds for charges against Daniel in his conduct of government affair, but they were unable to do so… because he was trustworthy” and no negligent! “. Dia tidak mempunyai kelalaian dalam hal pemerintahannya, mereka mencoba mencari  kelemahannya dalam managemen, kepemimpinannya tapi tidak menemukannya, dia sangat dipercaya. Bagaimana dengan kita, apakah kita pernah lalai dalam pekerjaan kita? Luar biasa Daniel tidak memiliki kelalaian. Adakah pengaruh doanya membuat dia tidak lalai? Pasti ada. Dengan doanya yang 3x sehari akan selalu mengingatkannya, dimana pekerjaannya yang lalai, dan jika ada celah untuk berdosa, dia pasti akan dicegah untuk melakukannya ketika berdoa 3x sehari itu. Doa  menolong dia menjadi seorang yang sangat profesional dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Dengan doa kita seperti mengevaluasi dan mengucap syukur. Sehingga tidak ada kelalaian dalam pekerjaannya. Kita juga sangat baik jika melakukan saat teduh 3x sehari dan akan mencapai kesuksesan dalam karir.
2.      Berintegritas
They could find no corruption in him, because he was trustworthy and neither corrupt nor negligent” (ay. 5).”Tidak ditemukan kesalahan apapun” ternyata maksudnya apakah ada melakukan korupsi. Daniel dipilih karena bisa dpercaya, tidak korupsi, dia beintegritas. Sangat berbeda dengan profesional  kita sekarang, khususnya di lembaga negara atau di pemrov secara umum. Kehidupan rohani yang baik akan menolong kita untuk berintegritas  (Daniel  menjadi sosok yang dipercaya raja). Jika kita ada melakukan dosa, pasti tidak nyaman lagi untuk berdoa, karena itu doa menolong untuk tidak berdosa.
3.      Karakter yang baik
Terlihat dari begitu sayangnya raja kepada dia (15-25). Jika raja tidak sayang pada Daniel, pasti dia marah melihat Daniel melanggar peraturannya. Tetapi raja sangat sedih begitu mengetahui bahwa larangan yang ia tetapkan itu untuk menyingkirkan Daniel, sehingga ia berusaha untuk cari jalan keluar (15) sampai matahari masuk(malam). Dan peraturan itu tidak dapat dibatalkan. Maka diambillah Daniel dan dilempar ke gua singa. Raja berkata pada Daniel “Allahmu yang kamu sembah dengan tekun, Dialah yang kiranya melepaskan engkau”, raja seolah-olah menjadi imam bagi Daniel, lalu ditutup dengan batu dan dicap dengan cicncin meterai. Padahal Daniel itu seorang buangan (14) Lihat dari kata-kata raja kepada Daniel ( 18, 21). Malamnya raja tidak mau makan (puasa), tidak mau dihibur (tidak mood), dan tidak bisa tidur (19). Paginya, masih subuh  ia pergi ke gua singa (20), setelah tahu Daniel masih hidup ia amat bergembira (24), lalu Daniel ditarikdari gua singa dan tidak terdapat luka, karena ia percaya  kepada Allahnya dan raja geram dengan musuh-musuh Daniel (25). Orang-orang yang menuduh Daniel dilemparkan  ke gua singa dengan anak-anak dan istri-istri mereka, dan mereka diterkam  oleh singa, ini membuktikan bahwa singa itu memang lapar.  Daniel mempunyai karakter yang sanagt disukai raja. Bagaimana dengan kita? Apa atasan kita juga begitu sayang sama kita? Apakah kehadiran kita menjadi berkat bagi kantor kita, memiliki kasih, hikmat.
4.      Kesaksian bagi Allah
Respon raja Darius terhadap iman Daniel, raja melihat Daniel  lebih  tekun menyembah Allah yang lebih mulia dari dirinya! (17,21).Ia menaruh
hidupnya ke tangan Allah. Ia rela mati demi imannya kepada Allah. Raja Darius melihat iman Daniel dan menjadi percaya. Bahkan raja yang menyebut Daniel sebagai hamba Tuhan. Bagaimana orang lain lihat kita? Apakah kita sebagai hamba Allah yang melayani Dia dengan tekun? Atau hamba uang, atau hamba hawa nafsu? Raja Darius kemudian membuat surat perintah bahwa  seluruh kerajaan harus takut dan gentar kepada Allah Daniel (Dan 6:27-28). Walaupun kita minoritas, tapi kita memiliki Allah yang kuat. Allah yang Maha besar, yang tak terhingga.


PENTINGNYA Spiritualitas DANIEL
Daniel tidak mau mengorbankan kehidupan rohani sekalipun ancaman kehilangan karir atau nyawa. Jika Daniel mau berdoa di tempat tersembunyi mungkin orang lain tidak akan tahu, tapi ia tetap dengan ibadahnya.Ia sadar bahwa itu merupakan kunci keberhasilan karir dan kesaksiannya. Ia sadar tanpa spiritualitas yang baik maka karir dan kesaksiannya akan ambruk (belajar dari Simson).Sebab ia manusia biasa yang juga memiliki kelemahan.

PENERAPAN
Apa yang bisa kita pelajari dari Daniel ?

Pentingnya spiritualitas dalam memelihara integritas, profesionalitas, karakter dan keberanian untuk tidak kompromi àsehingga jadi kesaksian. Teladan dalam Solitude (alone with God): 3 kali sehari Kiranya Tuhan memakai kita menjadi berhasil di dalam karir dengan spiritualitas yang baik.  Di mahasiswa masih mudah menjaga persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, tetapi di alumni menjadi lebih sulit karena kesibukan. Kita harus belajar seperti Daniel memiliki saat teduh 3 x sehari, sehingga jika satu x bolong dalam saat teduh masih ada 2x saat teduh. Kiranya kita dipakai Tuhan membawa kesejahteraan bagi keluarga, kota, bahkan bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Unggulan

Mempersiapkan PERKAWINAN

Oleh : Drs. Tiopan Manihuruk, MTh Perjalanan masa pacaran yang langgeng akan terlihat dari: bertumbuh dalam iman dan karakter (jika...